Middleton dan Meghan Markle Selalu Jadi Tren Fashion

Sabtu, 14 September 2019 - 09:18 WIB
Middleton dan Meghan...
Middleton dan Meghan Markle Selalu Jadi Tren Fashion
A A A
LONDON - Kate Middleton dan Meghan Markle memang selalu menjadi perhatian dunia, khususnya warga Inggris. Salah satunya adalah soal fashion mereka dan pengaruhnya. Ternyata semua pakaian dan gaun yang mereka kenakan langsung laris manis dan menjadi tren fashion.

Ketika Kate menggunakan gaun bermotif bunga saat mengantar Putri Charlotte dan Pangeran George bersekolah beberapa waktu laku, ternyata pakaian demikian itu langsung laku terjual. Gaun berwarna merah yang didesain Michael Kors dan dikenal sebagai dress Carnation itu terjual habis dalam waktu singkat.

Sebagian besar gaun dan baju yang dipakai Kate umumnya dibeli di Boden, salah satu toko pakaian ternama di Inggris. Pada 2017 lalu dia memakai jaket merah seharga 220 poundsterling saat berkunjung ke Rumah Sakit Great Ormond. Jaket demikian itu pun laris manis di toko tersebut.

"Saya dengan percaya diri mengatakan Kate Middleton merupakan anggota keluarga kerajaan yang paling sukses dalam mengenakan gaun dan busana dalam sejarah keluarga Kerajaan Inggris," kata sejarawan fashion Kerajaan Inggris, James Sherwood, seperti dilansir Express. "Semua busananya selalu cocok dan tepat," pujinya.

Selain Kate, Meghan juga menarik perhatian publik dalam berbusana. Namun salah satu pakar pakaian keluarga Kerajaan Inggris Raishma mengklaim Kate masih menjadi juara. "Saya kira ketika kita melihat Kate mengenakan gaun atau busana apa pun, seluruh rakyat Inggris akan terkagum-kagum dengannya," kata Raishma.

Dengan begitu Kate juga memberikan kesempatan para desainer favoritnya untuk berkembang. Vanessa Seward, seorang perancang busana yang pakaiannya digunakan Kate ketika menghadiri pesta amal Heads Together, menjadi orang yang beruntung.

“Saya tidak tahu Kate adalah pelanggan saya. Saya menganggap itu sebagai benar-benar momen keberuntungan saya,” ucap Vanessa. Dia mengungkapkan, Kate membuat dampak yang besar terhadap penjualan gaun. “Bukan hanya dengan pakaian atau corak yang digunakan Kate saat itu, banyak orang juga tertarik dengan mereknya,” lanjutnya.

Selain Vanessa, LK Benneth, merek asal Inggris yang sepatunya sampai tiga kali dalam seminggu dipakai Kate, bisa berekspansi hingga New York dengan cepat setelah publik mengetahui Kate sangat senang menggunakan pakaian dan sepatu dari label ini. “Kate memakai gaun dan sepatu milik kami dengan sangat indah. Ini membantu kami meluaskan pasar hingga Amerika Serikat,” ujar Presiden LK Bennett Tony DiMasso.

Mary Alice Stephenson, mantan editor mode di Vogue, Allure, Marie Claire, dan Harper’s Bazaar menambahkan bahwa gaya Kate menarik perhatian para perempuan Amerika. “Gaya berpakaiannya klasik Amerika, tapi juga punya twist. Dia memang juara dalam hal memilih pakaian,” ujar Mary.

Sementara itu aura Meghan juga tidak ada duanya. Segala barang yang dikenakannya di ruang publik memiliki nilai komersial dan dapat terjual di pasaran dalam hitungan jam. Kelebihan itu kini ditangkap Meghan sebagai sebuah peluang bisnis untuk membantu Yayasan Sosial dan Perempuan.

Seperti dilansir CNN, Meghan merilis beberapa desain busana dan memberdayakan perempuan untuk bekerja. Pada pekan ini dia meluncurkan koleksi pakaian Smart Set. Dengan dibantu sejumlah desainer fashion ternama seperti Jigsaw, John Lewis & Partners, Marks & Spencer, dan Misha Nonoo, acaranya berhasil.

Sebelum diluncurkan, Meghan diberi tahu tas buatan John Lewis & Partners telah ludes terjual secara online. Barang-barang lain seperti trouser suit Jigsaw, pakaian Marks & Spencer, dan kaus putih Misha Nonoo juga diharapkan akan dapat menggalang popularitas serupa. Maklum, penjualan mereka jatuh pada tahun lalu.

Setiap barang yang terjual yang dijajakan selama dua pekan akan disumbangkan kepada Smart Works. Sebelumnya Meghan pernah menjadi patron Smart Works pada Januari tahun ini. “Saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Inggris, saya bertekad untuk dapat menyatu dengan masyarakat Inggris. Saya akan melakukan banyak pekerjaan yang bermakna dan melakukan apa pun untuk bisa membantu mereka," ujar Meghan.

Setelah itu Meghan meminta bantuan Nonoo mengingat Nonoo memiliki pengalaman mumpuni dalam merancang pakaian dan memberdayakan perempuan. Dia lalu meminta bantuan dari desainer setempat yang memiliki keunikan dan keaslian. Pilihannya jatuh kepada Marks & Spencer dan John Lewis & Partners.

Sementara itu Meghan memilih Jigsaw karena sangat menghargai keanekaragaman budaya di Inggris. Dia berharap proyek ini akan berjalan dengan lancar. Meghan juga mulai meminta rekannya memperluas skala pemasaran guna memaksimalkan pendapatan. Dia begitu bersemangat karena didukung penuh suaminya.

“Ketika Meghan mengundang saya, saya langsung menerimanya tanpa berpikir sedikit pun,” kata Nonoo. “Nilai yang dia bawa benar-benar sejajar dengan nilai dan filosofi yang saya junjung. Beliau meminta saya secara spesifik untuk merancang kaus putih karena itu merupakan koleksi andalan kami,” tambahnya.

Busana dan gaun yang digunakan Meghan juga mampu memberikan pengaruh bagi banyak perempuan di Inggris dan dunia. Lepas dari perannya sebagai aktris sebelumnya, Meghan mengungkapkan bahwa dirinya tetap tidak berbeda setelah masuk ke keluarga Kerajaan Inggris.

Meski demikian Meghan berbeda dengan Kate yang selalu dipuji media dan publik Inggris. Meghan justru kerap mendapatkan kritik dan respons negatif dalam busana dan perilakunya. Banyak kritikus fashion di Inggris kerap mengkritik pilihan busana Meghan yang cenderung tidak merepresentasikan keluarga Kerajaan Inggris. Banyak kritikus yang menyatakan pilihan gaunnya sebagai hal "idiot", "hipokrit" dan "bayangan".

Namun ada juga kritikus yang tetap memuji Meghan. "Dengan memilih busana bermodel kerja, hal itu menunjukkan peran Meghan sebagai feminis," tulis Rebecca Jennings dari Vox. "Meghan tidak malu dengan masa lalu sebagai influencer," tuturnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2642 seconds (0.1#10.140)