Clear Aligner, Nyaman dan Cepat untuk Meratakan Gigi
A
A
A
KAWAT gigi kini bukan satu-satunya cara untuk perawatan tampilan gigi yang rata dan rapi.
Kini, ada clear aligner yang dinilai lebih nyaman dan cepat dalam meratakan gigi. Menurut drg Edward Makmur, sekaligus CEO Rata, untuk melakukan perapian gigi, orang-orang biasanya menggunakan kawat gigi.
Namun, tidak sedikit penggunaan kawat gigi kerap menimbulkan efek kurang nyaman dan menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi penggunanya. “Penggunaan kawat gigi akan kelihatan dengan tegas kawatnya serta bling-bling-nya. Terasa tidak nyaman saat ditarik. Setiap bulan harus periksa gigi ke dokter,” ujar Edward, saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (16/9).
Tak hanya itu, jangka waktu penggunaan kawat gigi juga bisa lama. Sekitar 2 tahun bahkan sampai 5 tahun gigi bisa rapi. Hal itu pun masih tergantung kondisi giginya.
“Lamanya penggunaan kawat gigi menjadi salah satu alasan orang-orang beralih ke pemakaian clear aligner, “ ujar Edward. Alih-alih menggunakan kawat besi, behel generasi baru ini berbahan plastik bening untuk meratakan gigi.
Clear aligner merupakan alat berbahan plastik transparan yang memiliki teknologi canggih untuk meratakan gigi yang berantakan, seperti tonggos, berputar, miring ke depan, gigi jarang, dan menyilang. Bentuk clear aligner sama seperti retainer, namun terbuat dari plastik yang berbeda.
“Plastik lentur ini memiliki teknologi yang memastikan gigi bergerak dengan baik,” ujar Edward. Menurut Edward, di Amerika Serikat, clear aligner sudah sangat umum digunakan. Para selebriti seperti Justin Bieber, Oprah Winfrey, dan Tom Cruise dikabarkan menggunakan clear aligner untuk merapikan gigi.
Namun, hargaclear aligner cukup mahal, yakni sekitar USD5.000 (Rp70 juta). Karena itulah, startup Rata menciptakan clear aligner yang lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia, yakni sekitar Rp7,5 juta.
“Plastiknya BPA free sehingga aman untuk tubuh. Plastik ini medical device yang sudah ada izin kesehatan dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan kami proses menjadi clear aligner,” kata Edward.
Sebelum diluncurkan, clear aligner ciptaan Indonesia ini diteliti dan dikembangkan selama tiga tahun. Pada 29 April 2019 perusahaan stratup ini memiliki konsep direct to customer yang memudahkan perawatan.
“Kami memberikan kesempatan konsultasi online secara gratis dan kesempatan untuk melakukan engagement langsung memanfaatkan media sosial,” ujar Edward. Prosedur pemakaian clear aligner juga disebut lebih mudah dibanding kawat gigi konvensional.
Untuk memasangnya, pasien terlebih dahulu mengunjungi situs dan mengisi kuisioner online. Di situs tersebut, pasien mengisi riwayat gigi, di sini setiap kasus akan dievaluasi oleh tim dokter gigi.
Dalam proses evaluasi ini, dokter gigi akan menjelaskan jika ada gigi yang berlubang harus ditambal atau membersihkan karang gigi terlebih dahulu untuk bisa memakai clear aligner.
Sementara itu, menurut CMO Rata drg Deviana Maria A, setelah melalui proses evaluasi dan pemeriksaan, barulah dokter akan mengambil foto, x-ray, dan pemindaian digital pada gigi. Pada tahap selanjutnya, dokter akan membuat rencana perawatan tiga dimensi (3D) untuk gigi pasien.
Perencanaan itu dibuat dengan menggunakan software khusus dengan sistem arificial Intelligence (AI ) yang langsung tersambung ke perusahaan pembuat clear aligner . Foto gigi pasien lalu dimasukkan dalam software AI yang sudah disediakan.
Dokter akan melakukan simulasi perubahan gigi dengan teknologi plastik bening ini. Dari simulasi itu akan diketahui lama waktu perawatan dan jumlah clear aligner yang digunakan.
“Bila disetujui oleh tim dokter gigi dan pasien , kami akan memproduksi clear aligner yang dikirim kembali ke pasien ,” sebut drg Deviana. Menurut drg Deviana, ketebalan clear aligner ini, bawah retainer yang biasanya 0,9 milimeter, yakni 0,75 milimeter.
Lama pemakaian clear aligner pun disesuaikan pada kasus gigi setiap pasien, mulai dari dua hingga enam bulan. “Cara kerjanya dengan melapisi gigi untuk mengubah posisi, sekaligus meratakan gigi. Karena transparan, proses merapikan gigi jadi tidak terlihat,” ujarnya.
Clear aligner ini, menurut drg Deviana, harus dipakai setiap hari kurang lebih 22 jam. Clear aligner ini hanya dilepas saat makan dan menggosok gigi. Clear aligner juga harus diganti dengan clear aligner baru setiap satu atau dua pekan sekali, tergantung dari kondisi terkini gigi. “Membersihkan clear aligner ini cukup dengan air mengalir dan sikat gigi yang lembut,” katanya. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Kini, ada clear aligner yang dinilai lebih nyaman dan cepat dalam meratakan gigi. Menurut drg Edward Makmur, sekaligus CEO Rata, untuk melakukan perapian gigi, orang-orang biasanya menggunakan kawat gigi.
Namun, tidak sedikit penggunaan kawat gigi kerap menimbulkan efek kurang nyaman dan menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi penggunanya. “Penggunaan kawat gigi akan kelihatan dengan tegas kawatnya serta bling-bling-nya. Terasa tidak nyaman saat ditarik. Setiap bulan harus periksa gigi ke dokter,” ujar Edward, saat ditemui di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (16/9).
Tak hanya itu, jangka waktu penggunaan kawat gigi juga bisa lama. Sekitar 2 tahun bahkan sampai 5 tahun gigi bisa rapi. Hal itu pun masih tergantung kondisi giginya.
“Lamanya penggunaan kawat gigi menjadi salah satu alasan orang-orang beralih ke pemakaian clear aligner, “ ujar Edward. Alih-alih menggunakan kawat besi, behel generasi baru ini berbahan plastik bening untuk meratakan gigi.
Clear aligner merupakan alat berbahan plastik transparan yang memiliki teknologi canggih untuk meratakan gigi yang berantakan, seperti tonggos, berputar, miring ke depan, gigi jarang, dan menyilang. Bentuk clear aligner sama seperti retainer, namun terbuat dari plastik yang berbeda.
“Plastik lentur ini memiliki teknologi yang memastikan gigi bergerak dengan baik,” ujar Edward. Menurut Edward, di Amerika Serikat, clear aligner sudah sangat umum digunakan. Para selebriti seperti Justin Bieber, Oprah Winfrey, dan Tom Cruise dikabarkan menggunakan clear aligner untuk merapikan gigi.
Namun, hargaclear aligner cukup mahal, yakni sekitar USD5.000 (Rp70 juta). Karena itulah, startup Rata menciptakan clear aligner yang lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia, yakni sekitar Rp7,5 juta.
“Plastiknya BPA free sehingga aman untuk tubuh. Plastik ini medical device yang sudah ada izin kesehatan dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan kami proses menjadi clear aligner,” kata Edward.
Sebelum diluncurkan, clear aligner ciptaan Indonesia ini diteliti dan dikembangkan selama tiga tahun. Pada 29 April 2019 perusahaan stratup ini memiliki konsep direct to customer yang memudahkan perawatan.
“Kami memberikan kesempatan konsultasi online secara gratis dan kesempatan untuk melakukan engagement langsung memanfaatkan media sosial,” ujar Edward. Prosedur pemakaian clear aligner juga disebut lebih mudah dibanding kawat gigi konvensional.
Untuk memasangnya, pasien terlebih dahulu mengunjungi situs dan mengisi kuisioner online. Di situs tersebut, pasien mengisi riwayat gigi, di sini setiap kasus akan dievaluasi oleh tim dokter gigi.
Dalam proses evaluasi ini, dokter gigi akan menjelaskan jika ada gigi yang berlubang harus ditambal atau membersihkan karang gigi terlebih dahulu untuk bisa memakai clear aligner.
Sementara itu, menurut CMO Rata drg Deviana Maria A, setelah melalui proses evaluasi dan pemeriksaan, barulah dokter akan mengambil foto, x-ray, dan pemindaian digital pada gigi. Pada tahap selanjutnya, dokter akan membuat rencana perawatan tiga dimensi (3D) untuk gigi pasien.
Perencanaan itu dibuat dengan menggunakan software khusus dengan sistem arificial Intelligence (AI ) yang langsung tersambung ke perusahaan pembuat clear aligner . Foto gigi pasien lalu dimasukkan dalam software AI yang sudah disediakan.
Dokter akan melakukan simulasi perubahan gigi dengan teknologi plastik bening ini. Dari simulasi itu akan diketahui lama waktu perawatan dan jumlah clear aligner yang digunakan.
“Bila disetujui oleh tim dokter gigi dan pasien , kami akan memproduksi clear aligner yang dikirim kembali ke pasien ,” sebut drg Deviana. Menurut drg Deviana, ketebalan clear aligner ini, bawah retainer yang biasanya 0,9 milimeter, yakni 0,75 milimeter.
Lama pemakaian clear aligner pun disesuaikan pada kasus gigi setiap pasien, mulai dari dua hingga enam bulan. “Cara kerjanya dengan melapisi gigi untuk mengubah posisi, sekaligus meratakan gigi. Karena transparan, proses merapikan gigi jadi tidak terlihat,” ujarnya.
Clear aligner ini, menurut drg Deviana, harus dipakai setiap hari kurang lebih 22 jam. Clear aligner ini hanya dilepas saat makan dan menggosok gigi. Clear aligner juga harus diganti dengan clear aligner baru setiap satu atau dua pekan sekali, tergantung dari kondisi terkini gigi. “Membersihkan clear aligner ini cukup dengan air mengalir dan sikat gigi yang lembut,” katanya. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)