Sempat Trauma, Fandy Christian Kembali Gunakan Rokok Elektrik

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 18:40 WIB
Sempat Trauma, Fandy...
Sempat Trauma, Fandy Christian Kembali Gunakan Rokok Elektrik
A A A
JAKARTA - Fandy Christian sempat membuat heboh public ketika kedapatan menghisap vape dalam pesawat pada Mei 2018. Bintang film Aku, Kau, & KUA ini diamankan petugas bandara Lombok Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kejadian itu membuatnya trauma. Namun, sekarang ini dia kembali menggunakan vape karena merasa terbantu oleh produk alternatif yang biasa disebut rokok elektrik ini. Selain itu, dia beralasan demi kesehatan sang buah hati, James Nathaniel Christian Halomoan. Saat anaknya itu lahir, dia berfikir bagaimana supaya bisa mengurangi atau berhenti merokok. Sebagai langkah awal, suami Dahlia Poland ini menyiasati dengan beralih ke rokok elektrik.

"Sebenarnya karena ada bayi, jadi pengen lebih steril di ruangan. Kalau rokok kan baunya menyengat ya, lebih nempel di mana-mana," kata Fandy.

Terkait vape yang sempat simpang siur tentang efek penggunaannya, Fandy tidak terlalu ambil pusing. Dia yakin kesehatannya tetap terjaga selama bisa menerapkan pola hidup yang baik. "Balik lagi, selama bisa menjaga lifestyle, aman-aman aja sih. Kalau (vape) merugikan banyak pihak, nggak mungkin jadi hal yang legal. Pasti dianggap ilegal," beber Fandy.

Aktor yang memutuskan untuk menetap di Bali dan menjalankan beberapa bisnisnya ini berusaha menjaga kesehatannya dengan istirahat cukup dan olahraga. Dia juga berusaha menjaga pola makan. "Umur sudah nambah, metabolisme tidak sebaik umur belasan. Jadi harus tahu pola hidup benar. Contoh, saya kalau malam udah mulai ngurangin karbo. Olahraga harus, " terang pria berusia 33 tahun ini.

Pengalaman Fandy terkait vape sejalan dengan hasil penelitian di Inggris yang membuktikan rokok elektrik ini mampu mengurangi dan bahkan meninggalkan kebiasaan merokok. Temuan tersebut merupakan hasil riset panjang yang dilakukan Action on Smoking and Health (ASH), dirilis pada 24 September 2019.

Data ASH mengungkapkan, sekitar 3,6 juta orang di Inggris merupakan pengguna vape dengan status mantan perokok pada 2019. Sementara, berdasarkan data kantor pusat statistik nasional, terdapat sekitar 7,2 juta perokok di negara tersebut pada 2018. Dari total pengguna vape, sebanyak 54,1 persen di antaranya adalah mantan perokok.

”Survei ASH Smokefree GB (Great Britain) adalah survei penggunaan e-cig (vape) terpanjang yang berjalan. Memberikan bukti paling mutakhir yang tersedia tentang bagaimana vaping berkembang di Inggris,” ungkap Ann McNeill, Profesor Kecanduan Tembakau di King's College London, dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui situs resmi ASH.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0927 seconds (0.1#10.140)