Marriott Dukung Pengembangan Destinasi Baru Wisata Indonesia
A
A
A
Marriott International serius melebarkan sayap ekspansi industri hotel di Indonesia. Ke depan, Marriott menambah jumlah hotel berkelas dunia di beberapa destinasi wisata di Indonesia.
SINDOnews mendapatkan kesempatan wawancara khusus Rajeev Menon sebagai Marriott International Chief Operating Office, Asia Pacific (excluding Greater China) dan Ramesh Jackson, Market Vice President Indonesia.Berikut wawancara khusus dengan Rajeev dan Ramesh yang dilakukan di Presidential Suite Hotel Westin, Jakarta.
Setelah Pilpres Indonesia 2019 berakhir, bagaimana prospek bisnis hotel Marriott International di Indonesia?
Rajeev Menon:
Marriott International memandang Indonesia sebagai salah satu destinasi yang menjadi kunci ekonomi di Asia. Presiden, seperti yang Anda tahu, menjadikan pariwisata sebagai salah satu strategi pertumbuhan ekonomi. Kami menyambutnya. Kami pikir, Indonesia dengan segala kecantikannya, menjadi potensi yang menakjubkan untuk pertumbuhan pariwisata jangka panjang.
Kebijakan 10 Bali Baru, menghabiskan banyak dana pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, Saya percaya itu akan menjadi kunci bagi pengembangan pariwisata dalam jangka panjang. Kami sangat senang mengenai yang presiden lakukan, kami akan melanjutkan menemukan jalan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam melanjutkan menggali lebih banyak peluang di Indonesia.
RameshJackson:
Saya pikir, secara spesifik, mengenai 10 Bali Baru hingga rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan. 10 Bali Baru akan menghadirkan tujuan wisata baru, yang Anda tahu, sebagian besar turis yang datang saat ini tujuannya ke Bali. Sekarang, ada tambahan tujuan wisata selain Bali seperti Belitung, Labuhan Bajo, Lombok.
Di Lombok kami ada satu hotel, Sheraton Senggigi, satu lagi lainnya segera hadir. Di Labuhan Bajo kita ada Courtyard by Marriott, dibuka. Satu lagi lainnya ada di Belitung, saat ini ada Fairfield by Marriott dan kami punya Sheraton yang akan hadir. Presiden sangat ingin semua itu akan bertumbuh di masa depan. Kami terkesan dengan kebijakan presiden.
Hingga akhir tahun 2019, apakah ada ekspansi pembangunan hotel baru Marriott di Indonesia?
Rajeev Menon:
Ya, kami terus bertumbuh di Asia. Di Indonesia sendiri, kami ada 4 hotel lagi hingga akhir tahun ini, 2019. Tahun depan, di Bali ada hotel lainnya ketujuh. Di Asia Pasifik sendiri, sekarang ini ada sekitar 750 hotel yang beroperasi. Di tahun berikutnya target agresif kami memiliki 1.000 hotel yang akan dibuka. Di Asia Pasifik ada 2 hingga 3 hotel dalam setiap pekannya akan dibuka.
Di Indonesia, secara spesifik, hingga akhir tahun ini, kami akan punya empat hotel lagi hingga total menjadi 53 hotel. Kemudian, kami punya 7 hotel lagi yang rencana dibuka hingga akhir 2020. Total pipe line di Indonesia, sekitar 25 hotel sedang dalam pembangunan. Secara keseluruhan, dari 53 hotel hingga akhir tahun ini, Anda tahu secaraa keseluruhan akan bertambah hingga mendekati 80 hotel dalam tiga tahun ke depan.
Ramesh Jackson:
Itu benar. Kita akan buka lagi empat lainnya tahun ini. Hotel yang akan dibuka Sheraton di Belitung, kami punya Fairfield by Marriott yang akan hadir di Bali Kuta Sunset, Four Points by Sheraton Bali Ungasan, Aloft Bali Seminyak, Four Point by Sheraton di Surabaya dan Westin Ubud sudah dibuka. Percampuran yang bagus.
Di tahun 2020, rencana apa saja yang akan dilakukan Marriott untuk mengembangkan bisnis properti di Indonesia. Berapa Hotel Marriott yang akan dibangun. Jumlah kamar.
Rajeev Menon:
Jadi, seperti yang kami sebutkan di awal, kami terus bertumbuh, di Indonesia sendiri, hingga akhir tahun ini akan mencapai 53 hotel, hingga akhir 2020 akan menjadi lebih dari 60 hotel. Kemudian, kami menargetkan bisa mengoperasikan 80 hotel dalam tiga tahun ke depan.
Jadi, kami percaya ada peluang terus bertumbuh. Setiap tahun kami akan menandatangani banyak kesepakatan lain karena developer melihat ada kesempatan menggandeng partner, rekanan dengan kami menandatangani kesepakatan membangun hotel baru. Jadi, tiap tahun kami bisa deal pembangunan hotel lima hingga 10 hotel sesuai pipe line perencanaan pembangunan masa depan.
Bagaimana tingkat okupansi Hotel Marriott di seluruh Indonesia? Apakah sudah sesuai ekspektasi?
Rajeev Menon:
Anda tahu, Marriott hingga saat ini sangat tinggi tingkat huniannya (okupansi) dari semua tempat di Indonesia. Kami kelas premium dibandingkan kompetitor. Itu berbasis dari program loyalitas Marriott Bonvoy. Karena secara global, ada sekitar 130 juta members. Di Asia sendiri, kita punya 40 juta members. Member ini ketika melakukan perjalanan keliling lebih memilih tinggal di Marriott Hotel.
Dan apa yang Anda lihat, hampir 55 sampai 60 persen wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis merupakan member loyal datang ke hotel kami. Ini menjadi pendorong dalam menghadapi kompetitor.Dengan layanan premium akan membuat member lebih terjamin melalui Program Loyalitas Marriott Bonvoy. Secara global jumlahnya sangat besar hampir 130 juta member. Sangat banyak.
Ramesh Jackson:
Hampir separuh populasi Indonesia. Hahahaha….
Daerah mana di Indonesia yang menurut Marriott masih berpotensi dikembangkan untuk ekspansi bisnis Marriott.
Rajeev Menon:
Ya, kami pikir Indonesia itu punya banyak peluang yang menjanjikan. Kami anggap Indonesia sangat berpotensi. Marriott sendiri memiliki lebih dari 100 hotel di Indonesia. Lihat saja dari jumlah populasi, 260 juta.
Peluang yang luar biasa. Bali sangat potensial. Bali sangat menjanjikan. Pengembangan Bali Baru sebagai tujuan wisata membuat turis ingin datang.Sekarang atau di masa depan, orang ingin mengksplore Indonesia. Ibu kota baru yang akan dibangun membuka peluang lebih besar. Seperti Thailand dikunjungi 38 juta pengunjung internasional. Indonesia sekitar 17 juta pengunjung internasional dan masih berpotensi bertumbuh.
Wisatawan jika melihat landscape Indonesia dengan rencana pembukaan Bali Baru sebagai tujuan wisata baru sesuai rencana Presiden akan menjadi tujuan wisata kelas dunia. Untuk alasan khusus, pembangunan infrastruktur akan mendongkrak minat pengunjung mancanegara datang ke Indonesia. Potensi dari seluruh dunia akan ke Indonesia.
Ramesh Jackson:
Saya beri contoh yang bagus, Belitung. Tidak semua orang tahu Belitung. Tidak terlalu populer. Perusahaan kapal cruise dari Genting Cruise mencari partner ke Belitung untuk pengunjungnya. Visi Presiden membangun tujuan baru wisata akan sangat membantu mendongkrak jumlah wisatawan. Seluruh destinasi baru akan prioritas menjadi tujuan wisata baru.
Bagi kami, Indonesia salah satu pasar strategis. Dari populasi punya keindahan alam luar biasa. Bagiku, potensi Indonesia bisa menjadi tujuan wisata dunia. Bagi member Marriott Bonvoy akan menarik untuk berkunjung ke tempat berbeda di Indonesia.
Apa pendapat Anda mengenai Program Loyalitas Marriott Bonvoy?
Rajeev Menon:
Marriott Bonvoy itu program baru. Jadi, akan terus bertumbuh feedback sangat positif. Tahun ini kami bersinar di Asia.Kami terus menarik anggota baru hampir 1 juta member dalam sebulan. Itu menunjukkan bagaimana kuatnya program ini. Semakin banyak pelanggan baru Asia mereka akan terus berkunjung keliling dunia. Saya percaya itu.
Marriott Bonvoy itu perjalanan reward point program yang akan mengkreasi ekosistem member dalam merencanakan petualangannya. Kami akan terus meningkatkan pelayanan program Marriott Bonvoy.
Marriott akan lebih berkonsentrasi ke mana untuk ekspansi di Indonesia. Hotel atau apartemen?
Rajeev Menon:
Core bisnis Marriott adalah hotel. Jadi, kami akan terus fokus untuk pembangunan hotel berkelas premium. Kami akan mendukung kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan destinasi wisata unggulan di semua wilayah.
SINDOnews mendapatkan kesempatan wawancara khusus Rajeev Menon sebagai Marriott International Chief Operating Office, Asia Pacific (excluding Greater China) dan Ramesh Jackson, Market Vice President Indonesia.Berikut wawancara khusus dengan Rajeev dan Ramesh yang dilakukan di Presidential Suite Hotel Westin, Jakarta.
Setelah Pilpres Indonesia 2019 berakhir, bagaimana prospek bisnis hotel Marriott International di Indonesia?
Rajeev Menon:
Marriott International memandang Indonesia sebagai salah satu destinasi yang menjadi kunci ekonomi di Asia. Presiden, seperti yang Anda tahu, menjadikan pariwisata sebagai salah satu strategi pertumbuhan ekonomi. Kami menyambutnya. Kami pikir, Indonesia dengan segala kecantikannya, menjadi potensi yang menakjubkan untuk pertumbuhan pariwisata jangka panjang.
Kebijakan 10 Bali Baru, menghabiskan banyak dana pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, Saya percaya itu akan menjadi kunci bagi pengembangan pariwisata dalam jangka panjang. Kami sangat senang mengenai yang presiden lakukan, kami akan melanjutkan menemukan jalan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam melanjutkan menggali lebih banyak peluang di Indonesia.
RameshJackson:
Saya pikir, secara spesifik, mengenai 10 Bali Baru hingga rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan. 10 Bali Baru akan menghadirkan tujuan wisata baru, yang Anda tahu, sebagian besar turis yang datang saat ini tujuannya ke Bali. Sekarang, ada tambahan tujuan wisata selain Bali seperti Belitung, Labuhan Bajo, Lombok.
Di Lombok kami ada satu hotel, Sheraton Senggigi, satu lagi lainnya segera hadir. Di Labuhan Bajo kita ada Courtyard by Marriott, dibuka. Satu lagi lainnya ada di Belitung, saat ini ada Fairfield by Marriott dan kami punya Sheraton yang akan hadir. Presiden sangat ingin semua itu akan bertumbuh di masa depan. Kami terkesan dengan kebijakan presiden.
Hingga akhir tahun 2019, apakah ada ekspansi pembangunan hotel baru Marriott di Indonesia?
Rajeev Menon:
Ya, kami terus bertumbuh di Asia. Di Indonesia sendiri, kami ada 4 hotel lagi hingga akhir tahun ini, 2019. Tahun depan, di Bali ada hotel lainnya ketujuh. Di Asia Pasifik sendiri, sekarang ini ada sekitar 750 hotel yang beroperasi. Di tahun berikutnya target agresif kami memiliki 1.000 hotel yang akan dibuka. Di Asia Pasifik ada 2 hingga 3 hotel dalam setiap pekannya akan dibuka.
Di Indonesia, secara spesifik, hingga akhir tahun ini, kami akan punya empat hotel lagi hingga total menjadi 53 hotel. Kemudian, kami punya 7 hotel lagi yang rencana dibuka hingga akhir 2020. Total pipe line di Indonesia, sekitar 25 hotel sedang dalam pembangunan. Secara keseluruhan, dari 53 hotel hingga akhir tahun ini, Anda tahu secaraa keseluruhan akan bertambah hingga mendekati 80 hotel dalam tiga tahun ke depan.
Ramesh Jackson:
Itu benar. Kita akan buka lagi empat lainnya tahun ini. Hotel yang akan dibuka Sheraton di Belitung, kami punya Fairfield by Marriott yang akan hadir di Bali Kuta Sunset, Four Points by Sheraton Bali Ungasan, Aloft Bali Seminyak, Four Point by Sheraton di Surabaya dan Westin Ubud sudah dibuka. Percampuran yang bagus.
Di tahun 2020, rencana apa saja yang akan dilakukan Marriott untuk mengembangkan bisnis properti di Indonesia. Berapa Hotel Marriott yang akan dibangun. Jumlah kamar.
Rajeev Menon:
Jadi, seperti yang kami sebutkan di awal, kami terus bertumbuh, di Indonesia sendiri, hingga akhir tahun ini akan mencapai 53 hotel, hingga akhir 2020 akan menjadi lebih dari 60 hotel. Kemudian, kami menargetkan bisa mengoperasikan 80 hotel dalam tiga tahun ke depan.
Jadi, kami percaya ada peluang terus bertumbuh. Setiap tahun kami akan menandatangani banyak kesepakatan lain karena developer melihat ada kesempatan menggandeng partner, rekanan dengan kami menandatangani kesepakatan membangun hotel baru. Jadi, tiap tahun kami bisa deal pembangunan hotel lima hingga 10 hotel sesuai pipe line perencanaan pembangunan masa depan.
Bagaimana tingkat okupansi Hotel Marriott di seluruh Indonesia? Apakah sudah sesuai ekspektasi?
Rajeev Menon:
Anda tahu, Marriott hingga saat ini sangat tinggi tingkat huniannya (okupansi) dari semua tempat di Indonesia. Kami kelas premium dibandingkan kompetitor. Itu berbasis dari program loyalitas Marriott Bonvoy. Karena secara global, ada sekitar 130 juta members. Di Asia sendiri, kita punya 40 juta members. Member ini ketika melakukan perjalanan keliling lebih memilih tinggal di Marriott Hotel.
Dan apa yang Anda lihat, hampir 55 sampai 60 persen wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis merupakan member loyal datang ke hotel kami. Ini menjadi pendorong dalam menghadapi kompetitor.Dengan layanan premium akan membuat member lebih terjamin melalui Program Loyalitas Marriott Bonvoy. Secara global jumlahnya sangat besar hampir 130 juta member. Sangat banyak.
Ramesh Jackson:
Hampir separuh populasi Indonesia. Hahahaha….
Daerah mana di Indonesia yang menurut Marriott masih berpotensi dikembangkan untuk ekspansi bisnis Marriott.
Rajeev Menon:
Ya, kami pikir Indonesia itu punya banyak peluang yang menjanjikan. Kami anggap Indonesia sangat berpotensi. Marriott sendiri memiliki lebih dari 100 hotel di Indonesia. Lihat saja dari jumlah populasi, 260 juta.
Peluang yang luar biasa. Bali sangat potensial. Bali sangat menjanjikan. Pengembangan Bali Baru sebagai tujuan wisata membuat turis ingin datang.Sekarang atau di masa depan, orang ingin mengksplore Indonesia. Ibu kota baru yang akan dibangun membuka peluang lebih besar. Seperti Thailand dikunjungi 38 juta pengunjung internasional. Indonesia sekitar 17 juta pengunjung internasional dan masih berpotensi bertumbuh.
Wisatawan jika melihat landscape Indonesia dengan rencana pembukaan Bali Baru sebagai tujuan wisata baru sesuai rencana Presiden akan menjadi tujuan wisata kelas dunia. Untuk alasan khusus, pembangunan infrastruktur akan mendongkrak minat pengunjung mancanegara datang ke Indonesia. Potensi dari seluruh dunia akan ke Indonesia.
Ramesh Jackson:
Saya beri contoh yang bagus, Belitung. Tidak semua orang tahu Belitung. Tidak terlalu populer. Perusahaan kapal cruise dari Genting Cruise mencari partner ke Belitung untuk pengunjungnya. Visi Presiden membangun tujuan baru wisata akan sangat membantu mendongkrak jumlah wisatawan. Seluruh destinasi baru akan prioritas menjadi tujuan wisata baru.
Bagi kami, Indonesia salah satu pasar strategis. Dari populasi punya keindahan alam luar biasa. Bagiku, potensi Indonesia bisa menjadi tujuan wisata dunia. Bagi member Marriott Bonvoy akan menarik untuk berkunjung ke tempat berbeda di Indonesia.
Apa pendapat Anda mengenai Program Loyalitas Marriott Bonvoy?
Rajeev Menon:
Marriott Bonvoy itu program baru. Jadi, akan terus bertumbuh feedback sangat positif. Tahun ini kami bersinar di Asia.Kami terus menarik anggota baru hampir 1 juta member dalam sebulan. Itu menunjukkan bagaimana kuatnya program ini. Semakin banyak pelanggan baru Asia mereka akan terus berkunjung keliling dunia. Saya percaya itu.
Marriott Bonvoy itu perjalanan reward point program yang akan mengkreasi ekosistem member dalam merencanakan petualangannya. Kami akan terus meningkatkan pelayanan program Marriott Bonvoy.
Marriott akan lebih berkonsentrasi ke mana untuk ekspansi di Indonesia. Hotel atau apartemen?
Rajeev Menon:
Core bisnis Marriott adalah hotel. Jadi, kami akan terus fokus untuk pembangunan hotel berkelas premium. Kami akan mendukung kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan destinasi wisata unggulan di semua wilayah.
(aww)