Sunsilk Berikan Pelatihan bagi 10.000 Wanita di Kilaukan Mimpimu
A
A
A
JAKARTA - Perempuan muda Indonesia masih menghadapi tantangan yang menghalangi mereka untuk mengembangkan diri dan menjadi individu berdaya. Padahal, kontribusi perempuan muda yang terberdaya mampu menghadirkan sebuah perubahan besar yang lebih baik, untuk dirinya, keluarga, komunitas maupun masyarakat sehingga dapat mengubah masa depan menjadi lebih baik, secara ekonomi, kultural maupun tatanan sosial lainnya.
"Diperlukan sebuah pendekatan tepat guna yang menunjang pengembangan diri perempuan dan mampu memotivasi mereka menjadi agen perubahan yang dapat menginspirasi sesamanya. Sehingga, penting dilakukan pembekalan kepada perempuan muda untuk mendorong mereka menjadi pribadi yang terberdaya, khususnya dari dalam individu mereka sendiri," kata Pakar Ilmu Sosial, Budaya dan Komunikasi, Dr. Devie Rachmawati, M. Hum., CPR saat peluncuran kampanye Tak Terhentikan Sunsilk di Kemang, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Memahami hal ini, Sunsilk mengajak perempuan Indonesia untuk jadi tak terhentikan dan membuka kesempatan bagi mereka untuk meraih mimpinya. Berkolaborasi dengan Girl Rising, Sunsilk akan memberikan serangkaian pelatihan bagi 10.000 perempuan muda Indonesia untuk menginspirasi dan menggali potensi diri mereka melalui program Kilaukan Mimpimu.
“Masih ada tantangan yang dihadapi perempuan muda Indonesia untuk meraih mimpinya baik dari dalam dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Melalui serangkaian pendekatan yang dilakukan Sunsilk mulai dari inspire, encourage, dan juga equip yang diwujudkan melalui program Kilaukan Mimpimu, kami berharap dapat membuka kesempatan bagi perempuan untuk mengeksplor diri, menggali potensi diri dan akhirnya meraih mimpinya," ujar Beauty and Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti.
Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh perempuan, Sunsilk merilis white paper bekerja sama dengan International Centre for Research on Women (ICRW). Riset ini menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perempuan muda seperti pembatasan dari diri sendiri (individual), lingkungan rumah (household), lingkungan sekitar (community) serta masyarakat secara luas (society), menghalangi perempuan untuk menggali potensi diri.
Kurangnya akses terhadap edukasi, pekerjaan dan pelatihan (NEET) pun menjadi bagian dari momok besar yang dihadapi perempuan muda Indonesia dibanding beberapa negara lainnya. 28% populasi perempuan muda Indonesia berisiko NEET dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Untuk memastikan tujuan kampanye Tak Terhentikan tercapai, Sunsilk telah menerapkan serangkaian pendekatan yang dibagi menjadi tiga fase yaitu inspire, yang dikemas dalam aktivitas Instagram Live dan Instagram video posting bersama Raisa dan Isyana.
Encourage, dikemas melalui tak terhentikan challenge dan berhasil melibatkan ratusan partisipan, serta equip yang dikemas melalui program misi sosial bersama Girl Rising. Bersama dengan Girl Rising, Sunsilk menjalankan Kilaukan Mimpimu, sebuah program misi sosial untuk memberikan pelatihan dan pembekalan bagi perempuan muda Indonesia berusia 13-18 tahun.
"Bersama dengan Girl Rising, kami secara khusus merancang materi guna untuk mendukung para fasilitator utuk memberikan pembekalan bagi para perempuan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan kemudian mengejar passion mereka. Di dalam program pembekalan ini terdapat tiga modul yang akan diberikan yaitu mempelajari kekuatan mimpi, memetakan langkah dalam menggapai mimpi, dan membangun support system yang positif," papar Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever IndonesiaDrg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.
Sementara guna memeringati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 11 Oktober, Sunsilk memiliki target untuk menjangkau 10.000 perempuan muda Indkonesia melalui program Kilaukan Mimpimu hingga akhir tahun 2020.
"Semoga melalui perjalanan Tak Terhentikan ini, perempuan mampu menjadi inspirasi bagi satu sama lain dalam mengeksplorasi segala kesempatan,” tutur Ira.
"Diperlukan sebuah pendekatan tepat guna yang menunjang pengembangan diri perempuan dan mampu memotivasi mereka menjadi agen perubahan yang dapat menginspirasi sesamanya. Sehingga, penting dilakukan pembekalan kepada perempuan muda untuk mendorong mereka menjadi pribadi yang terberdaya, khususnya dari dalam individu mereka sendiri," kata Pakar Ilmu Sosial, Budaya dan Komunikasi, Dr. Devie Rachmawati, M. Hum., CPR saat peluncuran kampanye Tak Terhentikan Sunsilk di Kemang, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Memahami hal ini, Sunsilk mengajak perempuan Indonesia untuk jadi tak terhentikan dan membuka kesempatan bagi mereka untuk meraih mimpinya. Berkolaborasi dengan Girl Rising, Sunsilk akan memberikan serangkaian pelatihan bagi 10.000 perempuan muda Indonesia untuk menginspirasi dan menggali potensi diri mereka melalui program Kilaukan Mimpimu.
“Masih ada tantangan yang dihadapi perempuan muda Indonesia untuk meraih mimpinya baik dari dalam dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Melalui serangkaian pendekatan yang dilakukan Sunsilk mulai dari inspire, encourage, dan juga equip yang diwujudkan melalui program Kilaukan Mimpimu, kami berharap dapat membuka kesempatan bagi perempuan untuk mengeksplor diri, menggali potensi diri dan akhirnya meraih mimpinya," ujar Beauty and Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti.
Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh perempuan, Sunsilk merilis white paper bekerja sama dengan International Centre for Research on Women (ICRW). Riset ini menyebutkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perempuan muda seperti pembatasan dari diri sendiri (individual), lingkungan rumah (household), lingkungan sekitar (community) serta masyarakat secara luas (society), menghalangi perempuan untuk menggali potensi diri.
Kurangnya akses terhadap edukasi, pekerjaan dan pelatihan (NEET) pun menjadi bagian dari momok besar yang dihadapi perempuan muda Indonesia dibanding beberapa negara lainnya. 28% populasi perempuan muda Indonesia berisiko NEET dua kali lebih besar dibandingkan laki-laki. Untuk memastikan tujuan kampanye Tak Terhentikan tercapai, Sunsilk telah menerapkan serangkaian pendekatan yang dibagi menjadi tiga fase yaitu inspire, yang dikemas dalam aktivitas Instagram Live dan Instagram video posting bersama Raisa dan Isyana.
Encourage, dikemas melalui tak terhentikan challenge dan berhasil melibatkan ratusan partisipan, serta equip yang dikemas melalui program misi sosial bersama Girl Rising. Bersama dengan Girl Rising, Sunsilk menjalankan Kilaukan Mimpimu, sebuah program misi sosial untuk memberikan pelatihan dan pembekalan bagi perempuan muda Indonesia berusia 13-18 tahun.
"Bersama dengan Girl Rising, kami secara khusus merancang materi guna untuk mendukung para fasilitator utuk memberikan pembekalan bagi para perempuan untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan kemudian mengejar passion mereka. Di dalam program pembekalan ini terdapat tiga modul yang akan diberikan yaitu mempelajari kekuatan mimpi, memetakan langkah dalam menggapai mimpi, dan membangun support system yang positif," papar Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever IndonesiaDrg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.
Sementara guna memeringati Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 11 Oktober, Sunsilk memiliki target untuk menjangkau 10.000 perempuan muda Indkonesia melalui program Kilaukan Mimpimu hingga akhir tahun 2020.
"Semoga melalui perjalanan Tak Terhentikan ini, perempuan mampu menjadi inspirasi bagi satu sama lain dalam mengeksplorasi segala kesempatan,” tutur Ira.
(alv)