Parfum GWE Gunakan Teknologi Persona V.4.0
A
A
A
JAKARTA - Lama tak muncul, Aldi Taher yang melawan penyakit kanker membuat gebrakan lewat bisnis parfum GWE. Berbeda dengan minyak wangi pada umumnya, Aldi yang menjadi CEO GWE mengaku produknya menggunakan teknologi persona V.4.0.
Teknologi persona V.4.0 menghasilkan wangi yang berbeda pada setiap pemiliknya, dimana sebelum membeli, pengguna akan lebih dulu diriset, mulai nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan golongan darah sehingga menghasilkan varian wangi parfum yang berbeda untuk setiap penggunanya.
Namun, parfum ini memiliki beberapa varian jenis, silver dengan daya tahan 7 jam, gold dengan daya tahan 12 jam, platinum dengan daya tahan selama 15 jam, diamond dengan daya tahan 24 jam, serta parfum GUE Classic for Her & Him.
Menariknya, Aldi yang baru menjalani kemoterai menjadi perusahaan parfum dengan skema investasi dan saham berbasis wakaf produktif. Sebanyak 51% saham perusahaan diwakafkan sehingga perusahaan di dominasi wakaf sebagai majority share holder. "Saya mengajak investor untuk berinvestasi di sini agar berkah," kata Aldi.
Menariknya, saat diperkenalkan, parfum GWE juga mendapatkan tiga penghargaan rekor Muri, yakni penghargaan untuk Perusahaan Parfum pertama yang Melayani Pemesanan Berdasarkan Karakter Kepribadian Pelanggan, Penghargaan kepada founder, dan penghargaan untuk brand parfum itu sendiri.
Kesibukan Aldi di bidang bisnis ini juga ajak dari founder GWE, R Tubagus Wijaya. Dia mengajak Aldi untuk bergabung dengan perusahaan parfum miliknya itu hingga dia menjadi CEO. "Jujur saya bingung awalnya mau ngapain setelah kemo. Akhirnya Tubagus datang, qodarullah. Akhirnya saya main ke kantor dia dan alhamdulillah saya jadi gabung," kata Aldi.
“Alhamdulillah saya banyak belajar. Saya di sini alhamdulillah juga sebagai CEO. Insha Allah saya akan melaksanakan tugas saya sebaik-baiknya dan semoga bisa mengembangkan industri parfum Indonesia,” tambah dia.
Teknologi persona V.4.0 menghasilkan wangi yang berbeda pada setiap pemiliknya, dimana sebelum membeli, pengguna akan lebih dulu diriset, mulai nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan golongan darah sehingga menghasilkan varian wangi parfum yang berbeda untuk setiap penggunanya.
Namun, parfum ini memiliki beberapa varian jenis, silver dengan daya tahan 7 jam, gold dengan daya tahan 12 jam, platinum dengan daya tahan selama 15 jam, diamond dengan daya tahan 24 jam, serta parfum GUE Classic for Her & Him.
Menariknya, Aldi yang baru menjalani kemoterai menjadi perusahaan parfum dengan skema investasi dan saham berbasis wakaf produktif. Sebanyak 51% saham perusahaan diwakafkan sehingga perusahaan di dominasi wakaf sebagai majority share holder. "Saya mengajak investor untuk berinvestasi di sini agar berkah," kata Aldi.
Menariknya, saat diperkenalkan, parfum GWE juga mendapatkan tiga penghargaan rekor Muri, yakni penghargaan untuk Perusahaan Parfum pertama yang Melayani Pemesanan Berdasarkan Karakter Kepribadian Pelanggan, Penghargaan kepada founder, dan penghargaan untuk brand parfum itu sendiri.
Kesibukan Aldi di bidang bisnis ini juga ajak dari founder GWE, R Tubagus Wijaya. Dia mengajak Aldi untuk bergabung dengan perusahaan parfum miliknya itu hingga dia menjadi CEO. "Jujur saya bingung awalnya mau ngapain setelah kemo. Akhirnya Tubagus datang, qodarullah. Akhirnya saya main ke kantor dia dan alhamdulillah saya jadi gabung," kata Aldi.
“Alhamdulillah saya banyak belajar. Saya di sini alhamdulillah juga sebagai CEO. Insha Allah saya akan melaksanakan tugas saya sebaik-baiknya dan semoga bisa mengembangkan industri parfum Indonesia,” tambah dia.
(tdy)