Yuk, Kenali Ciri-Ciri dan Penyebab Hernia
A
A
A
JAKARTA - Hernia atau turun berok merupakan suatu kondisi ketika ukuran organ membesar melalui titik lunak atau lemah di tubuh. Umumnya, seseorang mengidap hernia di perut, tetapi juga dapat terjadi di selangkangan, paha atas dan pusar.
Setelah terbentuk, hernia muncul sebagai benjolan dan biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Dalam banyak kasus, hernia tidak langsung mengancam jiwa tetapi memang membutuhkan perawatan.
Seperti dilansir Times Now News, kombinasi kelemahan otot dan ketegangan dapat memicu hernia. Kelemahan otot dapat terjadi karena usia, batuk kronis, cedera atau cedera terkait operasi hingga dinding perut gagal menutup dengan benar di dalam rahim.
Berbagai jenis strain yang memainkan peran utama dalam menyebabkan hernia adalah kehamilan, konstipasi, batuk atau bersin terus-menerus, peningkatan berat badan secara tiba-tiba, angkat beban berat, cairan di perut, postur tubuh yang salah, dan stres berat.
Gejala hernia yang paling umum adalah benjolan atau tonjolan yang dihasilkan di bagian tubuh yang sakit. Jika Anda menderita hernia inguinalis, akan ada benjolan di tulang kemaluan, tempat pangkal paha dan paha bertemu.
Anda juga dapat merasakan hernia melalui sentuhan ketika Anda berdiri, batuk dan membungkuk. Jika bayi baru lahir atau bayi mengalami hernia, tonjolan dapat dirasakan saat mereka menangis. Tonjolan menjadi satu-satunya gejala hernia umbilikalis.
Adapun beberapa gejala umum hernia meliputi sakit dada, kesulitan saat menelan, refluks asam, merasa berat, lemah, atau tertekan di bagian yang sakit, rasa sakit atau tidak nyaman di daerah yang terkena (umumnya perut bagian bawah), terutama ketika seseorang membungkuk, batuk atau mengangkat.
Di sisi lain, mereka yang mengidap hernia juga merasakan gejala sensasi terbakar, terasa sakit di daerah yang sakit. Namun, perlu diketahui juga bahwa dalam banyak kasus hernia tidak menunjukkan gejala apa pun kecuali didiagnosis melalui pemeriksaan medis.
Jika hernia tidak diobati, rasa sakitnya mungkin menjadi parah. Sebagian usus juga bisa terperangkap di dinding perut. Ini dapat menyebabkan sakit parah, mual dan sembelit. Hernia yang tidak diobati juga dapat memberikan tekanan berlebihan pada jaringan di sekitarnya.
Setelah terbentuk, hernia muncul sebagai benjolan dan biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Dalam banyak kasus, hernia tidak langsung mengancam jiwa tetapi memang membutuhkan perawatan.
Seperti dilansir Times Now News, kombinasi kelemahan otot dan ketegangan dapat memicu hernia. Kelemahan otot dapat terjadi karena usia, batuk kronis, cedera atau cedera terkait operasi hingga dinding perut gagal menutup dengan benar di dalam rahim.
Berbagai jenis strain yang memainkan peran utama dalam menyebabkan hernia adalah kehamilan, konstipasi, batuk atau bersin terus-menerus, peningkatan berat badan secara tiba-tiba, angkat beban berat, cairan di perut, postur tubuh yang salah, dan stres berat.
Gejala hernia yang paling umum adalah benjolan atau tonjolan yang dihasilkan di bagian tubuh yang sakit. Jika Anda menderita hernia inguinalis, akan ada benjolan di tulang kemaluan, tempat pangkal paha dan paha bertemu.
Anda juga dapat merasakan hernia melalui sentuhan ketika Anda berdiri, batuk dan membungkuk. Jika bayi baru lahir atau bayi mengalami hernia, tonjolan dapat dirasakan saat mereka menangis. Tonjolan menjadi satu-satunya gejala hernia umbilikalis.
Adapun beberapa gejala umum hernia meliputi sakit dada, kesulitan saat menelan, refluks asam, merasa berat, lemah, atau tertekan di bagian yang sakit, rasa sakit atau tidak nyaman di daerah yang terkena (umumnya perut bagian bawah), terutama ketika seseorang membungkuk, batuk atau mengangkat.
Di sisi lain, mereka yang mengidap hernia juga merasakan gejala sensasi terbakar, terasa sakit di daerah yang sakit. Namun, perlu diketahui juga bahwa dalam banyak kasus hernia tidak menunjukkan gejala apa pun kecuali didiagnosis melalui pemeriksaan medis.
Jika hernia tidak diobati, rasa sakitnya mungkin menjadi parah. Sebagian usus juga bisa terperangkap di dinding perut. Ini dapat menyebabkan sakit parah, mual dan sembelit. Hernia yang tidak diobati juga dapat memberikan tekanan berlebihan pada jaringan di sekitarnya.
(nug)