Keberhasilan Operasi Kembar Siam Semakin Meningkat

Senin, 04 November 2019 - 15:06 WIB
Keberhasilan Operasi Kembar Siam Semakin Meningkat
Keberhasilan Operasi Kembar Siam Semakin Meningkat
A A A
JAKARTA - Bayi kembar siam Ardi dan Ardan akan melakukan operasi pemisahan yang direncanakan akan berlangsung pada Sabtu, 16 November 2019 mendatang. Proses operasi sendiri akan ditangani oleh 30 dokter spesialis dari berbagai rumah sakit, seperti Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RSCM dan RS Pusat Kanker Nasional Dharmais, RSPAD Gatot Subroto.

Mengingat operasi pemisahan bayi kembar siam tidaklah mudah, dibutuhkan dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu. Meskipun banyak kembar siam tidak hidup ketika lahir (lahir mati) atau mati tak lama setelah lahir, kemajuan dalam operasi dan teknologi telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Beberapa kembar siam yang masih hidup dapat dipisahkan secara operasi.

Dilansir mayoclinic, keberhasilan operasi tergantung pada di mana si kembar bergabung dan berapa banyak dan organ mana yang dibagikan, serta pengalaman dan keterampilan tim bedah. Operasi pemisahan sendiri merupakan prosedur elektif yang dilakukan biasanya setahun atau lebih setelah kelahiran untuk memberikan waktu untuk perencanaan dan persiapan.

Pada beberapa kasus, pemisahan darurat mungkin diperlukan jika salah satu dari si kembar meninggal, sehingga hal ini mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa atau mengancam kelangsungan hidup kembar lainnya.

Selain itu, banyak faktor kompleks yang harus dipertimbangkan sebagai bagian dari keputusan untuk menjalani operasi pemisahan. (Baca juga: Mengenal Kembar Siam Seperti yang Dialami Ardi dan Ardan ).

Setiap pasangan kembar siam memiliki serangkaian pertimbangan unik karena variasi dalam anatomi. Adapun masalah yang dimaksud adalah apakah si kembar berbagi organ vital seperti jantung, apakah si kembar cukup sehat untuk menahan operasi pemisahan, peluang sukses berpisah, jenis dan tingkat operasi rekonstruksi yang diperlukan untuk setiap kembar setelah pemisahan.

Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah jenis dan tingkat dukungan fungsional yang dibutuhkan setelah pemisahan, apa tantangan yang dihadapi si kembar jika dibiarkan bersama. Namun, kemajuan terbaru dalam pencitraan prenatal, perawatan kritis dan perawatan anestesi telah meningkatkan hasil dalam operasi pemisahan.

Setelah operasi pemisahan, layanan rehabilitasi anak sangat penting untuk membantu pengembangan keterampilan yang sesuai melalui terapi fisik, pekerjaan dan bicara. Di sisi lain, operasi pemisahan kembar siam sudah terbukti mampu dilakukan para dokter di Indonesia sejak lama. Salah satunya pada kasus kembar siam fenomenal Yuliana Yuliani yang dipisahkan 30 tahun lalu. (Baca juga: Operasi Kembar Siam Ardi Ardan Direncanakan Berlangsung 16 Jam ).

Yuliana Yuliani, terlahir kembar siam dempet di kepala secara vertikal atau kraniopagus. Pada usia 2 bulan 21 hari, anak pasangan Tularji dan Hartini itu menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5591 seconds (0.1#10.140)