Djaduk Ferianto Dikenal Disiplin dan Galak, tapi Humoris

Rabu, 13 November 2019 - 19:09 WIB
Djaduk Ferianto Dikenal Disiplin dan Galak, tapi Humoris
Djaduk Ferianto Dikenal Disiplin dan Galak, tapi Humoris
A A A
BANTUL - Almarhum Djaduk Ferianto dikenal displin, galak kepada para pemain saat menjadi sutradara pementasan teater. Ini dilakukan karena ingin dalam pentas teater hasilnya sempurna (perfect).

"Djaduk itu disiplin, galak, suka kemrungsung (terburu-buru) dan jika pentas, perfect. Itu sudah menjadi rahasia umum," kata teman Djaduk Ferianto di teater Gandrik, Susilo Nugroho yang dikenal dengan julukan Den Bagus Ngarso di sela melayat Djaduk, Rabu (13/11/2019).

Menurut Susilo, bergabungnya Djaduk ke teater Gandrik membawa perubahan, yaitu adanya perpaduan peran dan musik. Termasuk anggota teater juga harus bisa main alat musik. Sehingga saat pentas benar-benar mempertimbangkan permainan dan musik. Ia pun sering dipukul pungungnya saat latihan. Inilah tradisi yang menjadi pembeda teater Gandrik.

"Awalnya kami mangkel juga dan sering mengerutu, namun setelah tahu apa yang diinginkan, suasana jadi cair. Yang jelas, kehadiran Djaduk di teater Gandrik mengesankan," paparnya.

Susilo menambahkan rencananya teater Gandrik akan pentas di Surabaya 6-7 Desember 2019. Di pentas ini Djaduk menjadi sutradara dan dirinya yang mengoreksi naskah. Untuk pentas itu, harusnya akan ada latihan besok malam namun sebelum terlaksana Djaduk sudah meninggal. Sehingga tidak tahu kapan akan mengadakan latihan.

"Tapi pentas tetap akan kami laksanakan. Sebab ini sudah ketiga kalinya ditinggal anggota saat akan pentas," paparnya.

Sepanjang hidupnya, Djaduk dikenal humoris dan berjiwa sosial tinggi. Dia selalu membantu setiap ada kegiatan di desanya.

"Djaduk ini suka kuliner dan suka main kartu remi sampai pagi," kata seorang teman Djaduk, Priyono HN.

Jenazah Djaduk dimakamkan satu deret dengan makam orangtuanya di pemakaman keluarga di Sembung, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11). Sebelum dimakamkan, dilaksanakan misa pemberkatan arwah atau misa reguiem arwah di padepokan seni Bagong Kussudiarjo, Kembaran, Ngestiharjo, Kasihan. Setelah itu, digelar upacara upacara telusupan oleh istri dan anak Djaduk. Upacara telusupan ini adalah simbol penghormatan terakhir kepada almarhum Djaduk.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7948 seconds (0.1#10.140)