Tango Manfaatkan Film Milea Demi Perbaikan Gizi Anak Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Dua dari trilogi kisah novel Dilan yang diangkat ke layar lebar berhasil mendapat pengakuan dari industri perfilman nasional. Lebih dari 10 juta penonton bioskop Indonesia telah menyaksikan kisah asmara Dilan dan Milea lewat Dilan 1990 dan Dilan 1991.
Di awal 2020, para Dilanisme, sebutan fans Dilan akan disuguhkan kisah terakhir dari trilogi tersebut dalam film Milea. Rencananya akan dihelat bertepatan dengan hari Valentine. Dan wafer Tango, yang menjadi pendukung film Dilan 1991, tetap akan mendukung dan akan menggunakan momen tersebut untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Nantinya, penjualan wafer Tango edisi Milea akan disisihkan untuk program Tango Peduli Gizi Anak Indonesia.
Film bergenre romantis ini menyasar penonton usia remaja atau yang populer dengan istilah generasi milenial dan generasi Z. Meskipun kisahnya bersetting era 1990-an, tapi kemasan film ini mampu meraih perhatian generasi milenial yang tidak mengalami langsung secara intens era tersebut. Hal ini yang membuat Wafer Tango melihat hal tersebut sebagai peluang untuk berkolaborasi kembali pada trilogi film Dilan menjangkau generasi milenial.
“Kami cukup puas dengan kolaborasi di Film Dilan 1991 sehingga wafer Tango melanjutkannya di sekuel terakhir, yaitu Film Milea. Tapi pada kali ini kami menyertakan program Tango Peduli Gizi Anak Indonesia (TPGAI). Nantinya penjualan wafer edisi Milea akan kami salurkan melalui program tersebut,” kata,” Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, di sela-sela launching trailer Film Milea di Jakarta.
“Target kami tetap generasi milenial, dan generasi ini dikenal sebagai generasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial. Jadi kami berharap dengan melibatkan program TPGAI, kami dapat menggugah kepedulian dari Dilanisme generasi milenial,” tambah dia.
Kepedulian Tango dengan masalah gizi anak Indonesia ini, sebetulnya bukan yang pertama. TPGAI selama tujuh tahun ikut membantu mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia, khususnya di kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Ada ratusan anak dengan status gizi buruk dengan kondisi yang sangat memprihatinkan berhasil diselamatkan hingga menyandang status gizi baik. Puluhan ribu anak usia sekolah juga telah dijangkau edukasi tentang gizi dan pola hidup sehat melalui program TPGAI.
Program ini sangat positif, namun butuh dukungan sehingga Tango berharap Dilanisme generasi milenial dapat berpartisipasi mendukung program TPGAI dengan membeli kemasan wafer Tango edisi Milea.
Di awal 2020, para Dilanisme, sebutan fans Dilan akan disuguhkan kisah terakhir dari trilogi tersebut dalam film Milea. Rencananya akan dihelat bertepatan dengan hari Valentine. Dan wafer Tango, yang menjadi pendukung film Dilan 1991, tetap akan mendukung dan akan menggunakan momen tersebut untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Nantinya, penjualan wafer Tango edisi Milea akan disisihkan untuk program Tango Peduli Gizi Anak Indonesia.
Film bergenre romantis ini menyasar penonton usia remaja atau yang populer dengan istilah generasi milenial dan generasi Z. Meskipun kisahnya bersetting era 1990-an, tapi kemasan film ini mampu meraih perhatian generasi milenial yang tidak mengalami langsung secara intens era tersebut. Hal ini yang membuat Wafer Tango melihat hal tersebut sebagai peluang untuk berkolaborasi kembali pada trilogi film Dilan menjangkau generasi milenial.
“Kami cukup puas dengan kolaborasi di Film Dilan 1991 sehingga wafer Tango melanjutkannya di sekuel terakhir, yaitu Film Milea. Tapi pada kali ini kami menyertakan program Tango Peduli Gizi Anak Indonesia (TPGAI). Nantinya penjualan wafer edisi Milea akan kami salurkan melalui program tersebut,” kata,” Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, di sela-sela launching trailer Film Milea di Jakarta.
“Target kami tetap generasi milenial, dan generasi ini dikenal sebagai generasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial. Jadi kami berharap dengan melibatkan program TPGAI, kami dapat menggugah kepedulian dari Dilanisme generasi milenial,” tambah dia.
Kepedulian Tango dengan masalah gizi anak Indonesia ini, sebetulnya bukan yang pertama. TPGAI selama tujuh tahun ikut membantu mengatasi permasalahan gizi anak Indonesia, khususnya di kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Ada ratusan anak dengan status gizi buruk dengan kondisi yang sangat memprihatinkan berhasil diselamatkan hingga menyandang status gizi baik. Puluhan ribu anak usia sekolah juga telah dijangkau edukasi tentang gizi dan pola hidup sehat melalui program TPGAI.
Program ini sangat positif, namun butuh dukungan sehingga Tango berharap Dilanisme generasi milenial dapat berpartisipasi mendukung program TPGAI dengan membeli kemasan wafer Tango edisi Milea.
(tdy)