Imej Sedih Berganti Keteguhan dan Percaya Diri
A
A
A
JAKARTA - Biru klasik akan menjadi tren warna di tahun 2020. Hanya, para pemerhati warna tak mau kita terus mengidentifikasi biru sebagai warna kesedihan dan penuh melankoli. Sebaliknya, biru harus menjadi warna dengan makna percaya diri, tenang, dan menenteramkan hati.
Seperti diketahui, belum lama ini Pantone Colour Institute, sebuah lembaga spesialis warna yang bermarkas di Amerika Serikat, telah mengumumkan bahwa biru klasik akan menjadi tren warna di 2020. Bila selama ini biru kerap diidentikkan sebagai warna kesedihan, pihak Pantone justru ingin agar warna pilihan mereka dimaknai secara positif. Yaitu antara lain warna yang memberi kesan agung, tak terbatas, dan terkendali.
"Kita hidup pada masa yang menuntut kepercayaan serta keyakinan. Seperti keteguhan dan kepercayaan diri yang diekspresikan oleh warna biru klasik," kata Leatrice Eiseman, Direktur Eksekutif Pantone Color Institute, seperti dikutip dari People.com.
Dari segi tone-nya, biru klasik memiliki palet yang cenderung gelap, seperti yang kita lihat pada warna biru navy. Meski demikian, Eiseman menganggap warna tersebut istimewa bila dikaitkan dengan situasi tak menentu dunia saat ini. "Biru klasik bakal membangkitkan kesadaran kita bahwa langit itu luas dan tak terbatas. Hal ini akan mendorong kita untuk memperluas pemikiran, menantang kita untuk berpikir lebih dalam, meningkatkan perspektif, dan membuka jalur komunikasi," kata Eiseman lagi.
Pada kesempatan terpisah, Founder ByArra Mita Hutagalung juga menyatakan hal yang serupa dengan Eiseman. "Warna biru klasik akan mendorong para wanita, khususnya, untuk berpikir terbuka dari sudut pandang yang lebih luas, serta memperlancar komunikasi dengan lebih baik,” katanya.
Pesan positif yang tersirat dalam biru klasik itu sepertinya ingin menghilangkan imej negatif yang selama ini melekat pada warna biru. Dalam bahasa Inggris, ada istilah feeling blue yang bisa dimaknai sebagai suasana hati yang sedih atau merana. Imej negatif inilah yang ingin dihapus oleh Pantone. Menurut Eiseman, anggapan tersebut hanya dimiliki kaum tua di zaman dulu. Sebaliknya, saat ini anak-anak muda justru sudah mempunyai perspektif lain tentang warna biru.
Seperti diketahui, belum lama ini Pantone Colour Institute, sebuah lembaga spesialis warna yang bermarkas di Amerika Serikat, telah mengumumkan bahwa biru klasik akan menjadi tren warna di 2020. Bila selama ini biru kerap diidentikkan sebagai warna kesedihan, pihak Pantone justru ingin agar warna pilihan mereka dimaknai secara positif. Yaitu antara lain warna yang memberi kesan agung, tak terbatas, dan terkendali.
"Kita hidup pada masa yang menuntut kepercayaan serta keyakinan. Seperti keteguhan dan kepercayaan diri yang diekspresikan oleh warna biru klasik," kata Leatrice Eiseman, Direktur Eksekutif Pantone Color Institute, seperti dikutip dari People.com.
Dari segi tone-nya, biru klasik memiliki palet yang cenderung gelap, seperti yang kita lihat pada warna biru navy. Meski demikian, Eiseman menganggap warna tersebut istimewa bila dikaitkan dengan situasi tak menentu dunia saat ini. "Biru klasik bakal membangkitkan kesadaran kita bahwa langit itu luas dan tak terbatas. Hal ini akan mendorong kita untuk memperluas pemikiran, menantang kita untuk berpikir lebih dalam, meningkatkan perspektif, dan membuka jalur komunikasi," kata Eiseman lagi.
Pada kesempatan terpisah, Founder ByArra Mita Hutagalung juga menyatakan hal yang serupa dengan Eiseman. "Warna biru klasik akan mendorong para wanita, khususnya, untuk berpikir terbuka dari sudut pandang yang lebih luas, serta memperlancar komunikasi dengan lebih baik,” katanya.
Pesan positif yang tersirat dalam biru klasik itu sepertinya ingin menghilangkan imej negatif yang selama ini melekat pada warna biru. Dalam bahasa Inggris, ada istilah feeling blue yang bisa dimaknai sebagai suasana hati yang sedih atau merana. Imej negatif inilah yang ingin dihapus oleh Pantone. Menurut Eiseman, anggapan tersebut hanya dimiliki kaum tua di zaman dulu. Sebaliknya, saat ini anak-anak muda justru sudah mempunyai perspektif lain tentang warna biru.
(tsa)