Kebersamaan Khas Indonesia di Plataran Senayan
A
A
A
JAKARTA - Restoran dengan konsep yang menggabungkan alam dengan unsur-unsur kearifan lokal hadir di Kota Jakarta. Hutan Kota by Plataran atau Hutan Kota Plataran berlokasi di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Hutan Kota Plataran atau Plataran Senayan terletak berdampingan dengan hutan kota lain di wilayah GBK. Tak sekadar restoran di tengah kawasan hijau Jakarta, Hutan Kota Plataran juga menawarkan unsur kebudayaan, sejarah, dan kejayaan Indonesia lewat konsep 'Light of Nusantara'.
Founder dan CEO Plataran Indonesia Yozua Makes mengatakan, 'Light of Nusantara' adalah suatu konsep yang menggabungkan antara sejarah, alam, kebudayaan, kejayaan Indonesia, dan fasilitas kosmopolitan diramu dalam satu tempat. "Hutan Kota Plataran bukan sekadar restoran biasa atau bukan hanya taman, tetapi tempat yang mempunyai soul, kaki yang kuat, akar yang kuat (Nusantara)," kata Yozua Makes dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).
Bukan hanya mengusung unsur-unsur lokal, Hutan Kota Plataran juga dirancang, dibangun, dan dioperasikan oleh putra-putri Indonesia. Yozua juga mengungkapkan, hampir seluruh bahan-bahan bersumber dari dalam negeri dan melibatkan banyak UKM lokal.
"Kita melakukan revitalisasi, sehingga menjadikannya sebagai tempat yang merefleksikan budaya Indonesia. Termasuk juga tempat yang representatif untuk jamuan bagi masyarakat dan tamu negara dengan makanan Indonesia," kata Yozua.
Selain ornamen dan bangunan dengan nuansa Nusantara, Hutan Kota Plataran juga menekankan pada makanan Indonesia autentik yang mencerminkan budaya kebersamaan atau sharing food. "Konsep yang kita pakai, bangunan dan restoran itu sendiri betul-betul mengangkat kebudayaan Indonesia. Dari situ saya melihat menarik ada benang merah, satu kata kunci yaitu kebersamaan. Konsep itulah yang membedakan antara makanan Nusantara dan Western," tutur Vice President Venues & Dining Permana Sigidprawiro pada kesempatan yang sama.
Permana mengatakan, Western itu sangat individual. "Kalau makan di Prancis, Italia, kebanyakan dipesan untuk diri sendiri," ucapnya.
Selain restoran, Hutan Kota Plataran juga dilengkapi fasilitas di antaranya Plataran Tembok Ekspresi, Plataran Putri Dewi Performance Deck, Plataran Pet Playground, dan musala yang semua memiliki nuansa kearifan lokal sesuai dengan konsep 'Light of Nusantara'. (siska permata sari)
Hutan Kota Plataran atau Plataran Senayan terletak berdampingan dengan hutan kota lain di wilayah GBK. Tak sekadar restoran di tengah kawasan hijau Jakarta, Hutan Kota Plataran juga menawarkan unsur kebudayaan, sejarah, dan kejayaan Indonesia lewat konsep 'Light of Nusantara'.
Founder dan CEO Plataran Indonesia Yozua Makes mengatakan, 'Light of Nusantara' adalah suatu konsep yang menggabungkan antara sejarah, alam, kebudayaan, kejayaan Indonesia, dan fasilitas kosmopolitan diramu dalam satu tempat. "Hutan Kota Plataran bukan sekadar restoran biasa atau bukan hanya taman, tetapi tempat yang mempunyai soul, kaki yang kuat, akar yang kuat (Nusantara)," kata Yozua Makes dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).
Bukan hanya mengusung unsur-unsur lokal, Hutan Kota Plataran juga dirancang, dibangun, dan dioperasikan oleh putra-putri Indonesia. Yozua juga mengungkapkan, hampir seluruh bahan-bahan bersumber dari dalam negeri dan melibatkan banyak UKM lokal.
"Kita melakukan revitalisasi, sehingga menjadikannya sebagai tempat yang merefleksikan budaya Indonesia. Termasuk juga tempat yang representatif untuk jamuan bagi masyarakat dan tamu negara dengan makanan Indonesia," kata Yozua.
Selain ornamen dan bangunan dengan nuansa Nusantara, Hutan Kota Plataran juga menekankan pada makanan Indonesia autentik yang mencerminkan budaya kebersamaan atau sharing food. "Konsep yang kita pakai, bangunan dan restoran itu sendiri betul-betul mengangkat kebudayaan Indonesia. Dari situ saya melihat menarik ada benang merah, satu kata kunci yaitu kebersamaan. Konsep itulah yang membedakan antara makanan Nusantara dan Western," tutur Vice President Venues & Dining Permana Sigidprawiro pada kesempatan yang sama.
Permana mengatakan, Western itu sangat individual. "Kalau makan di Prancis, Italia, kebanyakan dipesan untuk diri sendiri," ucapnya.
Selain restoran, Hutan Kota Plataran juga dilengkapi fasilitas di antaranya Plataran Tembok Ekspresi, Plataran Putri Dewi Performance Deck, Plataran Pet Playground, dan musala yang semua memiliki nuansa kearifan lokal sesuai dengan konsep 'Light of Nusantara'. (siska permata sari)
(tsa)