Bioskop Dakota Rancaekek Siap Penuhi Kebutuhan Hiburan Masyarakat
A
A
A
KABUPATEN BANDUNG - Bisnis hiburan bisa menjadi salah satu jalan sebagai penopang peningkatan perekonomian masyarakat. Hal itu pun coba diperlihatkan ketika pusat hiburan bioskop Dakota dibuka di Pasar Rancaekek, Kabupaten Bandung.
H Djonny Syafruddin, pengusaha perbioskopan, dalam pernyataan tertulisnya, mengatakan, kehadiran bioskop dan datangnya masyarakat untuk menonton hiburan film memberikan efek yang positif. "Para pedagang kuliner, perparkiran dan usaha lainnya pun turut menikmati," ungkapnya saat peresmian bioskop Dakota, Sabtu (21/12).
Bukan hanya itu, dengan dibukanya pusat hiburan bioskop maka turut memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah. Dan hal tersebut, sudah semestinya mendapatkan dukungan dari pemerintahan setempat.
"Kehadiran bioskop Dakota membuka lapangan pekerjaan, mulai dari bagian kebersihan, security, penjual tiket, penjaga pintu masuk, hingga level operator projektor dan manajerial," ucap Djonny, yang juga Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).
Dalam kesempatan yang sama, Djonny mengutarakan bahwa bioskop Dakota di Pasar Rancaekek ini merupakan bioskop keempat yang menggunakan nama cucunya, Dakota. Saat pembukaan ini pun Djonny, yang berpengalaman mengelola bisnis bioskop lebih dari 40 tahun, membawa turut serta cucunya tersebut
Menurutnya, tiga bioskop Dakota lainnya telah dibuka di Sengkang, Cilacap dan Kroya. Sedangkan hiburan sejenis dengan tanpa nama Dakota juga sudah berjalan di sejumlah kota di Sumatera, dan wilayah lainnya. "Saat ini, juga sedang saya siapkan pembangunan bioskop di Bekasi, Jawa Barat, Payakumbuh, Sumatera Barat, dan di Lampung," kata Djonny.
Sementara itu, Manajer Utama Grup Bioskop Dakota, Feby menuturkan bahwa masyarakat di daerah membutuhkan hiburan semacam bioskop. "Ini terbukti beberapa bioskop yang kami kelola menunjukkan tren positif meningkatnya minat masyarakat menonton film," ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap produser film bisa terus meningkatkan kualitas film Tanah Air. Pasalnya, menurut Feby, masyarakat di daerah, kecamatan dan kabupaten lebih suka menonton film nasional ketimbang film asing. Dia coba menunjukkan bahwa dua studio di bioskop Dakota yang menayangkan film Habibie-Ainun 3 dan Star Wars, masyarakat setempat lebih memilih menonton Habibie-Ainun.
Sama halnya bioskop-bioskop yang ada di kota-kota besar, sepert Jakarta, empat studio biokop Dakota di Rancaekek juga ditunjang fasilitas yang sama, mulai dari layar film, tata suara, AC, dan juga tempat duduk.
"Fasilitas dan film yang ada diputar di bioskop Rancaekek ini sama dengan bioskop yang ada di Jakarta. Film-film yang kami sajikan dan tayangkan juga terbaru, seperti Star Wars dan Habibie-Ainun 3," terang Feby.
H Djonny Syafruddin, pengusaha perbioskopan, dalam pernyataan tertulisnya, mengatakan, kehadiran bioskop dan datangnya masyarakat untuk menonton hiburan film memberikan efek yang positif. "Para pedagang kuliner, perparkiran dan usaha lainnya pun turut menikmati," ungkapnya saat peresmian bioskop Dakota, Sabtu (21/12).
Bukan hanya itu, dengan dibukanya pusat hiburan bioskop maka turut memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah. Dan hal tersebut, sudah semestinya mendapatkan dukungan dari pemerintahan setempat.
"Kehadiran bioskop Dakota membuka lapangan pekerjaan, mulai dari bagian kebersihan, security, penjual tiket, penjaga pintu masuk, hingga level operator projektor dan manajerial," ucap Djonny, yang juga Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).
Dalam kesempatan yang sama, Djonny mengutarakan bahwa bioskop Dakota di Pasar Rancaekek ini merupakan bioskop keempat yang menggunakan nama cucunya, Dakota. Saat pembukaan ini pun Djonny, yang berpengalaman mengelola bisnis bioskop lebih dari 40 tahun, membawa turut serta cucunya tersebut
Menurutnya, tiga bioskop Dakota lainnya telah dibuka di Sengkang, Cilacap dan Kroya. Sedangkan hiburan sejenis dengan tanpa nama Dakota juga sudah berjalan di sejumlah kota di Sumatera, dan wilayah lainnya. "Saat ini, juga sedang saya siapkan pembangunan bioskop di Bekasi, Jawa Barat, Payakumbuh, Sumatera Barat, dan di Lampung," kata Djonny.
Sementara itu, Manajer Utama Grup Bioskop Dakota, Feby menuturkan bahwa masyarakat di daerah membutuhkan hiburan semacam bioskop. "Ini terbukti beberapa bioskop yang kami kelola menunjukkan tren positif meningkatnya minat masyarakat menonton film," ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap produser film bisa terus meningkatkan kualitas film Tanah Air. Pasalnya, menurut Feby, masyarakat di daerah, kecamatan dan kabupaten lebih suka menonton film nasional ketimbang film asing. Dia coba menunjukkan bahwa dua studio di bioskop Dakota yang menayangkan film Habibie-Ainun 3 dan Star Wars, masyarakat setempat lebih memilih menonton Habibie-Ainun.
Sama halnya bioskop-bioskop yang ada di kota-kota besar, sepert Jakarta, empat studio biokop Dakota di Rancaekek juga ditunjang fasilitas yang sama, mulai dari layar film, tata suara, AC, dan juga tempat duduk.
"Fasilitas dan film yang ada diputar di bioskop Rancaekek ini sama dengan bioskop yang ada di Jakarta. Film-film yang kami sajikan dan tayangkan juga terbaru, seperti Star Wars dan Habibie-Ainun 3," terang Feby.
(nug)