Tren Fashion Lokal pada Tahun 2020
A
A
A
Konsep suistanibility fashion dan desain dekonstruktif menjadi dua hal yang diusung label-label fashion Tanah Air terbaru di 2020. Sejauh Mata Memandang, Sean Sheila, Byo, Tangan, dan Tulisan menghadirkan koleksi busana terbaru yang ramah lingkungan dan berhasil keluar dari zona nyaman.
Sejak tahun 2014, label Sejauh Mata Memandang telah menjadi label yang sukses membuat industri fashion Tanah Air terpukau. Sang pendiri label, Chitra Subiyakto, menjadi sosok di balik sederet koleksi busana Batik kontemporer modern dan minimalis.
Di koleksi untuk 2020 mendatang, Sejauh Mata Memandang menghadirkan puluhan looks busana Batik kontemporer yang modern, down to earth, minimalis dan tetap terlihat mewah dalam berbagai bentuk siluet. Celana palazzo, long outer, one-piece long dress, bustier top, tunik panjang, sleeveless top dipadu padankan untuk menghadirkan tampilan yang modern.
Tidak hanya busana, label yang kerap menghadirkan instalasi seni ini juga menghadirkan aksesoris. Aksesoris tersebut seperti tas serut mini, sarung tumbler, bahkan masker penutup mulut. Semuanya diberi permainan dan pepaduan warna kombinasi merah, kuning mustard, hitam, navy blue, hingga warna minty. Menariknya busana dan aksesoris ini menggunakan bahan dari sisa produksi dan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan. “Kami menggunakan limbah produksi sendiri yang kemudian diolah kembali jadi suatu item fashion yang tentu bernilai besar,” ujar Chitra saat ditemui di Kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan belum lama ini.
Selain Sejauh Mata Memandang konsep sustainability fashion juga diusung dua label yakni Sean Sheila dan Byo. Kedunaya bahkan saling berkolaborasi utnuk menampilkan koleksi Spring/Summer 2020.
Isu lingkungan dan fashion ramah lingkungan pun sepertinya menjadi kiblat inspirasi Sean Sheila. Hal ini terlihat dari penggunaan layering pada busana. Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir penggunaan bahan utama koleksi. Aksen dekonstruksi lembut dan patch yang ada di beberapa koleksi membuat outfit terasa lebih modern. “Kami ingin mencipta budaya baru, khususnya untuk pencinta mode agar mau lebih memberi perhatian lebih pada koleksi ramah lingkungan,” ujar Sean.
Label fashion yang berdiri pada 2012 ini berkolaborasi dengan desainer aksesoris Byo yang juga kerap menggaungkan fashion raman lingkungan. Byo merupakan desainer aksesoris yang kerap menggunakan plastik dan akrilik sebagai bahan utama karyanya mulai mencoba melakukan gerakan sosial yang serupa dengan Sean Sheila.
Dalam kolaborasi ini Byo menghadirkan aksesoris berupa tas, kalung, gelang yang didominasi warna neon sehingga menimbulkan kesan dramatis pada outfit Sean Sheila. Menariknya Byo mencipta sebuah karya dari sisa bahan dalam pembuatan koleksi sebelum-sebelumnya. Tidak hanya itu, dalam koleksi ini dia mulai mempekerjakan orang-orang disabilitas. "Label ini bukan fast fashion, jadi harus memiliki makna khusus di lingkungan," ujar Byo.
Selain konsep suistanibility fashion, beberapa label fashion baru Tanah Air juga menghdirkan desain dekonstruktif, misalnya label Tangan. Label yang didirkan oleh Zico Halim dan Margaretha Novi ini di tahun 2020 menghadirkan daywear yang diberi sentuhan modern dan tampak dekonstruktif. Beberapa model tampak memakai pakaian bertema edgy, seperti midi dress dengan potongan asimetris. Ada pula model yang mengenakan unfinished blazer yang dipadankan dengan clutch dengan warna shocking sebagai aksen.
Ciri khas lain yang tampak pada koleksi Spring/Summer 2020 label ini adalah hemline yang tampak unfinished dengan panjang asimetris. Uniknya, koleksi terbaru ini disuguhkan melalui silent show, di mana semua tamu yang hadir akan mengenakan headset dan mendengar musik dari headset tersebut.
Ada pun label tas lokasl Tulisan menjadi label tas yang tengah naik daun karena menjual produk tas hand made yang ramah lingkungan. Setiap tas dari label ini dibuat dengan menggunakan kanvas kapas yang tidak dikelantang (bebas klorin). Selain itu, gambar lukisan pada tas ini menggunakan tinta berbasis air ramah lingkungan, pelapis kedap air yang tidak beracun, dan komponen bebas nikel bersertifikat.
Metode pembuatan tas dari label ini menggunakan metode fabrikasi yang hemat energi. Selain itu, label ini berdedikasi untuk mengembangkan dan memperkaya komunitas pengrajin dengan menginvestasikan waktu dalam pelatihan dan mempekerjakan pengrajin lokal. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Sejak tahun 2014, label Sejauh Mata Memandang telah menjadi label yang sukses membuat industri fashion Tanah Air terpukau. Sang pendiri label, Chitra Subiyakto, menjadi sosok di balik sederet koleksi busana Batik kontemporer modern dan minimalis.
Di koleksi untuk 2020 mendatang, Sejauh Mata Memandang menghadirkan puluhan looks busana Batik kontemporer yang modern, down to earth, minimalis dan tetap terlihat mewah dalam berbagai bentuk siluet. Celana palazzo, long outer, one-piece long dress, bustier top, tunik panjang, sleeveless top dipadu padankan untuk menghadirkan tampilan yang modern.
Tidak hanya busana, label yang kerap menghadirkan instalasi seni ini juga menghadirkan aksesoris. Aksesoris tersebut seperti tas serut mini, sarung tumbler, bahkan masker penutup mulut. Semuanya diberi permainan dan pepaduan warna kombinasi merah, kuning mustard, hitam, navy blue, hingga warna minty. Menariknya busana dan aksesoris ini menggunakan bahan dari sisa produksi dan menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan. “Kami menggunakan limbah produksi sendiri yang kemudian diolah kembali jadi suatu item fashion yang tentu bernilai besar,” ujar Chitra saat ditemui di Kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan belum lama ini.
Selain Sejauh Mata Memandang konsep sustainability fashion juga diusung dua label yakni Sean Sheila dan Byo. Kedunaya bahkan saling berkolaborasi utnuk menampilkan koleksi Spring/Summer 2020.
Isu lingkungan dan fashion ramah lingkungan pun sepertinya menjadi kiblat inspirasi Sean Sheila. Hal ini terlihat dari penggunaan layering pada busana. Hal ini dimaksudkan agar meminimalisir penggunaan bahan utama koleksi. Aksen dekonstruksi lembut dan patch yang ada di beberapa koleksi membuat outfit terasa lebih modern. “Kami ingin mencipta budaya baru, khususnya untuk pencinta mode agar mau lebih memberi perhatian lebih pada koleksi ramah lingkungan,” ujar Sean.
Label fashion yang berdiri pada 2012 ini berkolaborasi dengan desainer aksesoris Byo yang juga kerap menggaungkan fashion raman lingkungan. Byo merupakan desainer aksesoris yang kerap menggunakan plastik dan akrilik sebagai bahan utama karyanya mulai mencoba melakukan gerakan sosial yang serupa dengan Sean Sheila.
Dalam kolaborasi ini Byo menghadirkan aksesoris berupa tas, kalung, gelang yang didominasi warna neon sehingga menimbulkan kesan dramatis pada outfit Sean Sheila. Menariknya Byo mencipta sebuah karya dari sisa bahan dalam pembuatan koleksi sebelum-sebelumnya. Tidak hanya itu, dalam koleksi ini dia mulai mempekerjakan orang-orang disabilitas. "Label ini bukan fast fashion, jadi harus memiliki makna khusus di lingkungan," ujar Byo.
Selain konsep suistanibility fashion, beberapa label fashion baru Tanah Air juga menghdirkan desain dekonstruktif, misalnya label Tangan. Label yang didirkan oleh Zico Halim dan Margaretha Novi ini di tahun 2020 menghadirkan daywear yang diberi sentuhan modern dan tampak dekonstruktif. Beberapa model tampak memakai pakaian bertema edgy, seperti midi dress dengan potongan asimetris. Ada pula model yang mengenakan unfinished blazer yang dipadankan dengan clutch dengan warna shocking sebagai aksen.
Ciri khas lain yang tampak pada koleksi Spring/Summer 2020 label ini adalah hemline yang tampak unfinished dengan panjang asimetris. Uniknya, koleksi terbaru ini disuguhkan melalui silent show, di mana semua tamu yang hadir akan mengenakan headset dan mendengar musik dari headset tersebut.
Ada pun label tas lokasl Tulisan menjadi label tas yang tengah naik daun karena menjual produk tas hand made yang ramah lingkungan. Setiap tas dari label ini dibuat dengan menggunakan kanvas kapas yang tidak dikelantang (bebas klorin). Selain itu, gambar lukisan pada tas ini menggunakan tinta berbasis air ramah lingkungan, pelapis kedap air yang tidak beracun, dan komponen bebas nikel bersertifikat.
Metode pembuatan tas dari label ini menggunakan metode fabrikasi yang hemat energi. Selain itu, label ini berdedikasi untuk mengembangkan dan memperkaya komunitas pengrajin dengan menginvestasikan waktu dalam pelatihan dan mempekerjakan pengrajin lokal. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)