Daesung BIGBANG Bebas dari Tuduhan Bisnis Ilegal
A
A
A
SEOUL - Daesung BIGBANG akhirnya dibebaskan dari tuduhan terhadap bisnis ilegal yang dilakukan di gedungnya yang kabarnya terkait denga pelacuran. Hal ini membuatnya terbebas dari semua kecurigaan yang telah dialamatkan kepada dirinya.
Dilansir Koreaboo, Kantor Polisi Gangnam Seoul telah memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan dalam penyelidikan mereka terkait kemungkinan operasi bisnis ilegal di gedung milik Daesung tersebut.
Pada bulan lalu, Daesung dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus bisnis illegal itu. Dia meninjau dokumen dan kesaksian yang diperoleh melalui hasil pencarian dan penyitaan.
Sementara, selama ini Daesung berpegang teguh pada klaimnya bahwa dia tidak mengetahui kegiatan ilegal seperti pelacuran yang terjadi di gedung itu. Lebih lanjut, polisi juga tidak dapat menemukan bukti untuk melakukan penuntutan kepadanya.
Alih-alih menuntut Daesung, polisi justru meneruskan kasus tersebut kepada 5 pemilik bisnis dan 56 karyawan yang bekerja di gedung tersebut. Mereka diduga melanggar Undang-Undang Sanitasi Pangan dan UU Anti Prostitusi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Daesung membeli bangunan yang terletak di Gangnam itu pada 17 November. Dia terlibat dalam kontroversi pada Juli 2019 dan bangunan itu dihancurkan beberapa bulan kemudian karena penyelidikan sedang berlangsung.
Dilansir Koreaboo, Kantor Polisi Gangnam Seoul telah memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan dalam penyelidikan mereka terkait kemungkinan operasi bisnis ilegal di gedung milik Daesung tersebut.
Pada bulan lalu, Daesung dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus bisnis illegal itu. Dia meninjau dokumen dan kesaksian yang diperoleh melalui hasil pencarian dan penyitaan.
Sementara, selama ini Daesung berpegang teguh pada klaimnya bahwa dia tidak mengetahui kegiatan ilegal seperti pelacuran yang terjadi di gedung itu. Lebih lanjut, polisi juga tidak dapat menemukan bukti untuk melakukan penuntutan kepadanya.
Alih-alih menuntut Daesung, polisi justru meneruskan kasus tersebut kepada 5 pemilik bisnis dan 56 karyawan yang bekerja di gedung tersebut. Mereka diduga melanggar Undang-Undang Sanitasi Pangan dan UU Anti Prostitusi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Daesung membeli bangunan yang terletak di Gangnam itu pada 17 November. Dia terlibat dalam kontroversi pada Juli 2019 dan bangunan itu dihancurkan beberapa bulan kemudian karena penyelidikan sedang berlangsung.
(tdy)