Harry Potter, Rahasia Kesuksesan Marvel Cinematic Universe

Jum'at, 03 Januari 2020 - 21:30 WIB
Harry Potter, Rahasia Kesuksesan Marvel Cinematic Universe
Harry Potter, Rahasia Kesuksesan Marvel Cinematic Universe
A A A
Marvel Cinematic Universe (MCU) sepertinya berutang kesuksesan besarnya pada franchise Harry Potter. Bos Marvel Studios Kevin Feige mengakui jika dirinya menggunakan referensi serial yang dibuat dari novel karya JK Rowling saat menciptakan MCU. Secara umum, jika dilihat lebih jauh, ada sejumlah persamaan antara MCU dengan Harry Potter.

Cerita-cerita Rowling memang bisa membuat anak-anak (dan bahkan orang dewasa) tertarik untuk membaca demi mempelajari lebih jauh tentang karakter yang beberapa penggemar baru tahu dari film layar lebar, yang merupakan bagian semesta yang sangat terkoneksi, mirip seperti MCU. Selain itu, seperti MCU, film-film Harry Potter juga bisa berdiri sendiri. Meskipun Kevin mengakui tidak pernah membaca Harry Potter, dia telah menonton setiap film franchise itu di bioskop. Sementara MCU sangat jauh dari dunia Hogwarts, utasan ceritanya mirip.

“Saya selalu lupa dengan pengalaman saya nonton film Harry Potter. Saya tidak pernah membaca buku Harry Potter. Anak-anak saya belum cukup umur dan belum ke situ dan saya tidak membacakannya ketika bukunya dirilis, tapi saya nonton tiap film Harry Potter di akhir pekan pembukaannya. Saya menontonnya dan menikmatinya dan kemudian melupakannya dan tidak lagi memikirkannya sampai film baru Harry Potter dirilis. Dan film-film itu dibuat dengan baik karena saya bisa mengikuti semuanya. Saya bisa mengikutinya, saya bisa menelusurinya, kadang saya harus mengira-ira, ‘Itu tadi siapa?’ tapi sebagian besar, saya bisa benar-benar menelusurinya,” papar Kevin yang dikutip Movie Web.

Ini adalah salah satu faktor kunci yang membuat MCU sukses. Bahkan, jika penonton tidak menonton Avengers: Infinity War, mereka masih bisa menonton dan menikmati Avengers: Endgame, meski ini dianggap penghinaan bagi sejumlah fan. Meski begitu, inilah apa yang dirasakan banyak orang saat kali pertama nonton Harry Potter. Bahkan, penonton kasual pun menjadi penggemar kasual yang akan terburu-buru ke bioskop untuk menonton seri terbarunya tanpa pernah membaca bukunya.

“Sekarang, jika saya menonton tiap film itu 10 kali, kalau saya sudah baca tiap bukunya, saya bertaruh akan ada lusinan hal lain di sana yang akan saya lihat dan hormati, tapi mereka tidak pernah membuat saya merasa mengalaminya sebagai sebuah cerita asli. Jadi, itulah yang kami coba menavigasikannya kalau ada Easter Egg atau sebuah referensi atau sesuatu yang begitu lazim yang masuk cerita sehingga orang-orang tidak menyadarinya akan bilang ‘Apa sih ini? Apa yang terjadi’ dan kemudian kita biasanya tarik kembali,” ujar Kevin.

MCU adalah salah satu franchise terbesar di dunia dan faktor kesuksesannya adalah tangan dingin Kevin. Jelas, dia punya komik superhero terbesar dalam sejarah, yang tentunya membantu, tapi dia tahu bagaimana mengatur semuanya. Kevin juga bisa meihat apa yang dilakukan franchise lain di masa lalu dan mlihat apakah yang berhasil dan apa yang tidak. Harry Potter berhasil selama 10 tahun lalu dan masih berjalan hari ini karena kepedulan dalam membuat ceritanya.

Franchise Harry Potter masih kuat dengan cerita baru. MCU akan melakoni perubahan drastis dengan banyak karakter dan film baru bersamaan dengan serial TV di Disney+. Ada banyak yang bisa dinantikan dari kedua franchise ini. Memang menarik untuk tahu kalau Kevin menggunakan film Harry Potter sebagai cetak biru kasar untuk membuat MCU jadi seperti sekarang.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4191 seconds (0.1#10.140)