Pentingnya Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan bagi Masyarakat Urban
A
A
A
JAKARTA - Orang dengan sistem pencernaan yang sehat memiliki umur yang lebih panjang. Hasil penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kesehatan pada sistem pencernaan dengan hidup sehat yang menunjukan hubungan kuat antara kesehatan pencernaan dan kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh, kesehatan mental, gangguan endokrin, dan kanker usus besar.
Namun, masyarakat urban cenderung mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan. Gangguan pencernaan, seperti sembelit, sindrom iritasi usus, divertikulitis dan kolitis ulseratif sangat umum di kalangan orang-orang di negara Barat karena diet yang tidak sehat, dan saat ini orang-orang di Asia mulai menghadapi masalah kesehatan tersebut.
Di Indonesia, diare, gastritis, maag, sembelit, dan usus buntu adalah penyakit pencernaan yang umum ditemui. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit-penyakit tersebut dapat berakibat serius hingga menyebabkan kanker usus besar. (Baca juga: Parasite, Film Komedi Korea yang Mengejutkan Penghargaan SAG 2020 ).
Menurut data Globocan 2018, terdapat 348,809 kasus kanker baru di Indonesia, dengan kanker usus besar menjadi yang paling umum ketiga setelah kanker payudara dan kanker paru-paru.
“Penyakit pencernaan mulai muncul di Asia karena banyak orang mengadopsi cara diet yang tidak sehat dan gaya hidup yang tidak aktif. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara otak kita dan saluran pencernaan. Faktor stres yang banyak dialami oleh orang yang tinggal di kota juga dapat memicu respon negatif pencernaan yang mengarah pada kesehatan pencernaan. Karena itu, menjalani hidup sehat secara fisik dan emosional sangatlah penting bagi siapapun," kata Alex Teo, Director selaku Research Development and Scientific Affairs – Asia Pacific, Herbalife Nutrition melalui keteranvan resmi yang diterima SINDOnews.
Alex juga membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan pencernaan bagi masyarakat urban modern. Berikut ulasannya.
1. Makan makanan kaya nutrisi dan tinggi serat tetapi rendah lemak dan gula
Makan makanan bergizi yang seimbang adalah kunci untuk mempertahankan keberagaman dan komposisi bakteri baik dalam usus.
2. Olahraga teratur
Tetap aktif juga turut membantu meningkatkan kesehatan, karena saat otot-otot kontraksi dan bernafas dalam selama latihan dapat menstimulasi kontraksi alami otot usus yang membantu melancarkan pencernaan makanan melalui sistem dalam tubuh. Olahraga juga dikenal dapat mengurangi stres, sehingga dapat mengurangi gangguan pencernaan yang seringkali diakibatkan dari emosi yang negatif.
3. Hindari konsumsi antibiotik secara berlebihan
Kebiasaan mengonsumsi antibiotik dapat mengubah keberagaman dan komposisi bakteri usus yang baik dan idealnya harus dalam pengawasan dokter.
4. Pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan dan suplemen yang baik bagi usus
Anda juga dapat mengonsumsi probiotik harian secara natural dari makanan seperti susu, yogurt, keju fermentasi, tempe, dan kimchi. Protein berkualitas tinggi seperti salmon, trout, daging ayam tanpa kulit. Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian juga membantu. Jika diperlukan, suplemen probiotik seperti protein shakes dapat membantu, khususnya jika sedang bepergian.
5. Hindari gaya hidup yang memicu stres
Emosi dapat memicu pergerakan pencernaan; karena itu, seseorang akan merasa mual sebelum memberikan sebuah pidato atau merasa sakit perut saat stres. Faktor psikososial memengaruhi secara aktual gejala dan gangguan secara fisiologis. Contohnya, stres atau depresi dapat menyebabkan pergerakan dan kontraksi saluran pencernaan, membuat peradangan memburuk atau bahkan membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Namun, masyarakat urban cenderung mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan. Gangguan pencernaan, seperti sembelit, sindrom iritasi usus, divertikulitis dan kolitis ulseratif sangat umum di kalangan orang-orang di negara Barat karena diet yang tidak sehat, dan saat ini orang-orang di Asia mulai menghadapi masalah kesehatan tersebut.
Di Indonesia, diare, gastritis, maag, sembelit, dan usus buntu adalah penyakit pencernaan yang umum ditemui. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit-penyakit tersebut dapat berakibat serius hingga menyebabkan kanker usus besar. (Baca juga: Parasite, Film Komedi Korea yang Mengejutkan Penghargaan SAG 2020 ).
Menurut data Globocan 2018, terdapat 348,809 kasus kanker baru di Indonesia, dengan kanker usus besar menjadi yang paling umum ketiga setelah kanker payudara dan kanker paru-paru.
“Penyakit pencernaan mulai muncul di Asia karena banyak orang mengadopsi cara diet yang tidak sehat dan gaya hidup yang tidak aktif. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara otak kita dan saluran pencernaan. Faktor stres yang banyak dialami oleh orang yang tinggal di kota juga dapat memicu respon negatif pencernaan yang mengarah pada kesehatan pencernaan. Karena itu, menjalani hidup sehat secara fisik dan emosional sangatlah penting bagi siapapun," kata Alex Teo, Director selaku Research Development and Scientific Affairs – Asia Pacific, Herbalife Nutrition melalui keteranvan resmi yang diterima SINDOnews.
Alex juga membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan pencernaan bagi masyarakat urban modern. Berikut ulasannya.
1. Makan makanan kaya nutrisi dan tinggi serat tetapi rendah lemak dan gula
Makan makanan bergizi yang seimbang adalah kunci untuk mempertahankan keberagaman dan komposisi bakteri baik dalam usus.
2. Olahraga teratur
Tetap aktif juga turut membantu meningkatkan kesehatan, karena saat otot-otot kontraksi dan bernafas dalam selama latihan dapat menstimulasi kontraksi alami otot usus yang membantu melancarkan pencernaan makanan melalui sistem dalam tubuh. Olahraga juga dikenal dapat mengurangi stres, sehingga dapat mengurangi gangguan pencernaan yang seringkali diakibatkan dari emosi yang negatif.
3. Hindari konsumsi antibiotik secara berlebihan
Kebiasaan mengonsumsi antibiotik dapat mengubah keberagaman dan komposisi bakteri usus yang baik dan idealnya harus dalam pengawasan dokter.
4. Pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan dan suplemen yang baik bagi usus
Anda juga dapat mengonsumsi probiotik harian secara natural dari makanan seperti susu, yogurt, keju fermentasi, tempe, dan kimchi. Protein berkualitas tinggi seperti salmon, trout, daging ayam tanpa kulit. Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian juga membantu. Jika diperlukan, suplemen probiotik seperti protein shakes dapat membantu, khususnya jika sedang bepergian.
5. Hindari gaya hidup yang memicu stres
Emosi dapat memicu pergerakan pencernaan; karena itu, seseorang akan merasa mual sebelum memberikan sebuah pidato atau merasa sakit perut saat stres. Faktor psikososial memengaruhi secara aktual gejala dan gangguan secara fisiologis. Contohnya, stres atau depresi dapat menyebabkan pergerakan dan kontraksi saluran pencernaan, membuat peradangan memburuk atau bahkan membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
(tdy)