Kongkow sambil Menikmati Kuliner Cita Rasa Argentina
A
A
A
Kafe, grill, dan bar tempat kongkow sambil menikmati kuliner dengan cita rasa Indonesia, Jepang, Korea, India, atau Eropa bertebaran di seantero Jakarta. Adakah yang pernah mencicipi kuliner bercita rasa Argentina?
Mungkin tidak semua orang pernah merasakannya. Nah, kalau belum, coba deh samperin Sudestada Jakarta. Restoran bernuansa Argentina itu hadir sebagai destinasi kuliner baru di tengah ramainya tempat makan di Ibukota.
Berlokasi di daerah Menteng, jantung kota, Jakarta Pusat, restoran ini menempati bangunan sendiri bak rumah di tengah hijaunya pedesaan di Argentina. Executive chef dan owner Victor Taborda yang berasal dari Argentina turun langsung di dapur untuk menyajikan menu khas Latin dan Argentina dengan harapan untuk mengenalkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya tentang tradisi, budaya dan gaya hidup Argentina yang ikonis melalui masakan dan pengalaman bersantap di Sudestada Jakarta.
Dalam bahasa Spanyol, Sudestada berarti “angin kencang”, lebih tepatnya adalah embusan angin yang sejuk yang menandakan akan datangnya hujan. Dalam budaya negeri asal tarian Tango ini, namanya dianggap membawa keberuntungan. Restoran berlantai dua ini mempunyai eksterior yang menampilkan rumah besar di Argentina dengan kaca menjulang tinggi dan aksen batu bata merah yang khas, lengkap dengan teras duduk yang luas, dan area ’’Asado” atau panggangan outdoor serta kolam ikan dan pepohonan yang menambahkan aksen segar dan rindang.
Ketika masuk ke dalam restoran, tamu seakan berada di tengah ibukota Argentina, Buenos Aires, terbenam dalam nuansa budaya khas yang kental dengan konsep interior industrial rustic dan berbagai ornamen khas Argentina.
Mulai dari alat olahraga Polo, pakaian cowboy Argentina yaitu “Poncho”, lukisan mural gambaran kehidupan budaya Argentina, sampai bingkai besar di tengah restoran yang berisikan gambar ikonik bangunan “El Caminito” yang berukuran 4x6 meter - hampir setinggi langit –langit, yang adalah bangunan bersejarah di distrik La Boca di Buenos Aires di mana tarian tango pertama lahir.
Menu istimewa Sudestada adalah sajian daging panggang yang merupakan makanan andalan di Argentina. ’’Ada yang tahu kuliner Argentina? Semuanya serbadaging,’’kata Victor.
Beragam masakan otentik Latin yang ada di menu menekankan pada kesederhanaan masakan Argentina dengan konsep ‘makan-tengah’ atau berbagi seperti layaknya konsep Asado yaitu berkumpul bersama keluarga untuk makan di sekitar panggangan, yang adalah salah satu kebiasaan masyarakat Argentina.
Mungkin tidak semua orang pernah merasakannya. Nah, kalau belum, coba deh samperin Sudestada Jakarta. Restoran bernuansa Argentina itu hadir sebagai destinasi kuliner baru di tengah ramainya tempat makan di Ibukota.
Berlokasi di daerah Menteng, jantung kota, Jakarta Pusat, restoran ini menempati bangunan sendiri bak rumah di tengah hijaunya pedesaan di Argentina. Executive chef dan owner Victor Taborda yang berasal dari Argentina turun langsung di dapur untuk menyajikan menu khas Latin dan Argentina dengan harapan untuk mengenalkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya tentang tradisi, budaya dan gaya hidup Argentina yang ikonis melalui masakan dan pengalaman bersantap di Sudestada Jakarta.
Dalam bahasa Spanyol, Sudestada berarti “angin kencang”, lebih tepatnya adalah embusan angin yang sejuk yang menandakan akan datangnya hujan. Dalam budaya negeri asal tarian Tango ini, namanya dianggap membawa keberuntungan. Restoran berlantai dua ini mempunyai eksterior yang menampilkan rumah besar di Argentina dengan kaca menjulang tinggi dan aksen batu bata merah yang khas, lengkap dengan teras duduk yang luas, dan area ’’Asado” atau panggangan outdoor serta kolam ikan dan pepohonan yang menambahkan aksen segar dan rindang.
Ketika masuk ke dalam restoran, tamu seakan berada di tengah ibukota Argentina, Buenos Aires, terbenam dalam nuansa budaya khas yang kental dengan konsep interior industrial rustic dan berbagai ornamen khas Argentina.
Mulai dari alat olahraga Polo, pakaian cowboy Argentina yaitu “Poncho”, lukisan mural gambaran kehidupan budaya Argentina, sampai bingkai besar di tengah restoran yang berisikan gambar ikonik bangunan “El Caminito” yang berukuran 4x6 meter - hampir setinggi langit –langit, yang adalah bangunan bersejarah di distrik La Boca di Buenos Aires di mana tarian tango pertama lahir.
Menu istimewa Sudestada adalah sajian daging panggang yang merupakan makanan andalan di Argentina. ’’Ada yang tahu kuliner Argentina? Semuanya serbadaging,’’kata Victor.
Beragam masakan otentik Latin yang ada di menu menekankan pada kesederhanaan masakan Argentina dengan konsep ‘makan-tengah’ atau berbagi seperti layaknya konsep Asado yaitu berkumpul bersama keluarga untuk makan di sekitar panggangan, yang adalah salah satu kebiasaan masyarakat Argentina.
(aww)