Keseruan Mengasah Critical Thinking Anak di Eye Level
A
A
A
JAKARTA - Pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling penting bagi orang tua untuk anak. Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk buah hati tercinta dengan cara menempatkan anak di sekolah yang baik.
Akan tetapi, salah satu kelemahan dari sistem pendidikan selama ini adalah anak kurang dilatih dalam hal critical thinking atau berpikir kritis. Padahal salah satu yang perlu dikuasai generasi mendatang dalam menghadapi era industri 4.0 adalah critical thinking.
Demi menjawab kebutuhan orangtua mengenai pendidikan tambahan di luar sekolah serta mengajarkan anak mengenai critical thinking, Eye Level Indonesia hadir sebagai lembaga pendidikan nonformal yang memiliki keunggulan dengan adanya materi pembelajaran Critical Thinking Math. Hal ini membantu anak berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah melalui latihan soal matematika. Critical thinking ini juga akan berguna bagi masa depan anak untuk memecahkan masalah dalam setiap persoalan.
"Eye Level berasal dari Korea Selatan dengan fokus materi pembelajaran matematika dan bahasa Inggris untuk anak usia 3-15 tahun. Eye Level menyesuaikan kemampuan si anak dengan level yang berbeda-beda dan memiliki tujuan agar anak tersebut memiliki fondasi dalam belajar sehingga dia akan menjadi seorang anak yang memiliki critical thinking, problem solving, dan lifelong learning," terang Marketing Executive Eye Level Indonesia, Aditiawarman dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/2).
Eye Level memiliki dua fokus dalam materi pembelajaran matematika, yakni Basic Thinking Math (bilangan, aritmatika, pengukuran, dan persamaan). Basic Thinking Math juga mengutamakan membantu anak memahami matematika secara umum seperti layaknya pelajaran matematika di sekolah. Lalu Critical Thinking Math (pola hubungan, geometri, pengukuran, pemecahan soal, dan penalaran) membantu penalaran pada otak kiri anak.
"Dengan adanya buku yang sistematis dan menarik, serta alat bantu belajar akan membuat anak semakin semangat dan senang belajar di Eye Level," ucap Aditiawarman dengan menambahkan bahwa saat ini Eye Level Indonesia memiliki lebih dari 120 learning center yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Akan tetapi, salah satu kelemahan dari sistem pendidikan selama ini adalah anak kurang dilatih dalam hal critical thinking atau berpikir kritis. Padahal salah satu yang perlu dikuasai generasi mendatang dalam menghadapi era industri 4.0 adalah critical thinking.
Demi menjawab kebutuhan orangtua mengenai pendidikan tambahan di luar sekolah serta mengajarkan anak mengenai critical thinking, Eye Level Indonesia hadir sebagai lembaga pendidikan nonformal yang memiliki keunggulan dengan adanya materi pembelajaran Critical Thinking Math. Hal ini membantu anak berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah melalui latihan soal matematika. Critical thinking ini juga akan berguna bagi masa depan anak untuk memecahkan masalah dalam setiap persoalan.
"Eye Level berasal dari Korea Selatan dengan fokus materi pembelajaran matematika dan bahasa Inggris untuk anak usia 3-15 tahun. Eye Level menyesuaikan kemampuan si anak dengan level yang berbeda-beda dan memiliki tujuan agar anak tersebut memiliki fondasi dalam belajar sehingga dia akan menjadi seorang anak yang memiliki critical thinking, problem solving, dan lifelong learning," terang Marketing Executive Eye Level Indonesia, Aditiawarman dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/2).
Eye Level memiliki dua fokus dalam materi pembelajaran matematika, yakni Basic Thinking Math (bilangan, aritmatika, pengukuran, dan persamaan). Basic Thinking Math juga mengutamakan membantu anak memahami matematika secara umum seperti layaknya pelajaran matematika di sekolah. Lalu Critical Thinking Math (pola hubungan, geometri, pengukuran, pemecahan soal, dan penalaran) membantu penalaran pada otak kiri anak.
"Dengan adanya buku yang sistematis dan menarik, serta alat bantu belajar akan membuat anak semakin semangat dan senang belajar di Eye Level," ucap Aditiawarman dengan menambahkan bahwa saat ini Eye Level Indonesia memiliki lebih dari 120 learning center yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
(nug)