Desain Timeless, Sajadah Lasouk Cocok buat Muslimah Kosmopolitan
A
A
A
JAKARTA - Sajadah bagi umat muslim merupakan salah satu item sehari-hari yang sangat akrab. Setiap melaksanakan ibadah sholat, umat muslim kerapkali mengenakan sajadah sebagai alas. Sebagaimana mukena, sajadah yang bersih dan nyaman akan membuat semakin nyaman menunaikan ibadah.
Di era sekarang ini terdapat begitu banyak brand-brand yang berkreasi dengan mukena, namun tidak demikian dengan sajadah. Selama ini desain sajadah biasanya mengikuti paduan mukenanya, atau berdesain dengan material karpet klasik. Namun, kini telah hadir sajadah modern yang eco-friendly dengan merek Lasouk, yang berasal dari Kanada dan Singapura.
Lasouk menghadirkan rangkaian sajadah yang berbeda sebagai pilihan baru untuk menemani kegiatan beribadah sehari-hari. Sajadah yang dihadirkan Lasouk memang terlihat begitu urban. Kalau biasanya sajadah dipenuhi dengan motif dekoratif yang ramai atau border bergaya klasik, Lasouk menghadirkan desain dengan sentuhan budaya Maroko yang diterjemahkan dengan corak geometri yang minimalis.
Sajadah Lasouk sangatlah nyaman dengan menggunakan bantalan tebal yang mampu melindungi lutut dari kemungkinan cedera otot. Motif bagian atasnya menggunakan tinta berbasis air dan suede sintetis yang dapat menyerap kelembaban dengan baik. Sementara untuk lapisan bawah sajadah, Lasouk menggunakan karet natural dengan grip yang kuat sehingga sajadah terhampar dengan baik tanpa takut terlipat maupun slip.
Lasouk juga memikirkan siklus after-use produknya. Ketika sajadah Lasouk yang digunakan telah lawas, sajadah ini dapat terurai dengan baik secara alami karena menggunakan material yang ramah lingkungan seperti motif dengan tinta air dan karet alami. Keunggulan tersebut lahir berkat sang kreatornya Heikal, dan Nadja. Mereka dikenal memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menciptakan mat yang nyaman dan tahan lama.
Nama Lasouk sendiri terinspirasi dari souks atau pasar-pasar di Marrakech, Maroko yang dikenal sejak dulu sebagai pusat inspirasi nan eksotis dengan hamparan karpet, sutra, kaftan, bumbu-bumbu, perhiasan dan lampu-lampu. Maroko yang merupakan salah satu negara favorit Nadja dan Heikal juga dipenuhi dengan deretan Islamic arts dan bentuk geometri Islam yang memukau.
Untuk menghargai kekayaan inspirasi Maroko, Lasouk berkomitmen mendukung pendidikan di Maroko dengan menggandeng badan sosial Education for All Morocco (Efamorocco). Badan yang didirikan sejak 2007 itu telah membantu banyak remaja wanita berusia 12-18 tahun yang hidup di pedesaan terpencil di Maroko untuk mendapatkan pendidikan.
"Setiap penjualan 300 sajadah, kami dapat mensponsori pendidikan satu remaja wanita di Efamorocco selama satu tahun," ujar founder Lasouk, Heikal dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/2).
Kini, inspirasi Maroko dalam bentuk sajadah itu juga bisa dimiliki siapapun termasuk wanita Indonesia. Di Indonesia, Lasouk telah menjual produknya secara online di marketplace ternama. Untuk melihat produk Lasouk secara offline, bisa mengunjungi booth Lasouk di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang akan digelar 20-23 Februari 2020 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
"Produk Lasouk yang timeless dan modern ini cocok untuk wanita Indonesia yang kosmopolitan, optimistis dan senang bersosialisasi. Lasouk adalah puisi cinta bagi wanita modern yang mencintai kegiatan beribadah dan juga melakukan banyak hal hebat dalam kehidupan. Setiap wanita bisa ikut serta membuat dunia ini lebih baik dengan caranya, dan Lasouk ikut melengkapi kiprah mereka," pungkas Heikal.
Di era sekarang ini terdapat begitu banyak brand-brand yang berkreasi dengan mukena, namun tidak demikian dengan sajadah. Selama ini desain sajadah biasanya mengikuti paduan mukenanya, atau berdesain dengan material karpet klasik. Namun, kini telah hadir sajadah modern yang eco-friendly dengan merek Lasouk, yang berasal dari Kanada dan Singapura.
Lasouk menghadirkan rangkaian sajadah yang berbeda sebagai pilihan baru untuk menemani kegiatan beribadah sehari-hari. Sajadah yang dihadirkan Lasouk memang terlihat begitu urban. Kalau biasanya sajadah dipenuhi dengan motif dekoratif yang ramai atau border bergaya klasik, Lasouk menghadirkan desain dengan sentuhan budaya Maroko yang diterjemahkan dengan corak geometri yang minimalis.
Sajadah Lasouk sangatlah nyaman dengan menggunakan bantalan tebal yang mampu melindungi lutut dari kemungkinan cedera otot. Motif bagian atasnya menggunakan tinta berbasis air dan suede sintetis yang dapat menyerap kelembaban dengan baik. Sementara untuk lapisan bawah sajadah, Lasouk menggunakan karet natural dengan grip yang kuat sehingga sajadah terhampar dengan baik tanpa takut terlipat maupun slip.
Lasouk juga memikirkan siklus after-use produknya. Ketika sajadah Lasouk yang digunakan telah lawas, sajadah ini dapat terurai dengan baik secara alami karena menggunakan material yang ramah lingkungan seperti motif dengan tinta air dan karet alami. Keunggulan tersebut lahir berkat sang kreatornya Heikal, dan Nadja. Mereka dikenal memiliki pengalaman yang mumpuni dalam menciptakan mat yang nyaman dan tahan lama.
Nama Lasouk sendiri terinspirasi dari souks atau pasar-pasar di Marrakech, Maroko yang dikenal sejak dulu sebagai pusat inspirasi nan eksotis dengan hamparan karpet, sutra, kaftan, bumbu-bumbu, perhiasan dan lampu-lampu. Maroko yang merupakan salah satu negara favorit Nadja dan Heikal juga dipenuhi dengan deretan Islamic arts dan bentuk geometri Islam yang memukau.
Untuk menghargai kekayaan inspirasi Maroko, Lasouk berkomitmen mendukung pendidikan di Maroko dengan menggandeng badan sosial Education for All Morocco (Efamorocco). Badan yang didirikan sejak 2007 itu telah membantu banyak remaja wanita berusia 12-18 tahun yang hidup di pedesaan terpencil di Maroko untuk mendapatkan pendidikan.
"Setiap penjualan 300 sajadah, kami dapat mensponsori pendidikan satu remaja wanita di Efamorocco selama satu tahun," ujar founder Lasouk, Heikal dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (10/2).
Kini, inspirasi Maroko dalam bentuk sajadah itu juga bisa dimiliki siapapun termasuk wanita Indonesia. Di Indonesia, Lasouk telah menjual produknya secara online di marketplace ternama. Untuk melihat produk Lasouk secara offline, bisa mengunjungi booth Lasouk di Muslim Fashion Festival (MUFFEST) yang akan digelar 20-23 Februari 2020 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
"Produk Lasouk yang timeless dan modern ini cocok untuk wanita Indonesia yang kosmopolitan, optimistis dan senang bersosialisasi. Lasouk adalah puisi cinta bagi wanita modern yang mencintai kegiatan beribadah dan juga melakukan banyak hal hebat dalam kehidupan. Setiap wanita bisa ikut serta membuat dunia ini lebih baik dengan caranya, dan Lasouk ikut melengkapi kiprah mereka," pungkas Heikal.
(nug)