Studi: Diet Tinggi Kalori Picu Obesitas
A
A
A
JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan tim peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa pusat kesenangan otak yang memproduksi dopamin dan jam biologis yang mengatur fungsi serta ritme tubuh dipengaruhi oleh makanan berkalori tinggi yang dimakan.
Dilansir Times Now News, makanan berkalori tinggi ini mendatangkan kesenangan dan mengganggu jadwal makan normal sehingga mengkonsumsi makanan berlebihan. Penelitian ini dipimpin Ali Guler, profesor Biologi di Universitas Virginia.
Dalam penelitian ditemukan ketika tikus diberi makan makanan yang sebanding dengan diet liar dalam kalori dan lemak, mereka mempertahankan jumlah makan dan jadwal olahraga serta berat badan yang tepat. Namun, ketika kelompok lain diberi diet tinggi kalori yang kaya lemak dan gula, mereka mulai mengemil pada jam-jam tidak biasa dan menjadi gemuk.
Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa dalam kasus terakhir, tikus mengalami gangguan pensinyalan dopamin yang berarti bahwa mereka mengalami kesenangan yang memuaskan dari diet tinggi lemak. Oleh karena itu, mereka ingin mengonsumsi lebih banyak makanan.
Karena obesitas merupakan faktor risiko banyak penyakit dan gangguan, dan kecenderungan orang terhadap pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat semakin meningkat.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu orang memahami dan mengurangi konsumsi diet tinggi kalori, dan beralih ke pola makan yang lebih sehat.
Dilansir Times Now News, makanan berkalori tinggi ini mendatangkan kesenangan dan mengganggu jadwal makan normal sehingga mengkonsumsi makanan berlebihan. Penelitian ini dipimpin Ali Guler, profesor Biologi di Universitas Virginia.
Dalam penelitian ditemukan ketika tikus diberi makan makanan yang sebanding dengan diet liar dalam kalori dan lemak, mereka mempertahankan jumlah makan dan jadwal olahraga serta berat badan yang tepat. Namun, ketika kelompok lain diberi diet tinggi kalori yang kaya lemak dan gula, mereka mulai mengemil pada jam-jam tidak biasa dan menjadi gemuk.
Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa dalam kasus terakhir, tikus mengalami gangguan pensinyalan dopamin yang berarti bahwa mereka mengalami kesenangan yang memuaskan dari diet tinggi lemak. Oleh karena itu, mereka ingin mengonsumsi lebih banyak makanan.
Karena obesitas merupakan faktor risiko banyak penyakit dan gangguan, dan kecenderungan orang terhadap pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat semakin meningkat.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu orang memahami dan mengurangi konsumsi diet tinggi kalori, dan beralih ke pola makan yang lebih sehat.
(tdy)