Proses Pemilihan Ketum Parfi Diharapkan Berlangsung Transparan
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) bakal melangsungkan kongres di Hotel Maharadja, Jakarta, pada 10 Maret mendatang. Dalam kongres kali ini, Parfi mengagendakan pemilihan Ketua Umum periode 2020-2025. Dari sejumlah Bakal Calon Ketua Umum, Panitia Pelaksana Kongres Dipercepat Parfi 2020 akhirnya meloloskan tiga nama, yakni Lela Anggraini, Alicia Djohar dan Ayu Ashari.
Aktor yang juga produser film, Ki Kusumo mengapresiasi langkah panitia dalam melakukan seleksi Balon Ketum Parfi tersebut. Menurutnya, tinggal satu langkah lagi, yakni proses pemilihan harus dilaksanakan dengan transparan dan sesuai prosedur atau aturan yang berlaku.
"Kalau saya lihat dari Bakal Calon Ketua Umum Parfi, semua sudah memenuhi syarat, salah satunya adalah berstatus Anggota Biasa (AB), sekarang tinggal para pemilihnya," ucap Ki Kusumo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah satu pemeran di The Police Movie itu menambahkan bahwa peserta kongres yang nantinya memiliki hak pilih juga harus berstatus AB. "Jadi jangan ada rekayasa, yang tidak berstatus AB tiba-tiba punya kartu AB, yang tidak punya hak pilih tiba-tiba bisa memilih," kata dia.
Di samping itu, Ki Kusumo juga berharap Panpel Kongres bisa bersikap tegas. Pasalnya, Parfi menggaungkan pembaruan, maka harus benar-benar bersih. Parfi juga merupakan organisasi profesi yang bermartabat, berdemokrasi dan bergengsi tinggi dalam tataran dunia keartisan. Tidak selayaknya organisasi ini menonjolkan ketidakprofesionalan.
"Jangan ada gaya-gaya lama seperti politik uang, jual beli suara saat kongres, intimidasi, premanisme atau mengedepankan kekuatan otot dan kekerasan. Ini dampaknya tidak main-main, karena bisa merusak mental pemilih dan membuat kongres tidak lancar," sambung Ki Kusumo, yang saat ini tengah menggarap film layar lebar Lo Ban Teng.
Melalui Kongres Dipercepat Parfi 2020, diharapkan akan lahir pimpinan yang mampu menjaga marwah Parfi secara utuh. "Jadi kalau dari proses pemilihannya sudah bersih, nanti juga akan menghasilkan pemimpin yang baik," tutup Ki Kusumo.
Aktor yang juga produser film, Ki Kusumo mengapresiasi langkah panitia dalam melakukan seleksi Balon Ketum Parfi tersebut. Menurutnya, tinggal satu langkah lagi, yakni proses pemilihan harus dilaksanakan dengan transparan dan sesuai prosedur atau aturan yang berlaku.
"Kalau saya lihat dari Bakal Calon Ketua Umum Parfi, semua sudah memenuhi syarat, salah satunya adalah berstatus Anggota Biasa (AB), sekarang tinggal para pemilihnya," ucap Ki Kusumo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah satu pemeran di The Police Movie itu menambahkan bahwa peserta kongres yang nantinya memiliki hak pilih juga harus berstatus AB. "Jadi jangan ada rekayasa, yang tidak berstatus AB tiba-tiba punya kartu AB, yang tidak punya hak pilih tiba-tiba bisa memilih," kata dia.
Di samping itu, Ki Kusumo juga berharap Panpel Kongres bisa bersikap tegas. Pasalnya, Parfi menggaungkan pembaruan, maka harus benar-benar bersih. Parfi juga merupakan organisasi profesi yang bermartabat, berdemokrasi dan bergengsi tinggi dalam tataran dunia keartisan. Tidak selayaknya organisasi ini menonjolkan ketidakprofesionalan.
"Jangan ada gaya-gaya lama seperti politik uang, jual beli suara saat kongres, intimidasi, premanisme atau mengedepankan kekuatan otot dan kekerasan. Ini dampaknya tidak main-main, karena bisa merusak mental pemilih dan membuat kongres tidak lancar," sambung Ki Kusumo, yang saat ini tengah menggarap film layar lebar Lo Ban Teng.
Melalui Kongres Dipercepat Parfi 2020, diharapkan akan lahir pimpinan yang mampu menjaga marwah Parfi secara utuh. "Jadi kalau dari proses pemilihannya sudah bersih, nanti juga akan menghasilkan pemimpin yang baik," tutup Ki Kusumo.
(nug)