Dengan Nemes, Pemilik Rambut Afro Tak Perlu Khawatir Berenang
A
A
A
LONDON - Berdasarkan data Sport England, sebesar 95% orang dewasa berkulit hitam dan 80% anak-anak berkulit hitam tidak pergi untuk berenang. Alasannya tidak lain karena memiliki rambut afro sehingga mereka lebih mengutamakan melakukan perawatan rambut.
Namun, seorang penemu Inggris, Danielle Obe telah menciptakan headscarves tahan air yang unik. Seperti dilansir The Metro, headscarves tersebut dirancang khusus untuk melindungi rambut afro dalam upaya untuk mendorong lebih banyak kulit berwarna untuk pergi berenang. Penemu berusia 38 tahun itu memberikan nama headscarves-nya dengan Nemes. Dia membuat headscarves ini setelah putrinya yang bernama Kayla, mulai takut untuk berenang.
Dia sendiri sebelumnya telah berhenti berenang selama dua dekade karena tidak ingin mengambil risiko kerusakan pada rambut afronya. Pasalnya, rambut afro dapat rusak oleh bahan kimia di kolam renang sehingga rambut menjadi lebih kering dan lebih rapuh. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk melembabkan dan menata rambut setelah berenang benar-benar tidak sebentar.
"Rambut afro alami tumbuh dan keluar, tidak sampai panjang seperti rambut Kaukasia. Klorin mengeringkan rambut, menyebabkan rambut menjadi keriting, rapuh, dan haus yang menyebabkan kerusakan, penipisan rambut," kata Danielle dikutip The Metro, baru-baru ini.
"Dalam beberapa kasus untuk wanita dengan rambut yang diproses dan halus akan rontok jika rambut tidak teliti dicuci, dikondisikan dan direhidrasi," lanjutnya.
Danielle sendiri berhenti berenang karena membutuhkan waktu lama untuk menata rambutnya setelah berenang. "Saya tidak bisa berenang di malam hari setelah bekerja. Jika saya melakukannya, bagaimana saya akan muncul untuk pertemuan klien keesokan paginya?" ujarnya.
"Kayla benci sabun di dalam dan sekitar wajahnya, jadi ketika tiba saatnya untuk mencuci rambut setelah berenang, dia akan menjerit. Jadi suatu hari saya berjanji padanya akan menemukan solusi. Kita akan bekerja sama untuk menciptakan sesuatu yang melindungi rambutnya," katanya lagi.
Headscarves yang diciptakan Danielle didasarkan pada desain Mesir kuno dan akan melindungi semua jenis rambut di dalam air. Headscarves ini juga digunakan oleh seluruh keluarganya, termasuk Eliora yang berusia 3 tahun dan Zachary yang berusia 9 tahun. Danielle juga telah meluncurkan Black Swimming Association bersama perenang Team GB Alice Dearing, jurnalis Seren Jones, musisi dan pembuat film Ed Accura, untuk menjalankan kemitraan dengan Swim England.
"Setelah saya membuat desain, saya mulai membagikannya kepada orang-orang. Tujuan saya adalah mendorong lebih banyak orang untuk pergi berenang, tetapi kami juga menemukan banyak orang menggunakannya di kamar mandi, atau untuk merehidrasi rambut mereka," tandasnya.
Nemes dapat digunakan semua orang untuk berenang, mandi uap, spa atau mandi dan melindungi rambut yang diwarnai dengan warna di air klorin sehingga warna rambut bertahan lebih lama. Yang paling khusus, headscarves dirancang untuk rambut dan gaya rambut afro Karibia.
Namun, seorang penemu Inggris, Danielle Obe telah menciptakan headscarves tahan air yang unik. Seperti dilansir The Metro, headscarves tersebut dirancang khusus untuk melindungi rambut afro dalam upaya untuk mendorong lebih banyak kulit berwarna untuk pergi berenang. Penemu berusia 38 tahun itu memberikan nama headscarves-nya dengan Nemes. Dia membuat headscarves ini setelah putrinya yang bernama Kayla, mulai takut untuk berenang.
Dia sendiri sebelumnya telah berhenti berenang selama dua dekade karena tidak ingin mengambil risiko kerusakan pada rambut afronya. Pasalnya, rambut afro dapat rusak oleh bahan kimia di kolam renang sehingga rambut menjadi lebih kering dan lebih rapuh. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk melembabkan dan menata rambut setelah berenang benar-benar tidak sebentar.
"Rambut afro alami tumbuh dan keluar, tidak sampai panjang seperti rambut Kaukasia. Klorin mengeringkan rambut, menyebabkan rambut menjadi keriting, rapuh, dan haus yang menyebabkan kerusakan, penipisan rambut," kata Danielle dikutip The Metro, baru-baru ini.
"Dalam beberapa kasus untuk wanita dengan rambut yang diproses dan halus akan rontok jika rambut tidak teliti dicuci, dikondisikan dan direhidrasi," lanjutnya.
Danielle sendiri berhenti berenang karena membutuhkan waktu lama untuk menata rambutnya setelah berenang. "Saya tidak bisa berenang di malam hari setelah bekerja. Jika saya melakukannya, bagaimana saya akan muncul untuk pertemuan klien keesokan paginya?" ujarnya.
"Kayla benci sabun di dalam dan sekitar wajahnya, jadi ketika tiba saatnya untuk mencuci rambut setelah berenang, dia akan menjerit. Jadi suatu hari saya berjanji padanya akan menemukan solusi. Kita akan bekerja sama untuk menciptakan sesuatu yang melindungi rambutnya," katanya lagi.
Headscarves yang diciptakan Danielle didasarkan pada desain Mesir kuno dan akan melindungi semua jenis rambut di dalam air. Headscarves ini juga digunakan oleh seluruh keluarganya, termasuk Eliora yang berusia 3 tahun dan Zachary yang berusia 9 tahun. Danielle juga telah meluncurkan Black Swimming Association bersama perenang Team GB Alice Dearing, jurnalis Seren Jones, musisi dan pembuat film Ed Accura, untuk menjalankan kemitraan dengan Swim England.
"Setelah saya membuat desain, saya mulai membagikannya kepada orang-orang. Tujuan saya adalah mendorong lebih banyak orang untuk pergi berenang, tetapi kami juga menemukan banyak orang menggunakannya di kamar mandi, atau untuk merehidrasi rambut mereka," tandasnya.
Nemes dapat digunakan semua orang untuk berenang, mandi uap, spa atau mandi dan melindungi rambut yang diwarnai dengan warna di air klorin sehingga warna rambut bertahan lebih lama. Yang paling khusus, headscarves dirancang untuk rambut dan gaya rambut afro Karibia.
(nug)