Cerita Andrea Dian Didiagnosa Corona dan Kondisi Tim Medis

Minggu, 22 Maret 2020 - 13:30 WIB
Cerita Andrea Dian Didiagnosa...
Cerita Andrea Dian Didiagnosa Corona dan Kondisi Tim Medis
A A A
JAKARTA - Sebelum mengumumkan dirinya terinfeksi virus corona atau COVID-19, Andrea Dian sempat dikabarkan sakit oleh sang suami, Ganindra Bimo, kemarin (21/3).

Lewat akun Instagram pribadinya, Bimo mengatakan bahwa Andrea tengah sakit, namun tak dijelaskan apa penyakitnya. Baru hari ini kabar soal sakitnya bintang film Gangster itu terkuak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Andrea mengumumkan dirinya telah terinfeksi COVID-19 lewat akun Instagram. Dalam unggahannya, aktris berusia 34 tahun ini juga menjelaskan kronologi soal ditemukannya virus mematikan tersebut di dalam tubuhnya.

Menurut Andrea, pada 13 Maret lalu ia mengalami demam sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Diagnosa awal, bintang FTV ini divonis mengalami demam berdarah dan langsung diopname.

"Tanggal 15 aku sudah mulai fit. Tapi, karena khawatir, aku diminta untuk cek thorax. Hasilnya bagus. Cek influensa, hasilnya negatif. Dan, waktu scan paru, ada flek di kanan dan kiri. Karena ada flek, maka besoknya tanggal 16 Maret, aku swab untuk tes apakah terinfeksi COVID-19 apa tidak," beber Andrea, seperti dikutip dari laman Instagram @andreadianbimo, Minggu (22/3).

Menunggu dua hari, pada 18 Maret 2020 Andrea menerima hasil tes swab dan hasilnya menunjukkan bahwa ia positif COVID-19.

"Malam itu juga aku dipindahkan ke RS yang dirujuk pemerintah untuk diisolasi. Aku punya kondisi auto immune yang membuat aku punya tuntutan tertentu untuk menjaga kondisi imunku," bebernya.

Saat ini Andrea tengah diisolasi di sebuah ruangan rumah sakit bersama lima pasien positif corona lain dengan kondisi yang berbeda-beda. Ia mengaku dalam kondisi baik dan tak memiliki keluhan apapun. Hanya, pasien lain dikatakan Andrea kondisinya tak sebaik dia. (Baca Juga: Aktris Andrea Dian Positif COVID-19)

Di sisi lain, Andrea juga menyoroti para dokter dan perawat yang disebutnya sangat kewalahan menangani pasien positif dan suspect COVID-19.

"Perawat dan dokter di sini sangat ramah dan membantu. Tapi, aku lihat sendiri bagaimana mereka sangat kewalahan menghadapi banyak pasien, baik yang positif maupun suspect," ceritanya.

Andrea juga merasa beruntung karena mendapatkan kamar perawatan di saat pasien lain ada yang terpaksa beristirahat di lokasi yang jauh dari kesan nyaman. "Beberapa pasien bilang ada yang tidur di bangsal, bahkan di kontainer," ujarnya.

Tak lupa Andrea menyisipkan pesan kepada otoritas kesehatan agar lebih memperhatikan keadaan para pekerja media, fasilitas, dan penanganan pasien isolasi.

"Hal-hal dasar seperti sanitizer, tisu, sabun, dan air minum, kami kekurangan. Yang penting juga adalah penanganan pasien yang membludak. Kami semua, baik pasien maupun tenaga kesehatan, butuh pertolongan, butuh peralatan layak, dan sistem yang jelas," pungkasnya.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)