Pentingnya Orang Tua Temani Anak Belajar Selama di Rumah
A
A
A
JAKARTA - Selama pandemi COVID-19, pemerintah menyarankan anak-anak untuk belajar di rumah. Kendati demikian, bukan berarti sekolah diliburkan. Sebagai gantinya, proses pembelajaran yang biasa dilakukan secara tatap muka diganti secara online.
Begitu juga dengan pemberian tugas-tugas dan materi pembelajaran yang diberikan oleh para guru. Dalam hal ini, psikolog Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi mengatakan bahwa orang tua harus mendampingi buah hati saat belajar.
"Biasanya kalau guru dari sekolah sudah membuat pelajaran jarak jauh, baik melalui aplikasi atau email. Dalam hal ini orang tua bisa memastikan, memastikan anak mengerjakan, karena bahan guru untuk mengevaluasi bahan belajar apakah bisa menerima di rumah, disesuaikan dengan hal tersebut," kata Rose Mini.
Orang tua juga perlu bekerja sama dengan pihak sekolah. Pastikan orangtua mengetahui semua tugas dan materi yang diberikan sekolah. "Semata-mata untuk melihat kalau anak memang mengerjakan, lakukan kerja sama dengan sekolah. Jangan sampai kita tidak tahu. Hanya butuh beberapa waktu untuk penyesuaian," tambahnya.
Meski belajar di rumah, Rose Mini menghimbau orang tua untuk membuat jadwal secara teratur. Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan antara belajar di sekolah atau di rumah. Di mana anak tetap harus bangun tidur, sarapan hingga olaharaga pada waktu yang sama seperti biasanya.
"Buat jadwal teratur. Ini bukan liburan sehingga di rumah ada jadwal teratur. Kalo bangun sekolah jam sekian, lakukan. Termasuk olahraga dan gosok gigi. Belajar lebih fleksibel di rumah tapi bukan berarti tidak belajar. Orang tua juga harus disiplin, jangan minta anak lakukan disiplin kalo kita tidak disiplin," jelasnya.
"Bantu anak mempelajari materi yang tidak diketahui. Jangan sungkan menghubungi guru by phone," lanjutnya.
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah Rose Mini menyarankan orang tua untuk membuat suasana belajar di rumah yang nyaman dan menyenangkan. Saat menemani anak belajar, Rose Mini menekankan kepada para orang tua untuk lebih bersabar dan tidak terpancing emosi.
"Buat suasana yang nyaman. Bisa di kebun rumah. Asal tidak di taman keramaian. Tidak perlu marah mengajarkan anak, karena banyak orang tua sering emosi," tandasnya.
Begitu juga dengan pemberian tugas-tugas dan materi pembelajaran yang diberikan oleh para guru. Dalam hal ini, psikolog Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi mengatakan bahwa orang tua harus mendampingi buah hati saat belajar.
"Biasanya kalau guru dari sekolah sudah membuat pelajaran jarak jauh, baik melalui aplikasi atau email. Dalam hal ini orang tua bisa memastikan, memastikan anak mengerjakan, karena bahan guru untuk mengevaluasi bahan belajar apakah bisa menerima di rumah, disesuaikan dengan hal tersebut," kata Rose Mini.
Orang tua juga perlu bekerja sama dengan pihak sekolah. Pastikan orangtua mengetahui semua tugas dan materi yang diberikan sekolah. "Semata-mata untuk melihat kalau anak memang mengerjakan, lakukan kerja sama dengan sekolah. Jangan sampai kita tidak tahu. Hanya butuh beberapa waktu untuk penyesuaian," tambahnya.
Meski belajar di rumah, Rose Mini menghimbau orang tua untuk membuat jadwal secara teratur. Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan antara belajar di sekolah atau di rumah. Di mana anak tetap harus bangun tidur, sarapan hingga olaharaga pada waktu yang sama seperti biasanya.
"Buat jadwal teratur. Ini bukan liburan sehingga di rumah ada jadwal teratur. Kalo bangun sekolah jam sekian, lakukan. Termasuk olahraga dan gosok gigi. Belajar lebih fleksibel di rumah tapi bukan berarti tidak belajar. Orang tua juga harus disiplin, jangan minta anak lakukan disiplin kalo kita tidak disiplin," jelasnya.
"Bantu anak mempelajari materi yang tidak diketahui. Jangan sungkan menghubungi guru by phone," lanjutnya.
Terakhir, yang tidak kalah penting adalah Rose Mini menyarankan orang tua untuk membuat suasana belajar di rumah yang nyaman dan menyenangkan. Saat menemani anak belajar, Rose Mini menekankan kepada para orang tua untuk lebih bersabar dan tidak terpancing emosi.
"Buat suasana yang nyaman. Bisa di kebun rumah. Asal tidak di taman keramaian. Tidak perlu marah mengajarkan anak, karena banyak orang tua sering emosi," tandasnya.
(tdy)