Perokok Berisiko Tinggi Terinfeksi Corona, Ini Waktunya untuk Berhenti
A
A
A
JAKARTA - Coronavirus (COVID-19) saat ini tengah menjadi perhatian utama masyarakat sejak wabah tersebut diketahui memiliki sifat menular. Ratusan ribu orang di seluruh dunia telah terinfeksi. Beberapa di antaranya meninggal dunia, namun banyak pula yang sembuh.
Para ahli medis mengatakan bahwa ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi virus ini, seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, lansia, dan mereka yang memiliki gangguan kesehatan sebelumnya. Kesehatan kelompok rentan ini akan semakin buruk dengan adanya coronavirus.
Lantas, salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah, apakah seorang perokok berisiko lebih tinggi terkena COVID-19 atau tidak?
Seperti dilansir laman Boldsky, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan, perokok lebih rentan terkena COVID-19 karena ketika perokok menyentuh mulut mereka dengan jari-jari yang telah terkontaminasi, virus akan bersentuhan dengan mulut, lalu masuk ke dalam tubuh. Selain itu, perokok sudah pasti memiliki paru-paru atau sistem pernapasan yang kurang baik, karena partikel berbahaya dari tembakau dapat bergerak jauh ke dalam saluran pernapasan, lalu mengendap di alveoli paru-paru.
Endapan racun tersebut dapat meningkatkan risiko kanker di paru-paru, termasuk mulut. Sementara COVID-19 merupakan penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan seseorang dan dapat menyebabkan masalah pernapasan dari ringan hingga berat seperti sesak napas, batuk, serta radang paru-paru.
Para ahli medis menjelaskan, ketika coronavirus telah memasuki saluran pernapasan, pertama-tama akan terjadi peradangan di saluran udara lalu diikuti iritasi pada lapisan saluran udara sehingga menghasilkan batuk dan sesak napas yang merupakan gejala ringan COVID-19.
Perlu diketahui, dalam kasus Ini, sebagian besar paru-paru akan terpengaruh. Sekalipun sistem kekebalan tubuh coba melawan infeksi, mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena virus-virus itu baru bagi tubuh manusia.
Maka itu, bagi Anda yang merupakan seorang perokok, kesempatan saat ini adalah waktu terbaik untuk berhenti merokok sepenuhnya dan memulai hidup yang lebih sehat.
Para ahli medis mengatakan bahwa ada beberapa kelompok yang rentan terinfeksi virus ini, seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, lansia, dan mereka yang memiliki gangguan kesehatan sebelumnya. Kesehatan kelompok rentan ini akan semakin buruk dengan adanya coronavirus.
Lantas, salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah, apakah seorang perokok berisiko lebih tinggi terkena COVID-19 atau tidak?
Seperti dilansir laman Boldsky, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan, perokok lebih rentan terkena COVID-19 karena ketika perokok menyentuh mulut mereka dengan jari-jari yang telah terkontaminasi, virus akan bersentuhan dengan mulut, lalu masuk ke dalam tubuh. Selain itu, perokok sudah pasti memiliki paru-paru atau sistem pernapasan yang kurang baik, karena partikel berbahaya dari tembakau dapat bergerak jauh ke dalam saluran pernapasan, lalu mengendap di alveoli paru-paru.
Endapan racun tersebut dapat meningkatkan risiko kanker di paru-paru, termasuk mulut. Sementara COVID-19 merupakan penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan seseorang dan dapat menyebabkan masalah pernapasan dari ringan hingga berat seperti sesak napas, batuk, serta radang paru-paru.
Para ahli medis menjelaskan, ketika coronavirus telah memasuki saluran pernapasan, pertama-tama akan terjadi peradangan di saluran udara lalu diikuti iritasi pada lapisan saluran udara sehingga menghasilkan batuk dan sesak napas yang merupakan gejala ringan COVID-19.
Perlu diketahui, dalam kasus Ini, sebagian besar paru-paru akan terpengaruh. Sekalipun sistem kekebalan tubuh coba melawan infeksi, mereka tidak dapat berbuat apa-apa karena virus-virus itu baru bagi tubuh manusia.
Maka itu, bagi Anda yang merupakan seorang perokok, kesempatan saat ini adalah waktu terbaik untuk berhenti merokok sepenuhnya dan memulai hidup yang lebih sehat.
(tsa)