Benarkan Rokok Mampu Melawan Virus Corona? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Rokok selama ini dituding menjadi pemicu munculnya penyakit kronis, seperti jantung dan kanker. Namun, di tengah pandemi virus corona jenis baru, COVID-19, muncul klaim bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok mampu menekan infeksi virus berbahaya itu. Lantas apakah klaim itu benar adanya?
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Edi Dwinarsih meragukan klaim tersebut. Bahkan, menurutnya, rokok memiliki hubungan erat sebagai media penularan virus corona .
"Rokok kaitannya erat dengan mulut, rokok diambil dengan tangan kemudian ke mulut, padahal penularan Covid-19 bisa melalui mulut, hidung dan mata, dan juga meningkatkan reseptor sel virus," kata Eni seperti dikutip dari situs Pemkot Yogyakarta, Senin (1/6/2020).( )
Eni mengingatkan kebiasaan merokok memperbesar potensi penularan COVID-19. "Namanya orang merokok bisa jadi tidak langsung habis terkadang diletakkan dulu di asbak atau tempat lain, pada posisi itu sangat terbuka, kemungkinan rokok terkena droplet dari orang di sekitarnya," ujarnya.
Di samping berpotensi sebagai media penularan COVID-19, aktivitas merokok juga sangat merugikan bagi kesehatan tubuh di tengah pandemi yang seharunya menjaga imunitas agar tetap sehat dan terhindar dari virus corona.
"Perlu diketahui gejala COVID-19 salah satunya adalah sesak napas yang sangat erat dengan paru-paru. Apabila perokok mengidap kanker paru-paru, maka akan menjadi komorbit atau penyakit penyerta yang akan memperburuk kesehatan tubuh jika terserang COVID-19," papar Eni.
Rokok juga mengandung banyak kandungan yang membahayakan di antaranya nikotin yang bisa menyebabkan kecanduan, TAR bisa memicu kanker paru-paru, CO sebagai penyebab kurangnya oksigen dalam darah karena CO akan mengikat HB sehingga kapasitas paru-paru juga berkurang.
"Kami mohon kepada seluruh warga kota Yogyakarta, agar berpikir ulang ketika mau merokok. Karena rokok adalah salah satu media penularan COVID-19, dari tangan ke mulut sangat rentan sekali, jadi marilah kita tinggalkan rokok," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Edi Dwinarsih meragukan klaim tersebut. Bahkan, menurutnya, rokok memiliki hubungan erat sebagai media penularan virus corona .
"Rokok kaitannya erat dengan mulut, rokok diambil dengan tangan kemudian ke mulut, padahal penularan Covid-19 bisa melalui mulut, hidung dan mata, dan juga meningkatkan reseptor sel virus," kata Eni seperti dikutip dari situs Pemkot Yogyakarta, Senin (1/6/2020).( )
Eni mengingatkan kebiasaan merokok memperbesar potensi penularan COVID-19. "Namanya orang merokok bisa jadi tidak langsung habis terkadang diletakkan dulu di asbak atau tempat lain, pada posisi itu sangat terbuka, kemungkinan rokok terkena droplet dari orang di sekitarnya," ujarnya.
Di samping berpotensi sebagai media penularan COVID-19, aktivitas merokok juga sangat merugikan bagi kesehatan tubuh di tengah pandemi yang seharunya menjaga imunitas agar tetap sehat dan terhindar dari virus corona.
"Perlu diketahui gejala COVID-19 salah satunya adalah sesak napas yang sangat erat dengan paru-paru. Apabila perokok mengidap kanker paru-paru, maka akan menjadi komorbit atau penyakit penyerta yang akan memperburuk kesehatan tubuh jika terserang COVID-19," papar Eni.
Rokok juga mengandung banyak kandungan yang membahayakan di antaranya nikotin yang bisa menyebabkan kecanduan, TAR bisa memicu kanker paru-paru, CO sebagai penyebab kurangnya oksigen dalam darah karena CO akan mengikat HB sehingga kapasitas paru-paru juga berkurang.
"Kami mohon kepada seluruh warga kota Yogyakarta, agar berpikir ulang ketika mau merokok. Karena rokok adalah salah satu media penularan COVID-19, dari tangan ke mulut sangat rentan sekali, jadi marilah kita tinggalkan rokok," katanya.
(abd)