Ingin Kurangi Risiko Kanker? Hindari Kebiasaan Buruk Ini

JAKARTA - Kanker saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling parah, angka kejadiannya pun tinggi di seluruh dunia. Kanker terjadi karena adanya perubahan genetik yang mengganggu proses pembelahan sel teratur dalam tubuh sehingga menyebabkan sel-sel tumbuh tanpa terkendali dan berkembang atau dikenal juga dengan tumor.

Tumor sendiri bisa berubah menjadi kanker atau jinak. Tumor kanker merupakan jenis yang ganas, atau dapat tumbuh dan menyebar ke tubuh bagian lain. Sedangkan tumor jinak berarti tumor tersebut akan tumbuh tetapi tidak akan menyebar. Perlu diketahui, seperti dilansir laman Boldsky, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat meningkatan risiko kanker antara lain:

1. Terlalu Banyak Minum Alkohol

Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker, karena beberapa penelitian menunjukkan jika Anda minum alkohol dua kali sehari dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, kanker usus besar, kanker dubur dan kanker payudara.

2. Menggunakan Penyegar Udara

Penyegar udara atau ruangan saat ini mungkin telah menjadi bagian produk penting untuk perawatan rumah, namun alat ini tidak meningkatkan kualitas udara dan membuat sanitasi rumah yang salah.

3. Paparan Asap Mobil

Anda harus waspada jika membawa kendaraan di jalan raya, terutama menggunakan sepeda motor. Pasalnya, jika Anda terus menerus terpapar bahan bakar, Anda sangat berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan masalah pernapasan lainnya.

4. Makan Makanan Bakar

Ketika Anda memanggang makanan seperti ikan, ayam dan daging, maka makanan itu menjadi sedikit terbakar dan beberapa area menjadi menghitam. Meskipun ini memberikan rasa berasap, senyawa-senyawa seperti amina heterosiklik dan apa yang disebut polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) dapat meningkatkan risiko kanker perut, usus besar dan kanker pankreas.

5. Minum Soda Diet

Penelitian menunjukkan bahwa banyak brand minuman soda mengandung kadar 4-methylimidazole (4-MI) yang tinggi. Minuman bersoda kaya akan pemanis buatan yang mungkin dapat meningkatkan risiko kanker pankreas.