Penting Jaga Kuku Tetap Pendek Selama Pandemi COVID-19
A
A
A
JAKARTA - Belakangan ini kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan, khususnya tangan, kian meningkat. Sebab, diketahui bahwa membersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer merupakan langkah paling penting untuk mencegah infeksi kuman, bakteri, dan virus. Tapi, bagaimana dengan kuku?
Dilansir dari laman Times Now News, kuku dapat menampung kotoran dan kuman yang menyebabkan penyebaran infeksi. Bahkan, kalangan medis telah memperingatkan bahwa memiliki kuku yang panjang bisa menjadi salah satu cara tercepat penyebaran virus corona baru yang menyebabkan pandemi COVID-19.
Seorang pekerja kesehatan di Australia mengungkapkan alasan mengapa menjaga kuku tetap pendek adalah salah satu praktik terbaik selama pandemi COVID-19. Perawat tersebut juga menunjukkan beberapa cara sederhana untuk mengetahui apakah kuku Anda cukup pendek.
Cara untuk mengetahui kuku Anda termasuk panjang atau pendek, kata si perawat, adalah dengan menekan ujung jari ke kulit. Jika Anda tidak merasakan daging jari kecuali kuku, maka kuku sudah terlalu panjang dan perlu dipotong.
"Di antara semua instruksi mencuci tangan selama 20 detik, saya belum pernah melihat ada yang menekankan cara mencuci tangan secara benar untuk kuku yang panjang," tulis perawat itu.
Lebih lanjut perawat tersebut menambahkan, memiliki kuku yang panjang bisa sangat berbahaya jika Anda punya kebiasaan menggigit kuku. Hal ini dapat memindahkan virus ke dalam tubuh.
"Tolong, selama keadaan darurat global ini, jaga agar kuku Anda tetap pendek," tambahnya.
Menurut sebuah laporan di MailOnline, seorang ahli alergi dan penyakit menular mengatakan tentang bagaimana kebiasaan buruk menggigit kuku dapat secara serius meningkatkan risiko tertular COVID-19.
"Bakteri, virus, kotoran, dan puing-puing dapat terkumpul di bawah kuku, kemudian ditransfer ke mulut jika Anda menggigit kuku tersebut," kata Purvi Parikh, spesialis penyakit menular di Langone Medical Center, Universitas New York.
CDC pun menyarankan untuk selalu menjaga kuku kita tetap pendek, serta bagian bawah kuku harus sering dibersihkan dengan sabun dan air. Tidak memperhatikan kuku juga dapat berkontribusi pada penyebaran infeksi jamur kuku.
Dilansir dari laman Times Now News, kuku dapat menampung kotoran dan kuman yang menyebabkan penyebaran infeksi. Bahkan, kalangan medis telah memperingatkan bahwa memiliki kuku yang panjang bisa menjadi salah satu cara tercepat penyebaran virus corona baru yang menyebabkan pandemi COVID-19.
Seorang pekerja kesehatan di Australia mengungkapkan alasan mengapa menjaga kuku tetap pendek adalah salah satu praktik terbaik selama pandemi COVID-19. Perawat tersebut juga menunjukkan beberapa cara sederhana untuk mengetahui apakah kuku Anda cukup pendek.
Cara untuk mengetahui kuku Anda termasuk panjang atau pendek, kata si perawat, adalah dengan menekan ujung jari ke kulit. Jika Anda tidak merasakan daging jari kecuali kuku, maka kuku sudah terlalu panjang dan perlu dipotong.
"Di antara semua instruksi mencuci tangan selama 20 detik, saya belum pernah melihat ada yang menekankan cara mencuci tangan secara benar untuk kuku yang panjang," tulis perawat itu.
Lebih lanjut perawat tersebut menambahkan, memiliki kuku yang panjang bisa sangat berbahaya jika Anda punya kebiasaan menggigit kuku. Hal ini dapat memindahkan virus ke dalam tubuh.
"Tolong, selama keadaan darurat global ini, jaga agar kuku Anda tetap pendek," tambahnya.
Menurut sebuah laporan di MailOnline, seorang ahli alergi dan penyakit menular mengatakan tentang bagaimana kebiasaan buruk menggigit kuku dapat secara serius meningkatkan risiko tertular COVID-19.
"Bakteri, virus, kotoran, dan puing-puing dapat terkumpul di bawah kuku, kemudian ditransfer ke mulut jika Anda menggigit kuku tersebut," kata Purvi Parikh, spesialis penyakit menular di Langone Medical Center, Universitas New York.
CDC pun menyarankan untuk selalu menjaga kuku kita tetap pendek, serta bagian bawah kuku harus sering dibersihkan dengan sabun dan air. Tidak memperhatikan kuku juga dapat berkontribusi pada penyebaran infeksi jamur kuku.
(tsa)