Romantisme 60-an di Gucci

Jum'at, 31 Oktober 2014 - 13:57 WIB
Romantisme 60-an di...
Romantisme 60-an di Gucci
A A A
Pada fall/winter 2014 ini, rumah mode asal Italia Gucci merilis koleksi terbarunya. Kali ini, label papan atas ini menghadirkan rangkaian koleksi busana bergaya romantis yang boyish. Sang desainer merek high fashion ini, Frida Giannini, terinspirasi oleh dari ragam tren barang mewah pada era 60-an.

Giannini kali ini menebarkan ragam warna pastel yang romantis pada koleksi teranyar Gucci, yang terinspirasi dari ragam tren barang mewah pada era 60-an. Warna-warna pastel, seperti hijau, biru, merah muda, peach,dan beberapa pilihan warna gelap, ditebarkan pada sejumlah mantel, jaket bulu, gaun koktail, rok kulit, setelan jas, dan sepatu bot selutut.

Dia mengaku rindu koleksi busana yang fokus pada keterampilan menciptakan motif garis-garis yang dirancang dengan teliti dan merasa gaya rancang yang demikian adalah konsep utama Gucci. Berangkat dari visi dan misi tersebut, Giannini pun menerapkan teknik jahit sleekdan clean sebagai intisari dari keseluruhan koleksi terbaru label ini.

Material kulit yang identik dengan imaji nyelenehdan kasual, di tangan Giannini menjadi tampak elegan dan mewah. Koleksi lain yang mencuri perhatian, yaitu sepatu bot setinggi lutut, konstruksi kokoh dan minimalis berpadu sempurna dalam warna-warna netral yang menawan.

Kali ini tidak ada tas dengan aksesori stud. Sebagai gantinya, tas The Jackie, tas bahu yang namanya diambil dari nama Jackie Onasis, yang sering tertangkap kamera dengan tas model tersebut pada era 60-an. Tren musim semi/dingin dari Gucci adalah koleksi yang nyaman, namun cukup mewah bagi para konsumen kelas atas.

Jika Anda orang yang percaya diri dan tidak bermasalah untuk tampil sedikit mencolok, tersedia karya-karya dengan corak kulit-kulit hewan dari kepala sampai kaki. Apabila Anda terlalu pemalu untuk memakai busana-busana yang agak mencolok di muka publik, kombinasi warna-warna seperti warna camel, tobbaco, dan cognacdengan warna-warna hijau pucat, biru pucat, dan pinkdapat menjadi pilihan.

Pada awalnya, Gucci adalah seorang imigran di Paris, Prancis, kemudian berpindah ke London, Inggris. Pada 1920, dia membangun toko yang menjual barang-barang dari kulit yang bergaya klasik. Gucci melakukan ekspansi dengan membuka toko di Milan dan Roma, Italia.

Kemudian pada 1953, Gucci berkembang dengan berdirinya kantor mereka di New York, Amerika Serikat. Saat itu, produk mereka digunakan banyak aktris dan selebritas, dan mulai dikenal luas oleh masyarakat dunia. Gucci disebut-sebut merupakan label Italia dengan penjualan terbesar. Menurut data pada 2009, label ini beroperasi di sekitar 278 toko di dunia.

Rendra hanggara
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)