Cinta Lama Muncul Lagi

Sabtu, 01 November 2014 - 11:10 WIB
Cinta Lama Muncul Lagi
Cinta Lama Muncul Lagi
A A A
BAGAIMANA jika mantan pacar yang kita yakini sebagai kekasih sejati tiba-tiba datang lagi setelah 21 tahun berlalu? Setelah sudah menikah? Apa yang akan kita lakukan setelah tahu bahwa pernikahannya tidak bahagia? Kisah klasik inilah yang diangkat film drama romantis The Best of Me.

Di atas kapal di tengah laut, Dawson Cole (James Marsden) mengalami kecelakaan fatal. Dia tenggelam selama empat jam, namun tetap selamat. Dokter menyebutnya keajaiban. Sementara Dawson langsung merenung. Saat tenggelam, dia sempat melihat wajah mantan kekasihnya pada masa SMA, Amanda Collier (Michelle Monaghan). Dawson pun bertanya-tanya, “Apakah maksud dari semua ini?”

Belum lama merenung, dia menerima telepon. Sahabat sekaligus orang tua angkatnya di masa SMA, Tuck (Gerald Mcraney), meninggal dunia. Pengacara Tuck menyuruh Dawson untuk datang ke rumah lama Tuck. Sampai di sini bisa ditebak, Amanda yang telah menikah dan punya anak pun ditelepon sang pengacara dengan tujuan yang sama.

Dari sini, Dawson dan Amanda bertemu. Kondisinya kikuk dan tak nyaman. Dawson pun langsung mengingat-ingat betapa hangatnya dulu hubungan cintanya (diperankan Luke Bracey) dengan Amanda muda (diperankan Liana Liberato).

The Best of Me diadaptasi dari novel berjudul sama karya Nicholas Sparks. Ini adalah film kesembilan yang diadaptasi dari novel karya Sparks. Sebelumnya, ada Message in a Bottle, A Walk to Remember, The Notebook, Nights in Rodanthe, Dear John, The Last Song, The Lucky One, dan Save Haven.

Bagi pencinta novel Sparks atau setidaknya pernah menonton empat dari delapan film tersebut, pasti sudah bisa menebak seperti apa jalan cerita, alur, dan atmosfer film The Best of Me.

Meski disutradarai dan ditulis oleh orang yang berbeda-beda, novel Sparks yang diangkat ke layar lebar selalu memiliki ciri khas yang sama, yaitu cerita cintanya dikisahkan dengan sangat melodramatik, kerap dibumbui dengan cerita cinta terlarang, penuh dengan kebetulan, dan akhir kisahnya tak sulit ditebak. The Best of Me juga seperti itu. Kisahnya panjang berliku-liku, apalagi karena diformat dalam bentuk kilas balik. Sepanjang 118 menit atau dua jam, penonton terus-menerus dihujani cerita nostalgia serta kebimbangan dua anak manusia ini, apakah mereka akan meneruskan nostalgia mereka ataukah tidak.

Bagi penyuka film-film melodramatik ala Nicholas Sparks, film ini tentu akan membuat haru-biru. Namun, bagi penyuka cerita tanpa basa-basi dan berpanjang-panjang, film ini akan terasa seperti film-film drama lokal era 1980-an yang penuh drama dan membosankan.

Herita endriana
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)