Angelina Jolie Bakal Terjun ke Politik
A
A
A
NEW YORK - Angelina Jolie tak menutup kemungkinan dirinya bakal terjun ke kancah politik, diplomasi atau pun layanan publik.
Kepada majalah Vanity Fair, istri Brad Pitt yang juga utusan khusus badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi, UNHCR, itu menyatakan, tugasnya sebagai seorang duta kemanusiaan membuatnya menyadari fakta bahwa politik harus dipertimbangkan sebagai sebuah opsi dalam hidup ibu 6 orang anak ini.
“Karena jika kalian benar-benar ingin melakukan perubahan ekstrem, maka kalian punya tanggung jawab. Tapi, jujur saja, saya tidak tahu peran apa yang akan membuat saya lebih berguna—saya sadar atas apa yang saya lakukan untuk menyambung hidup dan itu bisa membuatnya tak terlalu mungkin,” papar Angie, sapaan akrab aktris peraih Oscar ini, seperti dikutip Reuters.
Ditanya apakah dia melihat dirinya di kancah politik, diplomasi atau layanan publik suatu hari nanti, Angie menjawab, “Saya terbuka.”
Angie kini telah mengembangkan kariernya di bidang film dengan mencoba menjadi sutradara. Film terakhir yang dia besut adalah Unbroken, yang mengisahkan seorang pelari Olimpiade, pilot Perang Dunia II dan tawanan perang Louis Zamperini. Film ini akan dirilis pada 25 Desember mendatang.
Wanita berusia 39 tahun ini menangis ketika mengungkapkan persahabatannya dengan Zamperini. Dia sempat menunjukkan film itu kepada mantan atlet Olimpiade itu sebelum dia meninggal dunia pada Juli lalu dalam usia 97 tahun setelah sekitar 40 hari menderita pneumonia. “Itu pengalaman yang sangat menyentuh ketika melihat seseorang menyaksikan hidupnya sendiri,” ujar Angie.
Film itu diangkat dari buku laris, Unbroken, yang ditulis Laura Hillenbrand mengenai hidup Zamperini. Pria itu menghabiskan 47 hari di sebuah rakit penyelamat setelah pesawatnya jatuh di Samudra Pasifik dan dua tahun sebagai tawanan perang Jepang.
Dalam wawancara itu, Angie juga mengungkapkan perasaannya atas pernikahannya dengan Brad Pitt pada Agustus lalu. “Rasanya beda. Rasanya menyenangkan,” ujar dia.
Menurut Angie, enam putra putrinyalah yang menulis janji pernikahan pasangan itu.
Kepada majalah Vanity Fair, istri Brad Pitt yang juga utusan khusus badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi, UNHCR, itu menyatakan, tugasnya sebagai seorang duta kemanusiaan membuatnya menyadari fakta bahwa politik harus dipertimbangkan sebagai sebuah opsi dalam hidup ibu 6 orang anak ini.
“Karena jika kalian benar-benar ingin melakukan perubahan ekstrem, maka kalian punya tanggung jawab. Tapi, jujur saja, saya tidak tahu peran apa yang akan membuat saya lebih berguna—saya sadar atas apa yang saya lakukan untuk menyambung hidup dan itu bisa membuatnya tak terlalu mungkin,” papar Angie, sapaan akrab aktris peraih Oscar ini, seperti dikutip Reuters.
Ditanya apakah dia melihat dirinya di kancah politik, diplomasi atau layanan publik suatu hari nanti, Angie menjawab, “Saya terbuka.”
Angie kini telah mengembangkan kariernya di bidang film dengan mencoba menjadi sutradara. Film terakhir yang dia besut adalah Unbroken, yang mengisahkan seorang pelari Olimpiade, pilot Perang Dunia II dan tawanan perang Louis Zamperini. Film ini akan dirilis pada 25 Desember mendatang.
Wanita berusia 39 tahun ini menangis ketika mengungkapkan persahabatannya dengan Zamperini. Dia sempat menunjukkan film itu kepada mantan atlet Olimpiade itu sebelum dia meninggal dunia pada Juli lalu dalam usia 97 tahun setelah sekitar 40 hari menderita pneumonia. “Itu pengalaman yang sangat menyentuh ketika melihat seseorang menyaksikan hidupnya sendiri,” ujar Angie.
Film itu diangkat dari buku laris, Unbroken, yang ditulis Laura Hillenbrand mengenai hidup Zamperini. Pria itu menghabiskan 47 hari di sebuah rakit penyelamat setelah pesawatnya jatuh di Samudra Pasifik dan dua tahun sebagai tawanan perang Jepang.
Dalam wawancara itu, Angie juga mengungkapkan perasaannya atas pernikahannya dengan Brad Pitt pada Agustus lalu. “Rasanya beda. Rasanya menyenangkan,” ujar dia.
Menurut Angie, enam putra putrinyalah yang menulis janji pernikahan pasangan itu.
(alv)