Pap Smear, Deteksi Dini Kanker Serviks

Kamis, 06 November 2014 - 06:37 WIB
Pap Smear, Deteksi Dini Kanker Serviks
Pap Smear, Deteksi Dini Kanker Serviks
A A A
KANKER serviks saat ini masih menjadi penyakit yang ditakuti oleh para wanita, sebelum mengetahui cara pencegahannya, alangkah baiknya Anda mengetahui tentang gejala kanker serviks tersebut.

Kanker serviks atau kanker rahim adalah kanker yang menyerang pada leher rahim perempuan yang disebabkan oleh virus HPV (virus papiloma) yang bisa ditularkan lewat kontak fisik. Sehingga, bagi para wanita harus sangat berhati-hati saat melakukan 'hubungan' supaya penyakit tumor ganas ini tak bersarang ini rahim anda.

Selain itu, Anda juga perlu mewaspadai tanda-tanda terkena kanker, yang pertama adalah, selalu sakit ketika melakukan 'hubungan', tak jarang diiringi dengan pendarahan. Kedua, mengalami keputihan terus menerus dan dalam jumlah yang banyak.

Ketiga, sering merasakan sakit pada daerah pinggul. Keempat, merasakan sakit pada saat buang air kecil. Terakhir, ketika menstruasi akan mengeluarkan darah dalam jumlah banyak.

Adapun langkah yang perlu dilakukan agar Anda terhindar penyakit yang mematikan ini antara lain :

1. Pemberian vaksin kanker serviks
Keganasan kanker serviks dapat menyerang wanita tanpa melihat kelompok umur. Vaksin dapat diberikan pada kelompok umur 11-26. Vaksin diberikan pada bulan 0,1 dan bulan ke 6. Vaksinasi dapat dilakukan di dokter kandungan. Vaksinasi hanya dilakukan untuk pencegahan bukan untuk pengobatan.

2. Deteksi dengan Pap Smear
Pap smear atau tes papaniculou merupakan metode skrining untuk dapat mendeteksi kanker serviks. Test ini telah terbukti dapat mendeteksi dini terjadinya infeksi virus penyebab kanker serviks, sehingga mampu menurunkan resiko terkena kanker serviks dan memperbaiki prognosis.

Menurut dr. Yurni Satria, M.Phil, dari Yayasan Kanker Indonesia, pap smear adalah salah satu pemeriksaan untuk melihat apakah terjadi sel-sel abnormal, pra kanker, atau infeksi di leher rahim dengan cara mengambil lendir di leher rahim.

Adapun anjuran untuk pencegahan secara dini dapat melakukan pap smear setahun sekali untuk wanita yang telah menginjak usia 35 tahun, wanita yang pernah menderita infeksi HPV, wanita pengguna pil kontrasepsi. Lakukan sesering mungkin untuk melihat hasilnya. Agar hasilnya akurat Anda yang akan melakukan pap smear harus perhatikan ketentuannya sebagai berikut :

- Melakukan pap smear pada dua minggu setelah hari pertama haid.
- Sebelum pemeriksaan sebaiknya tidak menggunakan obat atau bahan herbal pencuci alat kewanitaan.
- Penderita pasca persalinan dianjurkan datang 6-8 minggu untuk melakukan pap smear.
- Selama 24 jam sebelum pemeriksaan tidak dianjurkan untuk berhubungan seksual.
- Anda akan mendapatkan hasil pap smear sesuai dengan hasil setelah dilakukan pengambilan sel permukaan serviks dengan memakai spatula, yang nantinya akan di proses oleh dokter ahli patologi.

3. Hindari hubungan seks bebas
Human papiloma virus (HPV) yaitu virus penyebab kanker serviks dapat menular melalui hubungan seksual. Fakta menunjukan hubungan seksual dengan menggonta-ganti pasangan menjadi penyebab utama penularan HVS.

4. Hindari rokok
Banyak pesan dan peringatan yang menyatakan bahwa rokok sangat membahayakan dan memicu timbulnya penyakit ringan atau berbahaya akan tetapi untuk sebagian orang (perokok) masih menganggap remeh pesan itu. Penderita kanker serviks diantaranya adalah 30 persen dari wanita perokok aktif.

5. Menghindari diet tidak seimbang
Diet sudah menjadi kebiasaan wanita yang bersifat penting untuk menjaga bentuk tubuh dan kesehatan. Jika anda sering melakukan diet dan menghindari asupan buah dan sayur, itu merupakan diet salah . Diet yang salah dapat memicu perkembangan virus penyebab kanker serviks.

Kandungan yang terdapat dalam sayur dan buah justru dapat membantu untuk melindungi anda dari serangan kanker serviks. Perhatikan pula makanan dan minuman anda jangan sampai mengandung zat kimia berbahaya seperti pengawet, pewarna dan penyedap rasa.

6. Produk kimia berbahaya
Kehidupan modern yang bersifat instan justru memicu timbulnya kanker. Kandungan berbahaya yang terdapat di dalam pembungkus dan bahan plastik yang terkena panas memicu timbulnya kanker. Minimalisir penggunaan sterofom, bahan plastik yang dipanaskan atau terkena plastik.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4791 seconds (0.1#10.140)