Payudara Besar Lebih Rentan Kanker
A
A
A
BANDUNG - Bukan hanya perempuan, laki-laki juga rupanya berpotensi kanker payudara. Tahun lalu saja, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mencatat, ada empat laki-laki terkena penyakit mematikan itu.
"Ukuran payudara sangat berpengaruh. Semakin besar payudara, semakin banyak bagian yang akan ditumbuhi kanker payudara," kata dokter di RSHS, dr. Maman Abdurahman SpB, kepada Sindonews, Rabu (12/11/2014).
Sementara itu, faktor utama terjangkitnya kanker di kalangan kaum hawa, bisa diindikasi beberapa faktor. Di antaranya faktor genetik, mengkonsumsi alkohol, rokok, stres, terlalu banyak mengkonsumsi junk food.
"Untuk faktor genetik, keturunan dari ibu yang memiliki penyakit kanker berpotensi dua kali lipat. Dari kondisi yang dialami pasien yang datang ke sini (RSHS) kebanyakan tidak diketahui," paparnya.
Saat ini, perbandingan pengidap kanker payudara 1 banding 12. Singkatnya, siapa saja bisa terkena kanker payudara. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab awal kanker payudara.
"Dalam gejalanya, kanker payudara tidak menimbulkan rasa sakit. Tim medis baru menemui kanker payudara saat pasien sudah berada di stadium tiga sampai empat. Dalam kondisi tersebut biasanya kanker sudah menyebar pada paru paru, tulang, atau otak," urainya.
Padahal, lanjut Maman, kanker payudara berpeluang disembuhkan jika kondisi tumor masih kecil. Karenanya Maman menyarankan, agar para perempuan memeriksa kondisinya sendiri.
"Melalui pemeriksaan payudara sendiri, bila ada benjolan berukuran satu sentimeter di sekitaran payudara, harus diperiksa melalui mamografi. Namun, bila ada benjolan ganas, biasanya tidak dapat digeser, ini arus segera ditangani serius," ucapnya.
Tetapi Maman menguraikan, penanganan pasien kanker payudara akan diperiksa dan ditangani sesuai kondisi pasien. Sebab, ada yang perlu dibedah, diberikan obat, kemoterapi, radiologi, hurmonial terapi, dan biologi terapi.
"Untuk memografi hanya diperuntukan untuk perempuan di usia 40 tahun ke atas yang terindikasi kanker payudara. Bila kanker payudara kondisinya sudah menyebar diperlukan penanganan dari beberapa dokter ahli," tandasnya.
Sebagai informasi, selama tahun 2014 ini, RSHS Bandung sudah menangani sekitar 500 pasien perempuan pengidap kanker payudara.
"Ukuran payudara sangat berpengaruh. Semakin besar payudara, semakin banyak bagian yang akan ditumbuhi kanker payudara," kata dokter di RSHS, dr. Maman Abdurahman SpB, kepada Sindonews, Rabu (12/11/2014).
Sementara itu, faktor utama terjangkitnya kanker di kalangan kaum hawa, bisa diindikasi beberapa faktor. Di antaranya faktor genetik, mengkonsumsi alkohol, rokok, stres, terlalu banyak mengkonsumsi junk food.
"Untuk faktor genetik, keturunan dari ibu yang memiliki penyakit kanker berpotensi dua kali lipat. Dari kondisi yang dialami pasien yang datang ke sini (RSHS) kebanyakan tidak diketahui," paparnya.
Saat ini, perbandingan pengidap kanker payudara 1 banding 12. Singkatnya, siapa saja bisa terkena kanker payudara. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab awal kanker payudara.
"Dalam gejalanya, kanker payudara tidak menimbulkan rasa sakit. Tim medis baru menemui kanker payudara saat pasien sudah berada di stadium tiga sampai empat. Dalam kondisi tersebut biasanya kanker sudah menyebar pada paru paru, tulang, atau otak," urainya.
Padahal, lanjut Maman, kanker payudara berpeluang disembuhkan jika kondisi tumor masih kecil. Karenanya Maman menyarankan, agar para perempuan memeriksa kondisinya sendiri.
"Melalui pemeriksaan payudara sendiri, bila ada benjolan berukuran satu sentimeter di sekitaran payudara, harus diperiksa melalui mamografi. Namun, bila ada benjolan ganas, biasanya tidak dapat digeser, ini arus segera ditangani serius," ucapnya.
Tetapi Maman menguraikan, penanganan pasien kanker payudara akan diperiksa dan ditangani sesuai kondisi pasien. Sebab, ada yang perlu dibedah, diberikan obat, kemoterapi, radiologi, hurmonial terapi, dan biologi terapi.
"Untuk memografi hanya diperuntukan untuk perempuan di usia 40 tahun ke atas yang terindikasi kanker payudara. Bila kanker payudara kondisinya sudah menyebar diperlukan penanganan dari beberapa dokter ahli," tandasnya.
Sebagai informasi, selama tahun 2014 ini, RSHS Bandung sudah menangani sekitar 500 pasien perempuan pengidap kanker payudara.
(nfl)