Kopi Redam Gejala Kecanduan Kokain

Senin, 24 November 2014 - 12:33 WIB
Kopi Redam Gejala Kecanduan...
Kopi Redam Gejala Kecanduan Kokain
A A A
NEW YORK - Gejala kecanduan kokain ternyata bisa diredam dengan mengonsumsi kopi. Kafein yang terkandung dalam kopi mampu menghambat perubahan di otak terkait penggunaan kokain.

Para periset yang melakukan percobaan menyatakan, penemuan itu terutama berguna bagi wanita, yang lebih cenderung lebih mudah terkena kecanduan kokain ketimbang pria. Mereka menemukan kokain mengubah siklus menstruasi yang mengubah level oestrogen—hormon seks wanita.

Riset sebelumnya memperlihatkan, ketika level oestrogen tinggi, wanita lebih rentan terhadap kokain. Wanita memang dikenal lebih sensitif terhadap efek narkoba secara umum dan memperlihatkan respons terhadap narkoba pada dosis yang lebih rendah daripada pria. Inilah yang membuat mereka lebih gampang melakukan penyalahgunaan dan kecanduan kokain ketimbang pria.

Tapi, para periset menemukan kafein memblokade perubahan itu, mengembalikan siklus menstruasi dan meredam gejala kecanduan.

“Kokain menginduksi perubahan yang terlihat acak pada siklus menstruasi. Ini tidak terlihat menyusul pengonsumsian kafein. Lebih lanjut, kombinasi kokain dan kafein tidak mengganggu siklus menstruasi. Perubahan yang dipicu kokain terhambat kafein,” ungkap para periset berbasis New York tersebut, seperti dikutip The Daily Mail.

Sebagai bagian kajian itu, para periset meneliti cairan vagina tikus untuk menentukan mereka sedang berada di tahapan birahi mana. Cairan diambil segera sebelum dan sesudah tikus mengonsumsi kokain, kafein atau keduanya sekaligus.

Kokain memicu perubahan yang tampaknya acak dalam siklus birahi mereka. Tapi, efek ini tidak terlihat kalau tikus itu diberi kafein 30 menit setelah mengonsumsi kokain. Lebih lanjut, kombinasi kokain dan kafein tidak mengganggu siklus birahi tikus.

Para periset kemudian menyimpulkan kafein menghalangi perubahan di otak yang dipicu kokain.

Kokain merangsang pelepasan hormon bahagia dopamine di otak, yang menciptakan perasaan euforik dan bisa menyebabkan kecanduan. Tapi, kafein mempengaruhi sistem adenosine, yang terlibat dalam promosi tidur dan bangun, dengan merangsang penerima adenosine.

Adenosine mengatur level dopamine di otak, yang menurunkan gejala kecanduan.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)