Festival Payung Indonesia Perkenalkan Potensi Seni
A
A
A
SOLO - Festival Payung Indonesia yang digelar di Taman Balekambang Kota Solo resmi dibuka, sejumlah pertunjukan seni bakal dipertontonkan di dalam festival yang baru kali pertama digelar di Indonesia tersebut.
Koordinator penyelenggara acara, Heru Prasetyo, mengatakan acara festival payung tersebut dilakukan untuk mengenalkan potensi yang tersembunyi dari payung. Menurutnya banyak kegunaaan yang terkandung dari payung tersebut, mulai dari melindungi panas dan hujan, hingga untuk hiasan dan juga untuk karya seni.
Heru menambahkan, dalam festival yang digelar tiga hari tersebut, banyak hal yang bakal ditunjukkan dari sebuah benda yang disebut payung itu. Mulai dari seni lukis payung, seni dekorasi payung, hingga seni tari yang memggunakan media payung, sebagai peralatan yang utama.
Tidak hanya itu, menurutnya bakal digelar juga pergelaran busana dari berbagai desainer ternama baik di Kota Solo maupun dari luar Kota. Nantinya pergelaran busana itu bakal memadukan antara pakaian rancangan para desainer tersebut yang akan dikolaborasikan dengan payung hias.
Dia menambahkan, guna memeriahkan acara tingkat nasional itu, pihak penyelenggara menggandeng beberapa seniman payung yang berasal Juwiring Klaten, Tasikamalaya, Makasar serta beberapa seniman dari wilayah lain. Menurutnya, seniman itu akan menunjukkan kebolehan masing-masing sesuai dengam bidanya.
"Kita contohkan seperti payung lukis itu berasal dari Juwiring, serta seni tari dari beberapa sanggar tari di Indonesia," katanya, di Solo, Jumat 28 November 2014.
Heru berharap, adanya festival itu mampu menmpromosikan keberadaan seniman payung itu didunia luar. Menurutnya saat ini banyak seniman payung yang gulung tikar akibat tidak adanya pemihakan dari pemerintah.
"Nantinya dengan digelarnya festival ini, mampu merubah nasib para seniman payung yang ada di Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, berharap festival itu mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik di Kota Solo maupun di Indonesia. Menurutnya, kedepannya tidak hanya festival tingkat nasional saja yang digelar, akan tetapi festival payung dengan tingkatam Asia maupun tingkat dunia.
"Kalau tingkat dunia, pasti orang yang datang ke Indonesia akan semakin banyak, dan itu bisa menjadi event tahunan untuk menarik wisatawan asing," jelasnya.
Koordinator penyelenggara acara, Heru Prasetyo, mengatakan acara festival payung tersebut dilakukan untuk mengenalkan potensi yang tersembunyi dari payung. Menurutnya banyak kegunaaan yang terkandung dari payung tersebut, mulai dari melindungi panas dan hujan, hingga untuk hiasan dan juga untuk karya seni.
Heru menambahkan, dalam festival yang digelar tiga hari tersebut, banyak hal yang bakal ditunjukkan dari sebuah benda yang disebut payung itu. Mulai dari seni lukis payung, seni dekorasi payung, hingga seni tari yang memggunakan media payung, sebagai peralatan yang utama.
Tidak hanya itu, menurutnya bakal digelar juga pergelaran busana dari berbagai desainer ternama baik di Kota Solo maupun dari luar Kota. Nantinya pergelaran busana itu bakal memadukan antara pakaian rancangan para desainer tersebut yang akan dikolaborasikan dengan payung hias.
Dia menambahkan, guna memeriahkan acara tingkat nasional itu, pihak penyelenggara menggandeng beberapa seniman payung yang berasal Juwiring Klaten, Tasikamalaya, Makasar serta beberapa seniman dari wilayah lain. Menurutnya, seniman itu akan menunjukkan kebolehan masing-masing sesuai dengam bidanya.
"Kita contohkan seperti payung lukis itu berasal dari Juwiring, serta seni tari dari beberapa sanggar tari di Indonesia," katanya, di Solo, Jumat 28 November 2014.
Heru berharap, adanya festival itu mampu menmpromosikan keberadaan seniman payung itu didunia luar. Menurutnya saat ini banyak seniman payung yang gulung tikar akibat tidak adanya pemihakan dari pemerintah.
"Nantinya dengan digelarnya festival ini, mampu merubah nasib para seniman payung yang ada di Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, berharap festival itu mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik di Kota Solo maupun di Indonesia. Menurutnya, kedepannya tidak hanya festival tingkat nasional saja yang digelar, akan tetapi festival payung dengan tingkatam Asia maupun tingkat dunia.
"Kalau tingkat dunia, pasti orang yang datang ke Indonesia akan semakin banyak, dan itu bisa menjadi event tahunan untuk menarik wisatawan asing," jelasnya.
(nfl)