JIMFF 2014 Ajang Kreativitas Desainer Muslim
A
A
A
JAKARTA - Jakarta Internasional Moslem Fashion Festival (JIMFF) 2014 kembali diselenggarakan mulai tanggal 29 November-2 Desember 2014. Event yang perdana digelar di Museum Tekstil Jakarta ini diikuti oleh perancang busana muslim dari Indonesia yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia) dari Jakarta, Bandung, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur serta dari beberapa negara yakni Malaysia, Pakistan dan Dubai.
"Ini kegiatan JIMFF yang ketiga dan yang pertama kali dilaksanakan di Museum Tekstil. Kita tahu saat perkembangan fashion muslim sangat luar bisa. Kegiatan yang dilaksanakan di Museum Tekstil ini sebagai bentuk upaya menumbuhkan kreativitas dan menyesuaikan dengan event yang memperkaya karya untuk menciptakan sesuatu yang bertema fashion muslim," kata Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Tinia Budiati, dalam pembukaan JIMFF 2014, di Museum Tekstil, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).
Dia menyatakan, event ini bisa menjadi sebuah bentuk apresiasi Museum Tekstil terhadap para perancang busana muslim di Indonesia dan negara lainnya.
"Saya memberikan apresiasi apa yang dilakukan oleh Museum Tekstil. Museum Tekstil yang letaknya dekat dengan Pasar Tanah Abang yang kita tahu merupakan pusat fashion bisa terinspirasi dari sini," ujarnya.
Tinia menyatakan, keanekaragaman pakaian muslim harus dihargai,dan jika dilihat desainnya antara pakaian muslim Indonesia, India, dan Pakistan hampir memiliki kesamaan dalam perkembangan saat ini.
"Walaupun pemakaiannya sangat bervariasi ada yang mengenakan tutup kepala dan ada yang tidak. Mengenakan tutup kepala itu sebagai simbol menghormati perempuan dan ternyata tidak hanya digunakan oleh wanita muslim saja," tandasnya.
Kegiatan JIMFF 2014 diisi pameran hasil karya rancangan dari Anne Rufaidah (Jakarta), Toera Imara (Bandung), Iva Lativah (Bandung), Manggala Iddhi Chandra (Sumatera Barat), Zubaidah Shawal (Malaysia), Feriyal Amal Aslam (Pakistan), Kashkha (Dubai), juga diisi dengan penampilan fashion show, musik, dan bazar produk wastra, busana dan aksesoris.
Dalam acara pembukaan dimeriahkan musik gambus, tari Zapin dan tari klasik Pakistan berjudul Sawan (Monsoon) yang dibawakan oleh Feriyal Amal Aslam yang juga perancang busana dan antropolog dari Pakistan). Untuk 30 November kegiatan JIMFF akan diisi dengan lomba padupadan busana muslim bersama Komunitas Hijabers, dan 2 Desember Workshop menyulam kerudung bersama Yayasan Sulam Indonesia (YSI).
"Ini kegiatan JIMFF yang ketiga dan yang pertama kali dilaksanakan di Museum Tekstil. Kita tahu saat perkembangan fashion muslim sangat luar bisa. Kegiatan yang dilaksanakan di Museum Tekstil ini sebagai bentuk upaya menumbuhkan kreativitas dan menyesuaikan dengan event yang memperkaya karya untuk menciptakan sesuatu yang bertema fashion muslim," kata Wakil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Tinia Budiati, dalam pembukaan JIMFF 2014, di Museum Tekstil, Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2014).
Dia menyatakan, event ini bisa menjadi sebuah bentuk apresiasi Museum Tekstil terhadap para perancang busana muslim di Indonesia dan negara lainnya.
"Saya memberikan apresiasi apa yang dilakukan oleh Museum Tekstil. Museum Tekstil yang letaknya dekat dengan Pasar Tanah Abang yang kita tahu merupakan pusat fashion bisa terinspirasi dari sini," ujarnya.
Tinia menyatakan, keanekaragaman pakaian muslim harus dihargai,dan jika dilihat desainnya antara pakaian muslim Indonesia, India, dan Pakistan hampir memiliki kesamaan dalam perkembangan saat ini.
"Walaupun pemakaiannya sangat bervariasi ada yang mengenakan tutup kepala dan ada yang tidak. Mengenakan tutup kepala itu sebagai simbol menghormati perempuan dan ternyata tidak hanya digunakan oleh wanita muslim saja," tandasnya.
Kegiatan JIMFF 2014 diisi pameran hasil karya rancangan dari Anne Rufaidah (Jakarta), Toera Imara (Bandung), Iva Lativah (Bandung), Manggala Iddhi Chandra (Sumatera Barat), Zubaidah Shawal (Malaysia), Feriyal Amal Aslam (Pakistan), Kashkha (Dubai), juga diisi dengan penampilan fashion show, musik, dan bazar produk wastra, busana dan aksesoris.
Dalam acara pembukaan dimeriahkan musik gambus, tari Zapin dan tari klasik Pakistan berjudul Sawan (Monsoon) yang dibawakan oleh Feriyal Amal Aslam yang juga perancang busana dan antropolog dari Pakistan). Untuk 30 November kegiatan JIMFF akan diisi dengan lomba padupadan busana muslim bersama Komunitas Hijabers, dan 2 Desember Workshop menyulam kerudung bersama Yayasan Sulam Indonesia (YSI).
(nfl)