Aksi Konyol Para Penguin
A
A
A
SPIN-OFF film Madagascar ini mungkin tak terlalu istimewa. Namun, aksi konyol penguin Skipper, Kowalski, Rico, dan Private tetap mampu mengundang tawa.
Meski tak terlalu banyak mengambil scene dalam film seri Madagascar, kuartet penguin ini selalu berhasil mencuri perhatian. Setiap kali muncul, gaya mereka yang tengil tapi cerdas selalu bisa mengocok perut. Bagi para penggemar keempat penguin ini, Penguins of Madagascar adalah tempat yang pas untuk berpuas diri melihat tingkah polah mereka yang konyol dan sok pintar itu.
Kekonyolan dan gaya pemberontak mereka bahkan langsung digeber di adegan awal. Ceritanya, Skipper (Tom McGrath), Kowalski (Chris Miller), dan Rico (Conrad Vernon) sedang berada dalam barisan panjang penguin yang entah mau pergi ke mana. Ini adalah pemandangan klasik yang sering kita lihat dalam film-film dokumenter.
Tapi, Skipper enggan mengikuti barisan tersebut. Dia malah tertarik pada telur penguin yang bergulir cepat di depannya. “Untuk apa kita berbaris seperti ini,” kata Skipper yang waktu itu masih bocah. “Ini sudah garisan alam,” ujar temannya. “Kalau begitu aku menolak alam!” tegas Skipper.
Tanpa pikir panjang, dia langsung mengejar telur yang terus bergulir. Kowalski dan Rico pun mengikutinya. Dan kekonyolan demi kekonyolan langsung terumbar di layar. Penonton akan tertawa terus. Hingga akhirnya ketiganya terlepas dari kawanan penguin, dan telur itu menetas menjadi Private (Christopher Knights), anggota paling muda, paling imut dan paling menggemaskan dalam geng penguin paling elite sedunia itu.
Dari sini, petualangan demi petualangan mereka lakukan. Layaknya agen kelas dunia seperti James Bond atau Jason Bourne, mereka berkeliling dunia dari New York hingga Berlin. Skipper selalu berperan sebagai pemimpin yang cekatan, Kowalski sebagai penganalisis yang skeptis dan pesimistis, dan Rico sebagai pembuat ledakan. Sementara, Private selalu jadi anak yang selalu dianggap remeh.
“Kamu hanya perlu lucu dan menggemaskan,” begitu selalu kata Skipper kepada Private. Namun, Private tak suka itu. Dia mau punya arti lebih bagi geng elite mereka. Karakter dan pembagian tugas ini yang dieksplorasi lebih jauh oleh sutradara dan tim penulis skenario. Eksplorasinya mengalir menjadi sebuah cerita yang belakangan menjadi sangat emosional antara Skipper dan Private.
Adegannya mungkin tak memakan banyak durasi, tapi cukup efektif membangun rasa haru di dada penonton. Selebihnya, cerita lebih banyak berfokus pada aksi keempatnya melawan Dr Octavius Brine alias Dave (John Malkovich), gurita dari kebun binatang yang menyimpan dendam pada kuartet penguin.
Para penguin juga harus bekerja sama, dan kadang-kadang bersaing, dengan North Wind, geng para hewan pimpinan Classified (Benedict Cumberbatch) seekor serigala abu-abu. Tak kalah kocak, geng North Wind diisi oleh anjing laut Short Fuse (Ken Jeong), burung hantu Eva (Annet Mahendru) yang ditaksir Kowalski, dan beruang kutub Corporal (Peter Stormare) yang suka gemas sendiri melihat keempat penguin lucu itu.
Dalam geng North Wind, Corporal adalah bagian badut pengocok perut, sementara Classified adalah pimpinan yang selalu di bully oleh Skipper. Dengan humor yang 30% bernas dan 70% konyol, Penguins of Madagascar adalah tontonan keluarga yang menghibur. Meski karakter para penguin yang tengil dan menyebalkan itu yang sering menebar humor cerdas lebih banyak digantikan dengan humor konyol, dan kurang tergali karakter-karakternya, film ini tetap layak disebut film hiburan yang menyenangkan.
Herita endriana
Meski tak terlalu banyak mengambil scene dalam film seri Madagascar, kuartet penguin ini selalu berhasil mencuri perhatian. Setiap kali muncul, gaya mereka yang tengil tapi cerdas selalu bisa mengocok perut. Bagi para penggemar keempat penguin ini, Penguins of Madagascar adalah tempat yang pas untuk berpuas diri melihat tingkah polah mereka yang konyol dan sok pintar itu.
Kekonyolan dan gaya pemberontak mereka bahkan langsung digeber di adegan awal. Ceritanya, Skipper (Tom McGrath), Kowalski (Chris Miller), dan Rico (Conrad Vernon) sedang berada dalam barisan panjang penguin yang entah mau pergi ke mana. Ini adalah pemandangan klasik yang sering kita lihat dalam film-film dokumenter.
Tapi, Skipper enggan mengikuti barisan tersebut. Dia malah tertarik pada telur penguin yang bergulir cepat di depannya. “Untuk apa kita berbaris seperti ini,” kata Skipper yang waktu itu masih bocah. “Ini sudah garisan alam,” ujar temannya. “Kalau begitu aku menolak alam!” tegas Skipper.
Tanpa pikir panjang, dia langsung mengejar telur yang terus bergulir. Kowalski dan Rico pun mengikutinya. Dan kekonyolan demi kekonyolan langsung terumbar di layar. Penonton akan tertawa terus. Hingga akhirnya ketiganya terlepas dari kawanan penguin, dan telur itu menetas menjadi Private (Christopher Knights), anggota paling muda, paling imut dan paling menggemaskan dalam geng penguin paling elite sedunia itu.
Dari sini, petualangan demi petualangan mereka lakukan. Layaknya agen kelas dunia seperti James Bond atau Jason Bourne, mereka berkeliling dunia dari New York hingga Berlin. Skipper selalu berperan sebagai pemimpin yang cekatan, Kowalski sebagai penganalisis yang skeptis dan pesimistis, dan Rico sebagai pembuat ledakan. Sementara, Private selalu jadi anak yang selalu dianggap remeh.
“Kamu hanya perlu lucu dan menggemaskan,” begitu selalu kata Skipper kepada Private. Namun, Private tak suka itu. Dia mau punya arti lebih bagi geng elite mereka. Karakter dan pembagian tugas ini yang dieksplorasi lebih jauh oleh sutradara dan tim penulis skenario. Eksplorasinya mengalir menjadi sebuah cerita yang belakangan menjadi sangat emosional antara Skipper dan Private.
Adegannya mungkin tak memakan banyak durasi, tapi cukup efektif membangun rasa haru di dada penonton. Selebihnya, cerita lebih banyak berfokus pada aksi keempatnya melawan Dr Octavius Brine alias Dave (John Malkovich), gurita dari kebun binatang yang menyimpan dendam pada kuartet penguin.
Para penguin juga harus bekerja sama, dan kadang-kadang bersaing, dengan North Wind, geng para hewan pimpinan Classified (Benedict Cumberbatch) seekor serigala abu-abu. Tak kalah kocak, geng North Wind diisi oleh anjing laut Short Fuse (Ken Jeong), burung hantu Eva (Annet Mahendru) yang ditaksir Kowalski, dan beruang kutub Corporal (Peter Stormare) yang suka gemas sendiri melihat keempat penguin lucu itu.
Dalam geng North Wind, Corporal adalah bagian badut pengocok perut, sementara Classified adalah pimpinan yang selalu di bully oleh Skipper. Dengan humor yang 30% bernas dan 70% konyol, Penguins of Madagascar adalah tontonan keluarga yang menghibur. Meski karakter para penguin yang tengil dan menyebalkan itu yang sering menebar humor cerdas lebih banyak digantikan dengan humor konyol, dan kurang tergali karakter-karakternya, film ini tetap layak disebut film hiburan yang menyenangkan.
Herita endriana
(bbg)