Berbagi Hangat Cinta lewat Selimut

Selasa, 02 Desember 2014 - 10:17 WIB
Berbagi Hangat Cinta lewat Selimut
Berbagi Hangat Cinta lewat Selimut
A A A
Berbagi kepada sesama bisa dilakukan lewat berbagai cara. Termasuk dengan memberikan sumbangan selimut bagi korban banjir atau pengungsi, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Sumbang Selimut.

Selama ini bantuan untuk korban bencana alam biasanya diberikan dalam bentuk dana atau makanan. Ide untuk memberikan sumbangan berupa selimut kemudian muncul dari Ade Butet Parinduri dan empat rekannya di Sumbang Selimut, sebagai benda yang cukup dianggap berarti bagi yang membutuhkan saat terjadi bencana.

“Selimut itu kan bisa banyak fungsi, bisa sebagai atap, alas salat, sifatnya juga universal dan lintas usia,” ungkap Ade. Dengan akun Twitter @sumbangselimut , komunitas ini mengajak temanteman pengguna media sosial untuk berbagi selimut lewat kicauannya.

Respons yang sangat baik dari pengguna Twitter dan pengikutnya kemudian membuat Komunitas Sumbang Selimut tak berhenti pada bantuan kepada korban banjir. Belakangan Sumbang Selimut juga memberikan donasi selimut kepada panti asuhan, rumah singgah, dan pernah mengirimkan selimut untuk korban gempa di Aceh beberapa waktu silam.

“Kami awalnya dari banjir pada 2013 di Jakarta dan kegiatan ini inginnya terus berlanjut, tak hanya saat kejadian bencana,” tambah Ade. Melalui akun di media sosial, komunitas ini menghubungkan para donatur atau teman-teman yang ingin berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan.

Para follower pun bisa menjadi donatur dengan menghubungi @sumbangselimut atau bisa juga langsung mengantar selimut bekas yang masih bagus atau selimut baru ke markas Sumbang Selimut di Jalan Kalibata Raya No 8 Jakarta. Tak hanya sendiri, untuk memudahkan kegiatannya Sumbang Selimut pernah bekerja sama dengan WWF Indonesia, juga Earth Hour Indonesia, saat memberikan sumbangan selimut untuk disalurkan kepada korban gempa bumi di daerah Bener Meriah, Aceh.

“Alhamdulillah, kami yang awalnya hanya bermodalkan Twitter ini bisa mendapatkan kepercayaan dari para donatur. Sampai ada yang mau menyumbangkan uang, tapi kemudian tetap kami belikan selimut,” kata Ade lagi. Ke depan, kata Ade, Sumbang Selimut berharap bisa lebih banyak lagi menyalurkan bantuan selimutnya kepada orang yang membutuhkan.

Selain itu, menurut Ade, dengan meningkatkan kemitraan bersama komunitas lain, Sumbang Selimut juga bisa menyalurkan “kehangatan” tak hanya kepada korban bencana, juga pihak seperti rumah sakit, panti jompo, dan panti asuhan. “Saya berniat membuat gudang selimut di sebuah sudut pekarangan di rumah. Jadi, saat betul-betul dibutuhkan, kami sudah siap dengan stok selimut untuk dibagikan,” tutupnya.

Dyah ayu pamela
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4463 seconds (0.1#10.140)