Kontemporer Modern Mutiara

Selasa, 30 Desember 2014 - 10:46 WIB
Kontemporer  Modern Mutiara
Kontemporer Modern Mutiara
A A A
PARA desainer telah menemukan banyak cara inovatif untuk mengedepankan sisi kontemporer modern dengan memanfaatkan keanggunan mutiara.

Penemuan Kokichi Mikimoto tentang mutiara untuk dibudidayakan pada tahun 1893 memicu popularitas. Ini belum pernah terjadi sebelumnya ketika batu perhiasan sejenis mutiara dipakai kalangan masyarakat atas.

Pada tahun 1950-an perempuan di mana-mana mengenakan perhiasan mutiara yang terinspirasi dari ikon glamor seperti Marilyn Monroe yang diberi kalung mutiara Akoya oleh Joe DiMaggio saat bulan madu di Jepang pada 1954. Namun, mutiara bisa dibilang juga sempat mengalami masa terpuruknya pada era 1990-an karena budi daya mutiara dianggap usang dan ketinggalan zaman.

Namun era “retro” yang kembali mengemuka dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan perhiasan jenis mutiara pada kehidupan baru dengan rancangan kontemporer dari para desainer. Tidak lagi ditata dalam tampilan yang biasa saja, mutiara juga telah memainkan peran yang lebih mencolok sebagai perhiasan bergaya modern.

Rumah mode Dior tanpa henti membuat perhiasan berupa anting-anting Mise en Dior dengan mutiara ganda yang pertama kali dikeluarkan pada pramusim gugur 2013. Koleksi label ini dipakai selebriti seperti Jennifer Lawrence, Emma Watson, dan Rihanna. “Desainer asal London, Hannah Martin, memberikan mutiara klasik rock n ‘roll berbentuk memutar dengan desain mutiara ditusuk,” tulis Sarah Royce-Greensill dari Telegraph Luxulury .

Kini perhiasan mutiara tak hanya disukai generasi lama, para wanita muda juga memakai anting mutiara dengan berbagai desain bentuk dan ukuran. Seperti anting mutiara tunggal berhias berlian dari label Delfina Delettrez, anting-anting lobus dari Yvonne Leon, dan manset telinga bersama batu mutiara dari Sophie Bille Brahe Croissant de Perle.

Salah satu yang menantang, yakni konsep perhiasan mutiara klasik, ciri desain perhiasan mutiara dari desainer Yunani, Melanie Georgacopoulos. Sisi modern dan desain dapat dipakai dengan menerapkan mutiara air tawar yang setengah dicelupkan ke dalam emas. Permainan warna mutiara membuat alternatif menarik agar batu tampak lebih berkilau sebagai cincin yang dipakai pada acara cocktail .

Sementara, desain sederhana mutiara satuan oleh Etienne Perret atau Sophie Bille Brahe akan menjadi ide cincin pertunangan alternatif yang ideal. Dengan gelombang baru bentuk perhiasan mutiara yang kontemporer, desainer secara modern juga menempatkan ciri khas mereka sendiri pada mutiara yang berharga.

Kemudian akhirnya rumah perhiasan mutiara tradisional juga secara tidak langsung dipaksa untuk berinovasi. Winterson, salah satu toko perhiasan yang berbasis di London, misalnya, bersama desain anting klasik juga membuatnya dalam bentuk choker mutiara. Mutiara Tahiti ditata dalam cincin geometris yang kontemporer.

Sementara generasi ke-7 dari label Yoko London menciptakan cluster yang meriah perhiasan mutiara dengan batu multiwarna. Selanjutnya ada liontin best-seller dari Mikimoto, brand bersejarah yang juga menarik gelombang pemakaian mutiara, ketika Akoya mutiara terlihat mengintip di balik kerlipan berlian.

Adapun Mikimoto, rumah perhiasan dari Jepang yang merupakan produsen utama dunia untuk kualitas mutiara yang bersejarah hingga 19 Januari tahun depan, telah menggelar koleksinya dalam sebuah pameran besar mutiara di Victoria dan Albert Museum. Mutiara terbentuk ketika benda asing menemukan jalan ke cangkang tiram dan menginduksi sekresi nacre (ibu dari mutiara).

Zat berkilau ini tercipta, berlapis-lapis, untuk melapisi penyusup, dan akhirnya menghasilkan mutiara. Kokichi Mikimoto, generasi pertama yang membudidayakan mutiara, percaya artifisial dan nukleasi tiram secara manual memasukkan iritasi untuk merangsang respons alami.

“Mimpi saya adalah menghiasi leher semua wanita di seluruh dunia dengan mutiara,” kata Mikimoto dilansir dari Telegraph . Dengan lebih banyak desainer yang menemukan cara baru untuk mengeksploitasi keanggunan pemakaian mutiara, kebangkitan mutiara tampaknya akan terus berlanjut.

Bergerak antara sisi klasik dan kontemporer, Mikimoto masih berhasil menghidupkan kembali perhiasan mutiara, bermain dengan konvensi, volume dan panjang kalung multiuntai, juga dengan bentuk fluiditas yang bergulir dan kilau mutiara bercahaya.

Dyah ayu pamela
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4885 seconds (0.1#10.140)