Perkenalkan Kuliner Indonesia
A
A
A
Indonesian Food Blogger tidak hanya menjadi tempat kumpul penggemar makanan. Mereka yang hobi memotret makanan pun bisa gabung di sini.
Facebook menjadi permulaan komunitas ini berkegiatan saat berdiri pada 2011. Dari namanya, kita akan mengira komunitas ini merupakan sekumpulan food blogger . Ternyata, mereka tak hanya para pencinta makanan yang ada di komunitas ini, juga orang-orang yang suka berkreasi resep di dapur.
“Di awal, justru kita lebih banyak berkreasi resep, baru kemudian ada resto review hingga food testing ,” ungkap Andrie Anne, salah satu pendiri Komunitas Indonesian Food Blogger. Kegiatan komunitas ini juga kerap diisi dengan lomba food photography, photo challenge , termasuk dalam mengulas restoran dan uji coba makanan.
Sementara gathering besar dan talkshow yang sempat mereka lakukan adalah pada 2011 untuk sebuah acara bertajuk “Nightly Culinary” bersama salah satu majalah kuliner. Setelah itu, pertemuan offline komunitas lebih banyak diadakan dalam bentuk yang lebih kecil. Biasanya diikuti sekitar 25-30 anggota yang memang bisa meluangkan waktunya. Keberagaman profesi dan karakter menurut Anne jadi sebuah keunikan yang terbentuk, yang membuat mereka tetap kompak.
“Saat ini kita dalam proses membuat aplikasi mobile Indonesian Food Blogger yang nanti bisa diunduh di Android dan isinya berupa review kuliner sampai resep dan artikel soal kuliner yang akan berguna sekali,” imbuh Anne. Anne mengungkapkan, komunitas ini akhirnya memang berkembang bukan hanya soal makanan dan penyuka makanan.
Memotret makanan dalam food photography pun mendapat tempat dalam komunitas ini. Karena itu, untuk menjadi anggota tidak ada syarat khusus. Penyuka kuliner, fotografi, dan memasak dapat bergabung. “Aturannya hanya tentang posting - an yang sesuai dengan visi misi grup, tidak plagiat dan menggunakan gambar konten milik orang lain atau yang tidak berhubungan,” katanya lagi.
Pada akhirnya, menurut Anne, dengan bergabung di Indonesian Food Blogger para anggotanya bisa makin memperkenalkan kuliner Indonesia. Apalagi, banyak juga anggotanya yang kemudian menuliskan ulasan kuliner dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca oleh lebih banyak lagi orang.
Dyah ayu pamela
Facebook menjadi permulaan komunitas ini berkegiatan saat berdiri pada 2011. Dari namanya, kita akan mengira komunitas ini merupakan sekumpulan food blogger . Ternyata, mereka tak hanya para pencinta makanan yang ada di komunitas ini, juga orang-orang yang suka berkreasi resep di dapur.
“Di awal, justru kita lebih banyak berkreasi resep, baru kemudian ada resto review hingga food testing ,” ungkap Andrie Anne, salah satu pendiri Komunitas Indonesian Food Blogger. Kegiatan komunitas ini juga kerap diisi dengan lomba food photography, photo challenge , termasuk dalam mengulas restoran dan uji coba makanan.
Sementara gathering besar dan talkshow yang sempat mereka lakukan adalah pada 2011 untuk sebuah acara bertajuk “Nightly Culinary” bersama salah satu majalah kuliner. Setelah itu, pertemuan offline komunitas lebih banyak diadakan dalam bentuk yang lebih kecil. Biasanya diikuti sekitar 25-30 anggota yang memang bisa meluangkan waktunya. Keberagaman profesi dan karakter menurut Anne jadi sebuah keunikan yang terbentuk, yang membuat mereka tetap kompak.
“Saat ini kita dalam proses membuat aplikasi mobile Indonesian Food Blogger yang nanti bisa diunduh di Android dan isinya berupa review kuliner sampai resep dan artikel soal kuliner yang akan berguna sekali,” imbuh Anne. Anne mengungkapkan, komunitas ini akhirnya memang berkembang bukan hanya soal makanan dan penyuka makanan.
Memotret makanan dalam food photography pun mendapat tempat dalam komunitas ini. Karena itu, untuk menjadi anggota tidak ada syarat khusus. Penyuka kuliner, fotografi, dan memasak dapat bergabung. “Aturannya hanya tentang posting - an yang sesuai dengan visi misi grup, tidak plagiat dan menggunakan gambar konten milik orang lain atau yang tidak berhubungan,” katanya lagi.
Pada akhirnya, menurut Anne, dengan bergabung di Indonesian Food Blogger para anggotanya bisa makin memperkenalkan kuliner Indonesia. Apalagi, banyak juga anggotanya yang kemudian menuliskan ulasan kuliner dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca oleh lebih banyak lagi orang.
Dyah ayu pamela
(ars)