Kemewahan Arloji Ikonik

Rabu, 07 Januari 2015 - 10:36 WIB
Kemewahan Arloji Ikonik
Kemewahan Arloji Ikonik
A A A
SETIAP lini pembuat jam tangan high end punya koleksi ikonik. Bahkan, berbagai merek arloji dari Swiss yang telah berumur lebih dari seratus tahun memiliki beberapa koleksi ikonik, sisi klasik signature style yang terus diresapi dalam napas kekinian.

Sebutlah Cartier yang sempat dipuji sebagai ”Jeweller of Kings, King Jewellers” oleh Raja Edward VII. Cartier sangat identik membuat potongan-potongan ikonik untuk Duke dan Duchess of Windsor, Alberto Santos Dumont, Gloria Swanson, dan pesohor lainnya. Berbicara tentang hal ikonik, bagi Cartier, memang bisa berarti agak lain.

Cartier dengan koleksi Panther pada 2014 menciptakan beberapa jam tangan ikonik dari perancangnya pada era 1930-an, Jeanne Toussaint. Sang perancang yang terkenal dengan Panther karena dinding dan bendabenda di apartemennya yang penuh dengan kulit binatang, termasuk panther , kemudian menjadi inspirasi koleksinya. Setidaknya dapat kita lihat empat koleksi untuk wanita yang berbeda tampilannya untuk seri jam tangan Panther dari Cartier.

Pertama, Secret Watch with Panther Decor dengan wujud cuff arloji. Jam tangan tersebut berbentuk gelang dengan material rhodium berlapis emas putih 18 karat dan campuran berlian berbentuk persegi. Jam ini dihiasi potonganpotongan onyx , sejenis batu berharga, mutiara, dan zamrud. Teknologi 101 MC kaliber dengan bagian pergelangan baja yang dipoles bersama cabochon titanium pada arloji ini tahan air hingga kedalaman 30 meter.

Kedua, arloji Panther Decor Cuff juga dibuat dengan finishing rhodium dan emas putih 18 karat beserta onyx . Zamrud berbentuk persegi hadir bersama potongan berlian. Sementara, sisi lain yang menjadi sangat anggun adalah mutiara putih air tawar dan manik-manik onyx sebagai gelang. Untuk teknologinya, jam tangan ini memiliki kaliber 056 dipoles dengan cabochon titanium dan tahan air hingga 30 meter.

Kemudian dua yang terakhir, ada jam tangan Two Panther Head Motif dan Panther Head Decor yang senada didominasi finishing emas putih 18 karat dan potongan berlian. Tak lupa ada rhodium dan bintik-bintik onyx untuk hidung dan mata ditata lewat potongan zamrud. Zamrud jam juga disematkan sebagai penanda pukul 00.00.

”Historical bagi Cartier, interpretasi dari inspirasi Panther yang berbeda meskipun itu sama-sama tentang Panther. Tetapi, sekaligus berkesan modern dan stylish, termasuk untuk arloji,” sebut Gregoire Blanche, Regional Marketing Director South East Asia Cartier saat ditemui KORAN SINDO . Lebih dari 165 tahun keberadaan Cartier, Blanche mengatakan, dalam membuat jam, Cartier tetap punya signature yang sama.

Dalam material misalnya, platinum, gold, onyx , berlian, kemudian lekukan desain, dan abad ke- 19 dengan kecenderungan penggunaan emas putih. Mulai gaya Art Deco , inspirasi dari dunia, hewan hingga perhiasan Tutti Frutti, Cartier tidak pernah gagal untuk memikat. Sementara, bila disimak kembali, Cartier tidak selalu menempatkan segmen khusus untuk jam tangan pria atau wanita. Di koleksi ikonik dari Cartier, Blanche menyebutkan, seperti koleksi jam tangan Tank, desainnya bisa dikenakan baik untuk pria maupun wanita.

”Tank Collection bisa dipakai wanita. Kami membuatnya begitu nyaman dikenakan wanita maupun pria,” ujar Blanche. Berbentuk cenderung persegi, koleksi Tank dari Cartier dianggap cukup unik dengan titik sambung tali tersembunyi di bawah sidepiece vertikalnya. Desainnya begitu abadi dan modern. Dalam sejarahnya, Louis Cartier merancang jenis jam tangan ini pada 1917 silam berdasarkan bagian horizontal tank militer Renault.

Dibuat selama Perang Dunia I, prototipe pertama dari jam tangan edisi Tank pernah dipakai Jenderal John Pershing, Komandan Expeditionary Force Amerika di Eropa. Karena itulah, Tank dari Cartier merupakan salah satu yang ikonik. Sementara, jam tangan merek Rolex seri GMT yang dikeluarkan pada 1950 merupakan salah satu ikon Rolex kala itu. Jam ini didesain lagi pada 2014.

Teknologi yang digunakan Rolex, tentu saja berubah. Tak kalah dengan desain one-piece dua warna keramik bezel di dalamnya. Namun, fungsi inti dan tampilan jam tangan tetap akan dikenali sebagai peninggalan waktu dari pertengahan abad ke-20. ”Jam tangan kami tidak dapat dirancang, dibuat, atau berkembang tanpa budaya yang mengelilingi mereka,” kata Arnaud Boetsch, Direktur Komunikasi Rolex.

Adapun melihat sisi fleksibilitas untuk mendesain ulang sebuah jam tangan ikonik. Desain yang terlihat fresh dan tetap diinginkan setelah bertahun-tahun, dibuat dalam berbagai ukuran berbeda, logam, dengan berbagai tingkat fungsi. Seperti Bulgari yang memanfaatkan keberhasilan seri Octo dengan membuatnya lagi menjadi yang paling coventable dari yang cantik, ultraslim, tapi menggunakan desain klise klasik kontemporer.

Tampilan klasik Bulgari Octo Chonograph Quad Retro didesain bersama pink gold . Begitupun seri Octo Rose Gold Diamond Bezel yang bertahtahkan berlian. Sementara, bezel segi delapan pada desainnya adalah ciri khas dari Gerald Genta. Peluncuran chronograph Patek Philippe 5990/1A Nautilus Travel Time pada 2014 lalu juga merupakan remake dari seri jam tangan ikonik sebelumnya.

Nautilus diperkenalkan sebagai arloji yang disesuaikan dengan gaya hidup yang lebih aktif pada zaman tersebut. Engsel atau ”telinga” di sisi Nautilus adalah ciri khas yang membuat orang berpikir bahwa itu untuk mengoperasikan fungsi ganda sebuah penunjuk waktu.

Dyah ayu Pamela
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4502 seconds (0.1#10.140)
pixels