Mencari Tuhan yang Hilang
A
A
A
“GOD isMissing” begitu tulisan besar dalam selebaran yang dibagikan oleh Tipsy (Aamir Khan). Orang-orangheran melihat selebaran itu, terlebih lagi bila melihat tampilan orang yang memberikan selebaran tersebut.
Tipsy seperti orang yang kurang waras. Jalannya cepatdan matanya melotot. Pakaiannya kemeja ketat dengan helm berwarna kuning terang dikepala. “Mengapa engkau memakai helm terus,” tanya reportertelevisi cantik Jaggu (Anuska Sharma).“BiarTuhan bisa melihat kudari kejauhan,” katanya semangat.
Orang-orang mungkin akan berpikir dia gila. Tapi tidak dengan Jaggu. Tispy adalah berita. Ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuat Jaggu penasaran. Beberapa bulan sebelumnya, Jaggu mengalami patah hati berat. KuliahdiEropa, diajatuhcinta kepada Sarfaraz (Sushant Singh Rajput) seorang pria muslim dari Pakistan. Sebagai seorang Hindu India, ini jelas cinta terlarang.
Ayahnya yang seorang Hindu fanatik dan berguru pada pemimpin agamaYang Mulia Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla) langsung menyuruh Jaggu pulang keDelhi. Namun, Jaggu memberontak dan malah mengajak Sarfaraz untuk segera menikah. Namun, pada hari pernikahan, Jaggu takbertemu Sarfaraz.
Patahhati, Jaggu pulangke kampungnya. Bertemu Tipsy sedikit banyak juga membuatnya ingatlagi pengalaman buruknya. “DimanaTuhansaat dia membutuhkannya?” Namun, berbeda dengan Jaggu yang bertanya secara filosofis, Tipsy benar-benar bertanya secara harfiah. Mengaku sebagai alien yang datang keplanet bumi, diatengah mencari remote control untuk berkomunikasi dengan bangsanya.
Orang-orang bilang,“hanya Tuhan yang bisa membantumu,” maka Tipsypun mencari Tuhan kemana-mana. Dari sini, PKyang tadinya terlihat konyol dengan karakter karikatural Tipsy, berubah menjadi sebuah film perenungan tentang Tuhan dan agama. Dari begitu banyak agama, Tuhan dan agama yang mana yang bisa membantunya menemukan remote control? Cara beribadah yang seperti apa yang harus dilakukannya agar bisa bertemuTuhan?
Pertanyaan pertanyaan ini menjadi sedemikian sensitive dan mengundang amarah, jika saja sutradara Rajkumar Hirani (3Idiots) yang menulis skenarionya bersama Abhijat Joshitak “menitipkan” pertanyaan ini kepada sosokalien dari planetlain seperti Tipsy. Dengan sudut pandangnya yang polos dan tak berdosa, Tipsy seperti anak kecil yang bertanya kepada orang dewasa yang seolah-olah paham tentang agama.
Pertanyaan Tipsy tentang Tuhan dan agama mungkin lucu, tapi jawaban yang muncul dari orang-orang yang ditanya Tipsy bisa jadi lebih lucu lagi. PK pada dasarnya adalah film yang ingin mengkritisifanatisme agama yang ada diIndia. Sebuah situasi yang sebenarnya menjadi isu hangat diseluruh dunia. Dengan format komedi, pertanyaan-pertanyaan“ berbahaya” menjadi entengsaja didiskusikan.
Heritaendriana
Tipsy seperti orang yang kurang waras. Jalannya cepatdan matanya melotot. Pakaiannya kemeja ketat dengan helm berwarna kuning terang dikepala. “Mengapa engkau memakai helm terus,” tanya reportertelevisi cantik Jaggu (Anuska Sharma).“BiarTuhan bisa melihat kudari kejauhan,” katanya semangat.
Orang-orang mungkin akan berpikir dia gila. Tapi tidak dengan Jaggu. Tispy adalah berita. Ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuat Jaggu penasaran. Beberapa bulan sebelumnya, Jaggu mengalami patah hati berat. KuliahdiEropa, diajatuhcinta kepada Sarfaraz (Sushant Singh Rajput) seorang pria muslim dari Pakistan. Sebagai seorang Hindu India, ini jelas cinta terlarang.
Ayahnya yang seorang Hindu fanatik dan berguru pada pemimpin agamaYang Mulia Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla) langsung menyuruh Jaggu pulang keDelhi. Namun, Jaggu memberontak dan malah mengajak Sarfaraz untuk segera menikah. Namun, pada hari pernikahan, Jaggu takbertemu Sarfaraz.
Patahhati, Jaggu pulangke kampungnya. Bertemu Tipsy sedikit banyak juga membuatnya ingatlagi pengalaman buruknya. “DimanaTuhansaat dia membutuhkannya?” Namun, berbeda dengan Jaggu yang bertanya secara filosofis, Tipsy benar-benar bertanya secara harfiah. Mengaku sebagai alien yang datang keplanet bumi, diatengah mencari remote control untuk berkomunikasi dengan bangsanya.
Orang-orang bilang,“hanya Tuhan yang bisa membantumu,” maka Tipsypun mencari Tuhan kemana-mana. Dari sini, PKyang tadinya terlihat konyol dengan karakter karikatural Tipsy, berubah menjadi sebuah film perenungan tentang Tuhan dan agama. Dari begitu banyak agama, Tuhan dan agama yang mana yang bisa membantunya menemukan remote control? Cara beribadah yang seperti apa yang harus dilakukannya agar bisa bertemuTuhan?
Pertanyaan pertanyaan ini menjadi sedemikian sensitive dan mengundang amarah, jika saja sutradara Rajkumar Hirani (3Idiots) yang menulis skenarionya bersama Abhijat Joshitak “menitipkan” pertanyaan ini kepada sosokalien dari planetlain seperti Tipsy. Dengan sudut pandangnya yang polos dan tak berdosa, Tipsy seperti anak kecil yang bertanya kepada orang dewasa yang seolah-olah paham tentang agama.
Pertanyaan Tipsy tentang Tuhan dan agama mungkin lucu, tapi jawaban yang muncul dari orang-orang yang ditanya Tipsy bisa jadi lebih lucu lagi. PK pada dasarnya adalah film yang ingin mengkritisifanatisme agama yang ada diIndia. Sebuah situasi yang sebenarnya menjadi isu hangat diseluruh dunia. Dengan format komedi, pertanyaan-pertanyaan“ berbahaya” menjadi entengsaja didiskusikan.
Heritaendriana
(bbg)