Ini Sebabnya Jepang Tak Jadi Tempat Wisata Populer
A
A
A
JEPANG - Negara yang dikenal karena keindahan bunga Sakura ini ternyata memiliki keunikan tersendiri dalam menarik wisatawan. Tetapi, ternyata Jepang bukanlah termasuk tempat wisata yang terpopuler di dunia.
Pariwisata Jepang hanya dapat meraup 900 miliar dalam mata uang Jepang per tahunnya. Sementara itu, Amerika meraup 11 triliun dalam mata uang jepang, diikuti Prancis meraih sekitar 5 triliun dalam mata uang Jepang, Inggris 3 triliun, Jerman hanya 3,7 triliun. Perbedaan pendapatan yang signifikan itu terjadi karena kunjungan wisatawan ke Jepang.
Ada beberapa alasan mengapa Jepang bukanlah menjadi tempat wisata yang tidak populer, berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari Rocketnews24 :
1. Biaya Perjalanan yang Tinggi
Alasan utama orang-orang dari Eropa dan Amerika Serikat tidak datang ke Jepang adalah bahwa biaya perjalanan tersebut terlalu mahal. Hal ini lantaran Jepang memiliki pulau yang cukup bagus dan indah, namun akomodasi dan transportasi untuk melihat pemandangan tersebut sangat mahal.
2. Keterampilan Bahasa Inggris yang Kurang
Masyarakat Jepang sangat mencintai budayanya, sehingga kencintaannya dengan budayanya ini menjadi salah satu penyebab tidak ingin budaya lain masuk ke negara tersebut. Bahkan, jika wisatawan pergi berlibur tanpa mempelajari bahasa Jepang akan sangat sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat Jepang.
Tak hanya sulit berkomunikasi saja, namun masih banyak tempat wisata yang tidak memiliki tanda-tanda dalam bahasa Inggris. Terlebih Jepang tidak seperti bahasa yang menggunakan alfabet hal itu menyulitkan sehingga seringkali wisatawan kebingungan .
Sementara itu, orang Jepang juga cenderung cukup pemalu dan pendiam, sehingga makin menyulitkan para wisatawan yang hendak bertanya.
3. Fasilitas yang Kurang Nyaman untuk Para Wisatawan
Fakta Jepang sering dikatakan tempat yang sangat nyaman memang benar, sayangnya tidak untuk turis yang hanya menikmati liburan pendek. Saat benar-benar masuk ke kota, Bandara Internasional Narita, terletak cukup jauh dari pusat kota Tokyo. Kemudian, ingin membayar tiket kereta api atau bus sangat sulit, karena budaya Jepang yang masih menggunakan uang tunai dibandingkan kartu kredit.
Selain itu, Mesin ATM yang menerima kartu asing sedikit dan tempat jauhnya di pusat kota. Tak Hanya itu, reputasi Jepang sebagai negara berteknologi maju, ternyata sebaliknya karena di sana masih sedikit dalam menyediakan wifi gratis. Terlebih wisatawan juga harus membeli ponsel yang buatan Jepang agar bisa berkomunikasi dengan anggota lainnya dikarenakan sim card di Jepang hanya bisa dipakai pada ponsel buatan negara tersebut.
Semua faktor ini semua berkontribusi terhadap lalu lintas wisatawan ke Jepang. Karena orang yang sudah merasakan pengalaman tentang kesulitan-kesulitan ini, cenderung tak ingin datang lagi ke Jepang.
Pariwisata Jepang hanya dapat meraup 900 miliar dalam mata uang Jepang per tahunnya. Sementara itu, Amerika meraup 11 triliun dalam mata uang jepang, diikuti Prancis meraih sekitar 5 triliun dalam mata uang Jepang, Inggris 3 triliun, Jerman hanya 3,7 triliun. Perbedaan pendapatan yang signifikan itu terjadi karena kunjungan wisatawan ke Jepang.
Ada beberapa alasan mengapa Jepang bukanlah menjadi tempat wisata yang tidak populer, berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari Rocketnews24 :
1. Biaya Perjalanan yang Tinggi
Alasan utama orang-orang dari Eropa dan Amerika Serikat tidak datang ke Jepang adalah bahwa biaya perjalanan tersebut terlalu mahal. Hal ini lantaran Jepang memiliki pulau yang cukup bagus dan indah, namun akomodasi dan transportasi untuk melihat pemandangan tersebut sangat mahal.
2. Keterampilan Bahasa Inggris yang Kurang
Masyarakat Jepang sangat mencintai budayanya, sehingga kencintaannya dengan budayanya ini menjadi salah satu penyebab tidak ingin budaya lain masuk ke negara tersebut. Bahkan, jika wisatawan pergi berlibur tanpa mempelajari bahasa Jepang akan sangat sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat Jepang.
Tak hanya sulit berkomunikasi saja, namun masih banyak tempat wisata yang tidak memiliki tanda-tanda dalam bahasa Inggris. Terlebih Jepang tidak seperti bahasa yang menggunakan alfabet hal itu menyulitkan sehingga seringkali wisatawan kebingungan .
Sementara itu, orang Jepang juga cenderung cukup pemalu dan pendiam, sehingga makin menyulitkan para wisatawan yang hendak bertanya.
3. Fasilitas yang Kurang Nyaman untuk Para Wisatawan
Fakta Jepang sering dikatakan tempat yang sangat nyaman memang benar, sayangnya tidak untuk turis yang hanya menikmati liburan pendek. Saat benar-benar masuk ke kota, Bandara Internasional Narita, terletak cukup jauh dari pusat kota Tokyo. Kemudian, ingin membayar tiket kereta api atau bus sangat sulit, karena budaya Jepang yang masih menggunakan uang tunai dibandingkan kartu kredit.
Selain itu, Mesin ATM yang menerima kartu asing sedikit dan tempat jauhnya di pusat kota. Tak Hanya itu, reputasi Jepang sebagai negara berteknologi maju, ternyata sebaliknya karena di sana masih sedikit dalam menyediakan wifi gratis. Terlebih wisatawan juga harus membeli ponsel yang buatan Jepang agar bisa berkomunikasi dengan anggota lainnya dikarenakan sim card di Jepang hanya bisa dipakai pada ponsel buatan negara tersebut.
Semua faktor ini semua berkontribusi terhadap lalu lintas wisatawan ke Jepang. Karena orang yang sudah merasakan pengalaman tentang kesulitan-kesulitan ini, cenderung tak ingin datang lagi ke Jepang.
(nfl)