Solusi Gaya Hidup untuk Mempercepat Kehamilan

Kamis, 22 Januari 2015 - 08:47 WIB
Solusi Gaya Hidup untuk...
Solusi Gaya Hidup untuk Mempercepat Kehamilan
A A A
DI zaman modern seperti saat ini, satu dari sepuluh pasangan dalam kelompok usia reproduksi cenderung mengalami kesulitan mendapatkan keturunan.

Rasio ini akan meningkat terutama di kota-kota besar, karena ada kecenderungan pasangan suami istri sama-sama bekerja. Selain itu, ada dua alasan utama terkait fenomena kesulitan mendapatkan bayi sebagaimana dikutip dari healthmeup adalah:

- Wanita berusaha hamil ketika memasuki usia yang lebih tua
Hari-hari ini, wanita cenderung berorientasi pada karier dan memutuskan untuk menikah ketika mereka sudah berhasil dalam bidang yang diinginkan. Hal ini menyebabkan terlambat dalam pernikahan dan biasanya mereka memutuskan untuk menikah di usia 30-an.

Namun, pada usia 30-an ini kemampuan wanita untuk menghasilkan telur yang subur menurun drastis. Hal ini terjadi karena setiap wanita dilahirkan dengan bank tetap telur. Pada awal siklus menstruasi, seorang wanita memiliki sekitar 300.000 sampai 500.000 telur, dan pada saat ia mencapai menopause akan berkurang.

Tidak seperti pria yang menghasilkan telur baru setiap bulan, wanita tidak menghasilkan telur yang baru, salah satu telur yang ada dewasa dan berkembang setiap bulan. Setelah usia 35, terjadi penurunan tajam dalam kualitas telur juga, sehingga lebih sulit bagi perempuan untuk hamil.

- Pasangan hidup tidak sehat dan stres
Pasangan dalam kategori ini cenderung memiliki kepribadian Tipe A, ditandai dengan kualitas seperti menjadi pecandu kerja, menjadi sangat ambisius dan memiliki kecenderungan untuk mendapatkan cemas dan mudah stres.

Untuk sukses konsepsi atau berhasil hamil, diantaranya harus santai dan melakukan hubungan intim secara teratur. Karena komitmen pekerjaan dan tingkat stres yang tinggi secara keseluruhan, ini menjadi sulit. Selain itu, gaya hidup yang memicu stres dengan kebiasaan buruk yang dilakukan oleh banyak pasangan seperti merokok dan alkohol, yang menghambat kualitas sperma dan telur mereka dan mengurangi kesempatan mereka untuk hamil.

Dengan keseimbangan kehidupan kerja, kebiasaan makanan pasangan modern yang tidak menentu diperbaiki. Karena ada kecenderungan banyak ngemil banyak dan mengkonsumsi makanan cepat saji.

Mereka juga menjalani kehidupan menetap dengan kebiasaan minim dalam berolahraga. Gaya hidup yang tidak sehat ini menyebabkan obesitas dan diabetes, yang mengurangi kemungkinan hamil. Selain itu, jika mereka hamil, biasanya kehamilan berisiko tinggi, dengan kemungkinan lebih tinggi keguguran atau cacat bawaan.

Jadi bagaimana agar pasangan modern bisa hamil?
Solusi untuk semua ini terletak pada mengikuti isyarat alam. Jam biologis seorang wanita harus dipertimbangkan dan dihormati. Pasangan yang ingin memiliki anak harus mulai mencoba untuk melakukannya di usia 20-an, atau terakhir dengan awal 30-an mereka.

Banyak wanita memiliki anak-anak pada usia ini dan berhasil mencapai keseimbangan yang sehat antara karir dan keluarga hidup mereka. Tentu saja, dukungan dari suami dan mertua memainkan peran penting dalam upaya ini.

Agar konsepsi cepat terjadi, pasangan harus menjalani hidup santai dan bahagia. Terapi relaksasi, yoga dan meditasi dapat terbukti sangat bermanfaat bagi pasangan, karena ini dapat membantu meringankan stres yang mereka hadapi. Alkohol yang berlebihan dan merokok harus dihindari.

Selain itu, mereka harus berusaha untuk menjalani hidup disiplin dan mengkonsumsi makanan yang sehat dengan gula minimal, garam dan lemak. Jumlah yang cukup untuk buah dan sayuran segar, serta mengkonsumsi 2 liter air setiap hari. Mereka harus berolahraga secara teratur dan aktif secara fisik.

Memiliki keturunan dari setiap pasangan yang sudah menikah adalah kebutuhan alami bagi manusia. Sayangnya, proses alamiah ini belakangan menjadi lebih sulit dan perhatian khusus. Akan tetapi, dengan mengikuti gaya hidup santai dan sehat, pasangan dapat dengan mudah memenuhi keinginannya untuk menjadi orang tua dari anak-anak yang sehat.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9073 seconds (0.1#10.140)