Jelang Imlek, Pemeran Seni Kaligrafi Arab-China Diselenggarakan
A
A
A
JAKARTA - Menyambut tahun baru imlek yang jatuh pada Februari 2015, Asosiasi Kesenian Kaligrafi dan Lukisan China-Arab didukung oleh Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China akan mengadakan pameran kaligrafi dan lukisan.
Dalam pameran ini akan mengusung dengan tema Keharmonisan Kaligrafi Arab-China dan Lukisan Tradisional China, dan digelar di Gedung Candra Naya Hall B, Jl. Gajah Mada No.188 Jakarta Barat, pada 23-25 Januari 2015, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB
Seperti diketahui, Asosiasi Kesenian Kaligrafi dan Lukisan China-Arab adalah perkumpulan para seniman yang mendiami wilayah Ningxia, Tiongkok.
Wilayah tersebut merupakan daerah otonomi setingkat provinsi dengan mayoritas penduduknya beragama Islam atau dikenal dengan suku Hui.
Dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, pameran ini akan menampilkan 80 lukisan dan kaligrafi hasil karya dari 20 seniman perkumpulan asosiasi tersebut.
Lukisan khas Tiongkok memiliki goresan sederhana yang mengandung simbol-simbol yang sangat kaya. Terdapat tema-tema seperti alam, angin, air, awan, binatang mengandung nilai-nilai pengertian yang sangat kaya.
Kaligrafi Arab-China sendiri tidak lepas dari peninggalan sejarah perdagangan dunia yang melewati jalur sutera. Kaligrafi jenis ini bergaya sinni yakni percampuran gaya goresan kaligrafi China dan Arab.
Selain pameran lukisan, dalam acara ini akan diadakan juga workshop langsung oleh seniman asal Ningxia, Zhang Aibu seorang kaligrafer yang menekuni kaligrafi campuran Arab dan China, Zhang Ha Yun kaligrafer China, serta Xu Don Jun pelukis tradisional China.
Dalam pameran ini akan mengusung dengan tema Keharmonisan Kaligrafi Arab-China dan Lukisan Tradisional China, dan digelar di Gedung Candra Naya Hall B, Jl. Gajah Mada No.188 Jakarta Barat, pada 23-25 Januari 2015, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB
Seperti diketahui, Asosiasi Kesenian Kaligrafi dan Lukisan China-Arab adalah perkumpulan para seniman yang mendiami wilayah Ningxia, Tiongkok.
Wilayah tersebut merupakan daerah otonomi setingkat provinsi dengan mayoritas penduduknya beragama Islam atau dikenal dengan suku Hui.
Dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, pameran ini akan menampilkan 80 lukisan dan kaligrafi hasil karya dari 20 seniman perkumpulan asosiasi tersebut.
Lukisan khas Tiongkok memiliki goresan sederhana yang mengandung simbol-simbol yang sangat kaya. Terdapat tema-tema seperti alam, angin, air, awan, binatang mengandung nilai-nilai pengertian yang sangat kaya.
Kaligrafi Arab-China sendiri tidak lepas dari peninggalan sejarah perdagangan dunia yang melewati jalur sutera. Kaligrafi jenis ini bergaya sinni yakni percampuran gaya goresan kaligrafi China dan Arab.
Selain pameran lukisan, dalam acara ini akan diadakan juga workshop langsung oleh seniman asal Ningxia, Zhang Aibu seorang kaligrafer yang menekuni kaligrafi campuran Arab dan China, Zhang Ha Yun kaligrafer China, serta Xu Don Jun pelukis tradisional China.
(nfl)