Tren Virtual Reality di 2015
A
A
A
Inilah yang disebut dengan komputasi masa depan setelah smartphone dan tablet serta wearable device: virtual reality.
Apa yang bisa dilakukan oleh perangkat ini benarbenar jauh melampaui zaman. Inilah teknologi yang membuat teknologi digital melebur ke dalam dunia nyata. Sejauh mana perkembangan teknologi virtual reality pada 2015 bisa dilihat dari berbagai perangkat virtual yang sudah ada dan siap dikembangkan ini. Apa saja?
Oculus Rift
Setelah diakuisisi oleh Facebook, Oculus Rift mendapatkan kemajuan yang luar biasa. Di CES 2015, mereka memamerkan model terbaru Crescent Bay yang memiliki banyak fitur baru. Pada 2013, Oculus Rift adalah perangkat yang membuat teknologi VR menjadi populer. Bukan tidak mungkin produk mereka, menurut VP Product Nate Mitchell, akan rilis pada 2015 dengan banderol USD200- USD400.
Sulon Cortex
Pendiri Dhan Balachand mengonsepkan perangkat ini sebagai “Augmented Virtual Reality”. Beda Cortex dengan headset VR pada umumnya adalah bagaimana perangkat mereka sudah dilengkapi pemindai spatial (ruang). Ketika dipakai, pengguna tidak akan kebingunan membedakan dunia nyata dnegna dunia virtual. Sulon Cortex hampir memiliki kesamaan teknologi dengan HoloLens milik Microsoft. Versi awal dibanderol USD499.
Samsung Gear VR
Inilah perangkat VR yang sudah bisa dibeli dan didapatkan pada 2015. Gear VR adalah hasil kolaborasi antara Samsung dan Oculus. Salah satu ultilisasinya adalah meyaksikan film Wild yang dibintangi Reese Witherspoon dan Laura Dem dalam 360 derajat. Samsung juga sedang berupaya memperkaya konten dari Gear VR.
Avegant Glyph
Avegant Glyph bisa digambarkan sebagai headset bioskop pribadi. Bayangkan pengguna hanya duduk di sofa, menggunakan Glyph dan headphone, sambil menonton film. Rasanya seperti sedang melihat TV berukuran 80 inci. Tidak perlu lagi membeli TV berukuran besar dan sound system yang boros ruang. Menariknya, Glyph ini dapat dihubungkan ke iPhone dan iPod melalui kabel HDMI. Harga Glyph adalah USD599.
Razer OSVR
Produsen hardware untuk game, Razer, juga ikut masuk ke industri VR. Tapi, mereka justru menyediakan platform bagi para pengembang game yang disebut Open Source Virtual Reality (OSVR). Tujuannya adalah untuk membuat ekosistem VR lebih cepat berekskalasi.
Virtuix Omni
Virtuix Omni membawa VR ke level baru. Tidak hanya mengenakan headset dan duduk. Tapi, benarbenar berjalan dan bergerak saat bermain game menggunakan kombinasi Omni VR dan Virtuix Omni. Virtuix Omni terlihat seperti alat tredmill, pengguna harus memakai sepatu khusus untuk mengaksesnya.
Sony Morpheus
Sony Morpheus adalah headset yang sedianya akan terhubung ke PS4. Tujuannya adalah memberikan para penggemar PS4 pengalaman merasakan teknologi VR saat bermain game. Tentu perangkat ini akan mendapat sambutan luar biasa nantinya. Sayangnya, Sony terus mengembangkan Morpheus dan akan dirilis tahun ini juga.
Danang arradian
Apa yang bisa dilakukan oleh perangkat ini benarbenar jauh melampaui zaman. Inilah teknologi yang membuat teknologi digital melebur ke dalam dunia nyata. Sejauh mana perkembangan teknologi virtual reality pada 2015 bisa dilihat dari berbagai perangkat virtual yang sudah ada dan siap dikembangkan ini. Apa saja?
Oculus Rift
Setelah diakuisisi oleh Facebook, Oculus Rift mendapatkan kemajuan yang luar biasa. Di CES 2015, mereka memamerkan model terbaru Crescent Bay yang memiliki banyak fitur baru. Pada 2013, Oculus Rift adalah perangkat yang membuat teknologi VR menjadi populer. Bukan tidak mungkin produk mereka, menurut VP Product Nate Mitchell, akan rilis pada 2015 dengan banderol USD200- USD400.
Sulon Cortex
Pendiri Dhan Balachand mengonsepkan perangkat ini sebagai “Augmented Virtual Reality”. Beda Cortex dengan headset VR pada umumnya adalah bagaimana perangkat mereka sudah dilengkapi pemindai spatial (ruang). Ketika dipakai, pengguna tidak akan kebingunan membedakan dunia nyata dnegna dunia virtual. Sulon Cortex hampir memiliki kesamaan teknologi dengan HoloLens milik Microsoft. Versi awal dibanderol USD499.
Samsung Gear VR
Inilah perangkat VR yang sudah bisa dibeli dan didapatkan pada 2015. Gear VR adalah hasil kolaborasi antara Samsung dan Oculus. Salah satu ultilisasinya adalah meyaksikan film Wild yang dibintangi Reese Witherspoon dan Laura Dem dalam 360 derajat. Samsung juga sedang berupaya memperkaya konten dari Gear VR.
Avegant Glyph
Avegant Glyph bisa digambarkan sebagai headset bioskop pribadi. Bayangkan pengguna hanya duduk di sofa, menggunakan Glyph dan headphone, sambil menonton film. Rasanya seperti sedang melihat TV berukuran 80 inci. Tidak perlu lagi membeli TV berukuran besar dan sound system yang boros ruang. Menariknya, Glyph ini dapat dihubungkan ke iPhone dan iPod melalui kabel HDMI. Harga Glyph adalah USD599.
Razer OSVR
Produsen hardware untuk game, Razer, juga ikut masuk ke industri VR. Tapi, mereka justru menyediakan platform bagi para pengembang game yang disebut Open Source Virtual Reality (OSVR). Tujuannya adalah untuk membuat ekosistem VR lebih cepat berekskalasi.
Virtuix Omni
Virtuix Omni membawa VR ke level baru. Tidak hanya mengenakan headset dan duduk. Tapi, benarbenar berjalan dan bergerak saat bermain game menggunakan kombinasi Omni VR dan Virtuix Omni. Virtuix Omni terlihat seperti alat tredmill, pengguna harus memakai sepatu khusus untuk mengaksesnya.
Sony Morpheus
Sony Morpheus adalah headset yang sedianya akan terhubung ke PS4. Tujuannya adalah memberikan para penggemar PS4 pengalaman merasakan teknologi VR saat bermain game. Tentu perangkat ini akan mendapat sambutan luar biasa nantinya. Sayangnya, Sony terus mengembangkan Morpheus dan akan dirilis tahun ini juga.
Danang arradian
(ftr)