Spesial Buat Indonesia
A
A
A
PT Garansindo Interglobal (GIG) berusaha bersikap bijak dan realistis dengan menghadirkan Jeep Wrangler bermesin baru V6 3.0 L. Apa alasan mobil legendaris itu menurunkan kapasitas mesinnya.
Siapa sih yang tidak ingin memiliki Jeep Wrangler? Masalahnya, mimpi tersebut sedikit tertahan ketika pemerintah mengeluarkan tarif baru PPnBM maksimum 125%. Alhasil, harga sebuah Jeep Wrangler pun semakin tidak logis. PT GIG pun berusaha mencari jalan tengah. Mereka langsung meminta markas Jeep di Amerika untuk memberikan mesin baru buat Jeep Wrangler.
Untuk mengakali kebijakan PPnBM mereka pun meminta mesin yang diberikan adalah mesin 3.0 L Pentastar V6 berbahan bakar bensin. Masalahnya, pasar dunia termasuk Indonesia tidak mengenal Jeep Wrangler bermesin tersebut. Karena seperti diketahui, untuk pasar global Jeep hanya menjual model bermesin 3.0L V6 EcoDiesel, 3.6L V6 Pentastar, 5.7 V8 Hemi, dan 6.4 V8 Hemi.
“Kalaupun ada, hanyalah Jeep Wrangler 3.0 V6 khusus China yang masih menggunakan setir kiri. Indonesia itu seperti China, minta apa saja dikasih. Alhamdulillah, tiga bulan yang lalu mereka menyetujui untuk membuat Jeep Wrangler 3.0 L Pentastar V6 dengan setir kanan. Ini mobil yang khusus untuk Indonesia,” ujar Muhammad Al Abdullah, CEO PT GIG.
Menurut Garansindo, mesin 3.0L V6 tersebut akan menggantikan model 3.6L V6 yang dijual pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan mesin lebih kecil, namun tetap menghasilkan performa besar. Tenaganya memang masih lumayan. Mesin tersebut mampu mengail tenaga maksimal 230 daya kuda di putaran 6.350 RPM, sementara torsi maksimal 285 NM di 4.400 RPM.
Mesin berkapasitas 2.997cc tersebut tidak bisa begitu saja dibilang kalah performa dengan versi 3.6L V6. Lewat sudut blok mesin sama, yaitu 60 derajat, dapur pacu 3.0L V6 bensin menghasilkan kekuatan nyaris seimbang , namun jauh lebih hemat bahan bakar. Bob Lee, Vice President and Head of Engine, Powertrain and Electrified Propulsion Systems Engineering bahkan berani menjamin performa dan ketangguhan mesin 3.0L V6 bensin sama dengan 3.6L V6.
“Ini tidak hanya positif bagi pembuktian teknis kami. (Mesin) ini adalah bukti nyata dari komitmen kami terhadap keunggulan dan pengembangan mesin,” katanya. “Dengan mesin 2.997cc berarti kami bisa menekan harga jual lebih kompetitif. Sebab, Wrangler dan Grand Cherokee 3.0L V6 tidak akan terkena beban pajak PPnBM 125%, tapi hanya 40%. Itu artinya, harga produk CBU kami bisa bersaing dengan SUV-SUV yang dirakit di Indonesia,” ujar Memet, panggilan akrab Muhammad Al Abdulah.
Dengan Jeep Wrangler 3.0 L Pentastar V6 ini, Memet berharap model ini menjadi volume maker bagi Garansindo. Lalu, bagaimana dengan konsumen yang menginginkan model Wrangler yang lebih garang untuk offroad ? “Kami juga akan menyiapkan mesin 6.4 L dari Mopar, jadi itu sifatnya opsional. Jadi, solusinya semua dapat, yang massive product dapat, yang niche market -nya juga dapat,” pungkasnya.
Wahyusibarani
Siapa sih yang tidak ingin memiliki Jeep Wrangler? Masalahnya, mimpi tersebut sedikit tertahan ketika pemerintah mengeluarkan tarif baru PPnBM maksimum 125%. Alhasil, harga sebuah Jeep Wrangler pun semakin tidak logis. PT GIG pun berusaha mencari jalan tengah. Mereka langsung meminta markas Jeep di Amerika untuk memberikan mesin baru buat Jeep Wrangler.
Untuk mengakali kebijakan PPnBM mereka pun meminta mesin yang diberikan adalah mesin 3.0 L Pentastar V6 berbahan bakar bensin. Masalahnya, pasar dunia termasuk Indonesia tidak mengenal Jeep Wrangler bermesin tersebut. Karena seperti diketahui, untuk pasar global Jeep hanya menjual model bermesin 3.0L V6 EcoDiesel, 3.6L V6 Pentastar, 5.7 V8 Hemi, dan 6.4 V8 Hemi.
“Kalaupun ada, hanyalah Jeep Wrangler 3.0 V6 khusus China yang masih menggunakan setir kiri. Indonesia itu seperti China, minta apa saja dikasih. Alhamdulillah, tiga bulan yang lalu mereka menyetujui untuk membuat Jeep Wrangler 3.0 L Pentastar V6 dengan setir kanan. Ini mobil yang khusus untuk Indonesia,” ujar Muhammad Al Abdullah, CEO PT GIG.
Menurut Garansindo, mesin 3.0L V6 tersebut akan menggantikan model 3.6L V6 yang dijual pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan mesin lebih kecil, namun tetap menghasilkan performa besar. Tenaganya memang masih lumayan. Mesin tersebut mampu mengail tenaga maksimal 230 daya kuda di putaran 6.350 RPM, sementara torsi maksimal 285 NM di 4.400 RPM.
Mesin berkapasitas 2.997cc tersebut tidak bisa begitu saja dibilang kalah performa dengan versi 3.6L V6. Lewat sudut blok mesin sama, yaitu 60 derajat, dapur pacu 3.0L V6 bensin menghasilkan kekuatan nyaris seimbang , namun jauh lebih hemat bahan bakar. Bob Lee, Vice President and Head of Engine, Powertrain and Electrified Propulsion Systems Engineering bahkan berani menjamin performa dan ketangguhan mesin 3.0L V6 bensin sama dengan 3.6L V6.
“Ini tidak hanya positif bagi pembuktian teknis kami. (Mesin) ini adalah bukti nyata dari komitmen kami terhadap keunggulan dan pengembangan mesin,” katanya. “Dengan mesin 2.997cc berarti kami bisa menekan harga jual lebih kompetitif. Sebab, Wrangler dan Grand Cherokee 3.0L V6 tidak akan terkena beban pajak PPnBM 125%, tapi hanya 40%. Itu artinya, harga produk CBU kami bisa bersaing dengan SUV-SUV yang dirakit di Indonesia,” ujar Memet, panggilan akrab Muhammad Al Abdulah.
Dengan Jeep Wrangler 3.0 L Pentastar V6 ini, Memet berharap model ini menjadi volume maker bagi Garansindo. Lalu, bagaimana dengan konsumen yang menginginkan model Wrangler yang lebih garang untuk offroad ? “Kami juga akan menyiapkan mesin 6.4 L dari Mopar, jadi itu sifatnya opsional. Jadi, solusinya semua dapat, yang massive product dapat, yang niche market -nya juga dapat,” pungkasnya.
Wahyusibarani
(bbg)