Mengenal Imunisasi Non-PPI dan Manfaatnya

Senin, 09 Februari 2015 - 13:05 WIB
Mengenal Imunisasi Non-PPI dan Manfaatnya
Mengenal Imunisasi Non-PPI dan Manfaatnya
A A A
Program imunisasi nasional dikenal sebagai Pengembangan Program Imunisasi (PPI) dilaksanakan di Indonesia sejak 1977.

Program imunisasi nasional disusun berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang terjadi saat itu. Jadi, jadwal program imunisasi nasional dapat berubah dari tahun ke tahun. Imunisasi yang termasuk dalam PPI, yaitu hepatitis B, BCG, polio, DTP, Hib, dan campak. Selain imunisasi PPi juga dikenal imunisasi non-PPI. Imunisasi non-PPI bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain radang paru, radang selaput otak, campak jerman, infeksi telinga, demam tifoid (tifus), gondongan, hepatitis A, diare, dan kanker mulut rahim.

Apa saja imunisasi yang termasuk dalam imunisasi non-PPI? Pneumokokus (PCV). Imunisasi ini bermanfaat melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Waktu pemberian, umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12-15 bulan. Kalau imunisasi ini belum diberikan hingga umur anak di atas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 6-8 minggu. Jika anak sudah berumur 24 bulan, PCV hanya diberikan 1 kali.

Imunisasi lainnya, yaitu influenza yang akan melindungi tubuh dari virus influenza. Imunisasi influenza diberikan setahun sekali sejak usia 6 bulan, mengingat tiap tahun terjadi pergantian jenis galur virus yang beredar di dunia. Berikutnya, MMR (measles, mumps, rubella ). Imunisasi ini akan melindungi tubuh dari virus campak, gondongan, serta rubella (campak jerman) dan diberikan pada usia 15-18 bulan. Minimal interval 6 bulan antara imunisasi campak (umur 9 bulan) dan MMR.

Ulangan imunisasi MMR diberikan pada umur 6 tahun. Untuk mencegah demam tifus, anak bisa diberikan imunisasi tifoid. Imunisasi ini melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus). Diberikan pada anak berumur di atas 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Imunisasi ini terdapat 2 jenis, yaitu oral dan suntik. Saat ini vaksin tifoid oral tidak beredar lagi di Indonesia. Imunisasi non-PPI lainnya, yaitu hepatitis A, varisela, rotavirus, dan human papilloma virus (HPV).

Hepatitis A yang menyebabkan penyakit hepatitis a diberikan. Varisela untuk menangkal virus varicella-zoster (cacar air). Sementara rotavirus menjaga tubuh dari infeksi rotavirus yang berperan dalam penyebab diare.

Terakhir, human papilloma virus (HPV) untuk melindungi tubuh dari infeksi human papilloma virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks (kanker mulut rahim). Waktu pemberian pada anak umur 10 tahun dan diberikan 3 kali. ?

dr FIJRI SpA
Dokter Spesialis Anak di RS Hermina Grand Wisata
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5599 seconds (0.1#10.140)