Kisah Perjuangan Masa Perang Korea

Sabtu, 14 Februari 2015 - 09:05 WIB
Kisah Perjuangan Masa Perang Korea
Kisah Perjuangan Masa Perang Korea
A A A
Sebuah kisah mengenai perjuangan seorang anak laki-laki menggantikan peran ayahnya sebagai kepala keluarga, mampu menarik minat 10 juta penonton sejak dirilis pada Desember 2014 di Korea.

Dengan mengambil latar belakang Perang Korea dan perpisahan keluarga, JK Youn, sang sutradara, berhasil menuangkan makna kesetiaan pada sebuah janji dan kegigihan perjuangan dalam melalui masa-masa sulit akibat perang. Yoon Duk Soo, seorang anak laki-laki pertama dari sebuah keluarga yang tinggal di Desa Hungnam, harus menggantikan peran ayahnya akibat terpisah saat hendak mengungsi ke Pasar Gukje.

Duk Soo yang saat itu menggendong adiknya, Mak soo, kehilangan jejak Mak Soo saat hendak naik ke kapal. Mengetahui hal itu, ayah Duk Soo segera mencari Mak Soo dan meminta Duk Soo menggantikan peran kepala keluarga selama ayahnya pergi. Mereka berjanji akan bertemu di toko milik bibinya di Pasar Gukje.

Pengorbanan dilakukan Duk Soo mulai dari beragam kerja sampingan, menjadi tenaga kerja kasar di pertambangan Jerman, sampai ke Perang Vietnam demi menghidupi ibu dan kedua adiknya. Kehadiran Dal Goo, sahabat Duk Soo dan Young Ja, wanita yang dikasihinya, kian menambah manis jalan cerita dengan adegan-adegan yang mengundang gelak tawa dan air mata.

Kegigihan perjuangan dihadirkan melalui sosok Duk Soo sebagai tulang punggung keluarga. Duk Soo rela bekerja sebagai tenaga kerja kasar di pertambangan Jerman demi membiayai kuliah adik laki-lakinya. Kondisi memprihatinkan dalam tambang dengan makanan yang seadanya dan tenaga yang selalu dikuras, tidak menyurutkan semangat Duk Soo.

Bahkan, Duk Soo sempat terjebak di bawah tanah dan hampir meninggal. JK Youn tidak sekadar menyajikan kisah menyedihkan dari sebuah perjuangan, juga menghadirkan sisi humor di tengah perjuangan sehingga film ini menjadi tidak membosankan. Sisi humor dalam film ini disajikan dengan kuantitas yang pas s.

Salah satu peran yang sering kali mengundang gelak tawa adalah sosok Dal Goo. Sebagai sahabat Duk Soo, Dal Goo memiliki sikap seperti jagoan, padahal sebenarnya penakut. Seperti adegan saat Duk Soo dan Dal Goo dipukuli sejumlah anak lain karena ingin mempertahankan cokelat yang diterima dari seorang tentara.

Saat itu Dal Goo mengatakan wajah Duk Soo terluka parah dan mengaku bahwa dirinya mengalah kepada sekelompok anak tersebut. Namun, ternyata kondisi wajah Dal Goo lebih banyak dipenuhi luka lebam dibandingkan wajah Duk Soo. Plot cerita film ini sangat patut diacungi jempol karena dapat memadukan unsur sejarah, kisah perjuangan, humor, dan kisah romansa yang disajikan dengan pas sehingga sangat menginspirasi.

Memang terdapat sedikit kekurangan di bagian background visual, khususnya saat adegan ledakan di tambang yang tidak terlihat seperti asli. Film Ode To My Fatherakan ditayangkan di Indonesia mulai 16 Februari.

Claudia Carla
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4337 seconds (0.1#10.140)